39
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat- sifat atau nilai dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah kualitas audit sebagai
variabel independen, fee audit sebagai variabel intervening, sedangkan manajemen laba sebagai variabel dependen. Variabel-variabel tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kualitas Audit Variabel Independen
Menurut Luhgiatno 2010 dan Aloysia 2003, kualitas audit sebagai variabel dependen dalam penelitian diproksikan dengan
ukuran kantor akuntan publik yang diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai 0 untuk KAP non BIG4 dan nilai 1 untuk
KAP yang berafiliasi dengan KAP BIG4 internasional. Dengan mengasumsikan bahwa auditor KAP BIG4 memiliki kualitas audit
relatif lebih baik dibandingkan dengan auditor KAP non BIG4. 2. Fee Audit Variabel Intervening
Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah fee audit. Data tentang fee audit akan diambil dari akun professional
fees yang terdapat dalam laporan keuangan dari perusahaan yang
40
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartadi 2009.
3. Manajemen Laba Variabel Dependen Sejauh ini hanya model berbasis agregate accrual yang diterima
secara umum sebagai model yang memberikan hasil paling kuat dalam mendeteksi manajemen laba Sulistyanto, 2008. Model empiris ini
sejalan dengan akuntansi berbasis akrual yang selama ini digunakan dalam pencatatan transaksi. Model akuntansi akrual dapat
memunculkan komponen akun akrual yang mudah dipermainkan nominalnya karena akun ini berasal dari transaksi-transaksi yang tidak
disertai penerimaan dan pengeluaran kas. Model agregat accrual menggunakan semua komponen laporan keuangan untuk mendeteksi
rekayasa keuangan. Model berbasis agregate accrual yang digunakan adalah Modified
Jones Models. Dechow et al. 1995 menemukan bahwa model ini merupakan alat yang paling kuat untuk mendeteksi manajemen laba.
Sehingga manajemen laba sebagai variabel dependen dalam penelitian ini diproksikan dengan discretionary accruals DTA model jones
dimodifikasi modified jones model. Pengukuran variabel manajemen laba menurut modified jones models dapat dilakukan dengan urutan
sebagai berikut Sulistyanto, 2008:
41
a. Menghitung nilai total akrual TAC dengan model berikut: TAC = NI
– CF Keterangan: TAC : Total accrual
NI : Net income after tax
CF : Net cash flow from operation
b. Menghitung nilai nondiscretionary accruals NDA dengan terlebih dahulu melakukan regresi linear sederhana terhadap
model berikut:
Keterangan: TAC : Total accrual TA
: Total assets PPE : Gross property, plant, and equipment
Dengan melakukan regresi terhadap ketiga variabel di atas maka diperoleh koefisien dari variabel independen, yaitu b
1
, b
2
, b
3
yang akan dimasukkan dalam persamaan di bawah ini untuk
menghitung nilai nondiscretionary total accruals NDTA.
42
Keterangan: NDA : Nondiscretionary accruals TA
: Total assets TR
: Trade receivables PPE
: Gross property, plant, and equipment c. Menghitung nilai discretionary accruals DTA yang merupakan
selisih antara total akrual TAC dengan nondiscretionary accruals NDTA.
Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan secara ringkas dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 3.1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran
No. Jenis
Variabel Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
1. Dependen
Manajemen Laba
Logaritma natural dan
absolut dari discretionary
accruals modified jones
model. Rasio
2. Independen
Kualitas Audit Variabel dummy, jika
perusahaan menggunakan
KAP BIG4 maka diberi
nilai 1, jika perusahaan
tidak menggunakan
Nominal
43
No. Jenis
Variabel Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
KAP BIG4 maka diberi
nilai 0.
3. Intervening
Fee Audit Logaritma
natural dari professional
fees. Rasio
Sumber: data diolah
44
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN