SF Van Musschenbrock dan pada saat Undang-Undang Bank Indonesia 1953 diberlakukan, pemimpin cabang Medan adalah M. Plantema dan Putra Indonesia
pertama yang mengendalikan Bank Indonesia Cabang Medan adalah M.Rifai.
B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
a. Visi Bank Indonesia
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian
inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.
b.
Misi Bank Indonesia 1
Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas. 2
Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk
mendukung alokasi sumber pendanaanpembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
3 Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisisen, dan lancer yang
berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas dan berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas sistem keuangan dengan
memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional. 4
Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis dan berbasis
kinerja, serta melaksanakan tata kelola governance yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.
c. Tujuan dari Bank Indonesia
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang Negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
Negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya.
Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
C.
Kode EtikKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara
Kode Etik Bank Indonesia merupakan pedoman standar perilaku yang mencerminkan integritas Pegawai Bank Indonesia.Setiap pegawai Bank Indonesia
bertanggung jawab, tidak hanya untuk mengetahui kode etik ini, melainkan juga menerapkannya dalam tindakan sehari-hari.
1. Pegawai dilarang menyalahgunakan jabatan, wewenang, dan atau fasilitas
yang diberikan oleh Bank Indonesia. 2.
Pejabat Bank Indonesia wajib untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Bank Indonesia dan atau Komisi Pemberantasan Korupsi
3. Pegawai dilarang memintamenerima, memberi persetujuan untuk menerima,
mengizinkan atau membiarkan keluarga untuk memintamenerima fasilitas dan hal-hal lain yang dapat dinilai dengan uang dari perorangan atau badan
yang diketahui atau patut diduga bahwa hal tersebut mempunyai hubungan,
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan jabatan atau pekerjaan pegawai yang bersangkutan.
4. Pegawai wajib menjaga rahasia Bank Indonesia untuk hal yang dikategorikan
rahasia. 5.
Pegawai dilarang menjadi anggota, pengurus partai politik, dan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan partai politik.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Bank Indonesia