melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat lapran
pemesanan, serta membuat akses login untuk member dan laporan catatan transaksi.
3.3 Metodelogi Pengembangan Sistem
Metodelogi yang digunakan dalam pengembangan sistem untuk perancangan dan pengembangan sistem e-commerece berbasis web ini, adalah
metodelogi terstruktur dengan model SDLC System Development Life Cycle, yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu
Ladjamudin,2005: 1.
Analisis Pada tahapan ini, dilakukan analisa sistem yang sedang berjalan di
perusahaan Usaha Rumahan Griya Unik Wanita, yang masih dilakukan secara manual dan melakukan identifikasi terhadap masalh yang
muncul, yang nantinya akan mendapatkan solusi yang terbaik. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini, diantaranya adalah:
a. Deteksi Masalah
Melakukan deteksi masalah terhadap sistem yang sedang berjalan di dalam perusahaan Usaha Rumahan Griya Unik
Wanita yang masih dilakukan secara manual, dengan melakukan perumusan
–perumusan masalah apa saja yang dapat menjadi
kendala dari sistem perusahaan ini, sehingga dapat diketahui permasalahanya.
b. Penelitian dan Investigasi Awal
Setelah melakukan deteksi masalah yang ada, maka mulalilah dilakukan penelitian dan Investigasi secara langsung Direct
probes, yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan pemakai, dengan cara wawancara
pada pihak perusahaan maupun pengguna dan observasi pada Uasaha Rumahan Griya Unik Wanita.
c. Analisa Kebutuhan Sistem
Setelah melakukan penelitian dan investigasi awal , maka didapat data-data maupun informasi yang dapat diolah untuk
kebutuhan analisa sistem ini, dengan menjelaskan sistem yang berjalan di perusahaan Usaha Rumahan Griya Unik Wanita dan
sistem yang diusulkan, dengan menggambarkan proses bisnis menggunakan Flowchart.
d. Mensortir Kebutuhan Sistem
Setelah semua kebutuhan sistem, dari alternatif-alternatif yang ada.
e. Memilih Sistem yang Baik
f. Setelah melakukan pilihan akan kebutuhan sistem, maka secara
otomatis telah melakukan sistem yang baik, yang akan
digunakan dalam perancangan dan pembangunan sistem e- commerce ini.
2. Desain
Setelah melakukan tahapan analisis, maka dilakukan tahapan desain perancangan sitem e-commerce ini, dengan merancang dan
menggambarkan proses-proses sistem yang baru ini dengan menggunakan DFD Data Flow Diagram. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap peracngan ini, meliputi: a.
Perancangan Keluaran Perancangan keluaran output dari sitem e-commerece ini,
yaitu dengan menetukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem, yang berupa tampilan-tampilan
layar,dan juga format laporan-laporan yang diperlukan. b.
Perancangan Masukan Perancangan masukan input dari sistem e-commerce ini, yaitu
dengan menetukan data-data masukan yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem, seperti formuli-formulir.
c. Perancangan File
Perancangan File dari sistem e-commerce ini, yaitu membuat peracngan basis data, dengan merancang diagram hubungan
atar entitas, dengan menggunakan tools ERD. Setelah itu dilakukan uji normalisasi dari 1-NF sampai bentuk normalisai 3-
NF dan membuat spesifikasi basis datanya.
3. Implementasi
Pada tahap ini, hanya menggunakan tahap pembuatan program dan tes data. Pada tahap pembuatan program untu sistem e-commerce
ini dengan menggunakan PHP dan MYSQL sebagai basis data. Program yang susdah selesai dibuat tersebut, perlu dilakukan tes data testing
dengan mengentri sejumlah data ke dalam program tersebut, dan dilihat hasilnya, serta secara pemprosessan yang dilakukan oleh program yang
baru dibuat tersebut Presman, 2002.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan