Provinsi SUMUT, 2012. Tahun 2011 provinsi Sumatera Utara menempati peringkat nomor 3 di Indonesia untuk kasus DBD dengan jumlah kasus sebesar 2.066 dan Incidence
Rate IR yaitu persentase jumlah penderita baru dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu terhadap jumlah individu yang beresiko untuk mendapat penyakit
tersebut dalam periode waktu tertentu 15,88 Kemkes RI, 2011. Tahun 2011 Kecamatan Helvetia Medan merupakan daerah yang tertinggi kasus DBD di kota Medan
Dinkes Provinsi Sumatera Utara, 2012. Dengan demikian kasus demam berdarah dengue perlu mendapat perhatian.
Atas latar belakang diatas dan pengalaman peneliti yang juga pernah didiagnosis menderita demam berdarah dengue sewaktu masih bersekolah di bangku SMA, peneliti
tertarik untuk membuat penelitian tentang karakteristik penderita demam berdarah dengue yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012.
1.2. Rumusan Masalah
Uraian ringkas dalam latar belakang di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimanakah karakteristik
penderita demam berdarah dengue yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita demam berdarah dengue yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP
HAM tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan keluhan 2.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan jumlah
trombosit pada saat masuk
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan jumlah trombosit terendah
4. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan persentase hematokrit pada saat masuk
5. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan persentase hematokrit tertinggi
6. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 menurut derajat penyakit. 7.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan
sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin, suku, pendidikan dan pekerjaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi klinisi diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
klinisi mengenai karakteristik penderita DBD yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012
2. Bagi peneliti untuk lebih menambah wawasan tentang karakteristik
penderita DBD yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012
3. Bagi pihak rumah sakit diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi
informasi tentang karakteristik penderita DBD yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 sebagai penerapan langsung teori
pembuatan karya tulis ilmiah 4.
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini dan bahan referensi bagi Fakultas Kedokteran Sumatera
Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Demam dengueDF dan Demam Berdarah DengueDBD dengue haemorrhagic feverDHF adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot danatau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan
plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi peningkatan hematokrit atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue dengue shock
syndrome adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan syok Suhendro et al., 2009.
2.2 Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus dengan diameter 20nm terdiri dari asam
ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 4x10
6
. Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Keempat serotipe ditemukan di Indonesia dengan DEN-3
merupakan serotipe terbanyak Suhendro et al,2009. Serotipe utama selama beberapa tahun terakhir adalah DENV-2 dan DENV-3. Infeksi dari satu serotipe memberikan
imunitas imunitas seumur hidup terhadap serotipe tertentu tapi hanya beberapa bulan imunitas terhadap serotipe lain Kariyawasam et al.,2010.
Vektor dari virus dengue adalah nyamuk WHO,2009 :
• Aedes aegypti
• Aedes albopictus
• Aedes polynesiensis
• Aedes scutellaris
Hostnya adalah manusia yang digigit oleh nyamuk betina dan masa inkubasinya selama 4-10 hari WHO, 2009.
2.3 Epidemiologi
Universitas Sumatera Utara