Sentralisasi Sistem Kliring Warkat Kliring

3. Sentralisasi Sistem Kliring

a. Melakukan simulasi FtS pada penyelenggaraan kliring kredit. b. Menghitung national collation hasil kliring debet dari 106 wilayah untuk kepentingan simulasi FtS kliring debet. c. Secara fisik, Sentralisasi Sistem Kliring ini merupakan suatu server khusus untuk menjalankan aplikasi FtS serta menyimpan dan mengolah database transaksi kliring secara nasional.

4. Warkat Kliring

Menurut Latumaerissa 2011:113, warkat kliring adalah alat atausarana yang dipakai dalam lalu lintas pembayaran giral yangdiperhitungkan dalam kliring. Beberapa warkat kliring merupakaninstrument surat berharga atau surat yang mempunyai nilai dan dapatdipergunakan sebagai alat pembayaran yang lazim digunakan dalamtransaksi perdagangan baik antar nasabah maupun antar bank. Adapunyang termasuk kedalam warkat kliring antara lain seperti cek, bilyet giro, wesel bank untuk transfer, surat bukti penerimaan transfer, notadebit, dan nota kredit. a. Cek Cek pada saat ini merupakan warkat yang sepenuhnyaberkaitan dengan bank. Di Indonesia, penggunaan cek terkaitdengan giro. Cek dalam kliring termasuk warkat debit yanglazim dipergunakan dalam pembayaran antar bank maupunantar nasabah. Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untukmembayar sejumlah dana yang tercantum dalam cek. Penarikancek dapat dilakukan baik “atas nama” maupun “atas unjuk” danmerupakan surat berharga yang dapat diperdagangkannegotiable paper. Cek dikategorikan sebagai surat berhargadan merupakan surat tagihan utang yang memuat perintahuntuk membayar sejumlah uang oleh bank umum sebagai pihakpenarik. b. Bilyet Giro Bilyet giro adalah salah satu warkat perbankan di Indonesiayang digunakan untuk melakukan penarikan dana dari rekeninggironya oleh nasabah penyimpan. Dalam kegiatan di bidangperekonomian, penggunaan bilyet giro sepertinya sangatdisukai untuk penyelesaian segala sesuatu yang berkaitandengan kewajiban pembayaran. Sebagai warkat yang berisiperintah pemindahbukuan sejumlah dana melalui rekening giro yang dikelola bank, bilyet giro sering disebut sebagai warkatpembayaran atau alat pembayaran giral. c. Wesel Bank Untuk Transfer Warkat kliring ini termasuk warkat debit dan sangat jaranghampir tidak pernah digunakan dalam pelaksanaan kliring.Wesel bank untuk transfer adalah wesel yang diterbitkan olehbank khusus untuk sarana transfer. d. Surat Bukti Penerimaan Transfer Warkat kliring ini termasuk warkat debit dan sangat jaranghampir tidak pernah digunakan dalam pelaksanaan kliring.Surat Bukti Penerimaan Transfer adalah surat bukti penerimaantransfer dari luar kota yang dapat ditagihkan kepada bankpeserta penerima dana transfer melalui kliring lokal. e. Nota Debit Warkat kliring ini termasuk warkat debit dan lazimnyadigunakan hanya dalam transaksi antar bank. Nota debit adalahwarkat yang digunakan untuk menagih dana pada bank lainuntuk bank atau nasabah bank yang menyampaikan warkattersebut. f. Nota Kredit Warkat kliring ini merupakan satu-satunya warkat kredit, yaituwarkat kliring yang lazim digunakan untuk transaksi antarbank. Warkat kredit adalah warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada bank lain transfer untukkeuntungan bank atau nasabah yang menerima warkat tersebut. Warkat-warkat diatas harus memenuhi syarat untuk dapatdiperhitungkan, antara lain : a. Warkat-warkat tersebut dikeluarkan oleh bank-bank peserta kliring. b. Warkat dinyatakan dalam mata uang rupiah dan bernilai penuh. c. Warkat-warkat tersebut telah jatuh tempo ketika diperhitungkan dalam penyelenggaraan kliring. Setiap jenis warkat memiliki sandi transaksi masing-masing. Adapun sandi transaksi pada masing-masing jenis warkat tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1. Jenis Warkat dan Sandi Transaksi Jenis Warkat Sandi Transaksi Cek 00 – 90 Bilyet Giro 10 – 19 Wesel Bank Untuk Transfer 20 – 29 Surat Bukti Penerimaan Transfer 30 – 39 Nota Debit 10.000.000 40 – 49 Nota Debit 10.000.000 45 Nota kredit 50 – 59 Sumber : Latumaerissa 2011:119

5. Kliring Bank Indonesia