54 Dalam hal ini kita dapat mengetahui bahwa pada roda gigi yang terdapat
pada simbol 1 menunjukkan roda gigi tersebut dapat digerakkan sedangkan pada symbol 2 menunjukkan bahwa roda gigi tersebut deapat menggerakkan. Maka daripada
itu bahwa dari perencanaan pada crane truck kita bisa melihat ukuran-ukuran roda gigi yang sebagaimana kita lihatpada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Ukuran-ukuran Roda Gigi
3.6.1. Ukuran-ukuran Roda Gigi Cacing
Gambar 3.13.
Roda Gigi Cacing
Universitas Sumatera Utara
55 Keterangan :
d
1 k
= Diameter luar cacing d
i
= Diameter jarak bagi d
ri
= Diameter inti cacing γ
= α sudut kisar
t α
= Jarak bagi L
= Kisar h
= Tinggi gigi total h
k
= Tinggi kepala gigi h
f
= Tinggi kepala gigi h
o
= Jarak sumbu poros roda berulir dengan batang berulir d
2 r
= Diameter lingkaran kaki roda cacing d
2
= Diameter jarak bagi roda cacing d
t
= Diameter tenggorok roda cacing d
2 k
= Diameter luar roda cacing b
= Lebar roda cacing I
= Panjang batang berulir Besar ukuran pada jari-jari katup dapat dihitung :
B.m
2
= 4.500.000 C
z n
N .
. Dimana:
B = Panjang gigi m = Modul
N = Daya pada roda berulir z = Jumlah gigi dan roda berulir
C = Faktor yang tergantung pada bahan dan kecepatan tinggi Pada perencanaan tersebut telah kita tentukan besarnya transmisi ratio
1 dan batang berulir yang mempunyai ulir tunggal atau z
1
= 1 direncanakan, maka jumlah gigi dari roda gigi berulir adalah :
1 2
z z
z
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
56 z
2
= 12 Maka :
Z = z
2
x z
1
= 12 x 1 = 12 buah
Pada umumnya panjang gigi untuk pasangan roda gigi cacing adalah b = 0,7 m untuk sebuah batang berulir dari baja diperoleh harga C seperti yang terlihat pada
tabel berikut dibawah ini : Tabel 3.3 Harga C
V Roda berulir mdet 0,25
0,50 1
2 3
C 35
30 26
22 20
Dimana kecepatan roda berulir v dapat dihitung : v
60 .
.
w w
n d
π Dimana :
d
w
= Diameter poros berulir = 0,021 m
n
w
= Putaran Roda berulir = 950 rpm
Maka:
v =
60 950
. 021
, .
π
= 1,04 mdet = 1 mdet
Dari tabel untuk v = 1 mdet diperoleh C = 26, maka ukuran jari-jari katup atau modul adalah :
Universitas Sumatera Utara
57 0,7 x m
3
= 4 x 500.000 x 26
. 12
. 950
38 .
14
m =
3
26 .
12 .
950 10
. 45
. 000
. 500
. 14
= 6,76 mm Untuk menentukan m yang standart dapat kita ketahui, maka nilai m yang
standart adalad 8 mm. Maka ukuran-ukuran roda gigi cacing sebagai berikut : -
Diameter jarak bagi d
i
d
i
= m x 2,8 + 4
i
z = 8 x 2,8 + 4 l
= 54,4 mm -
Diameter jarak bagi roda cacing d
2
d
2
= z
2
x α
cos m
Dimana : Cos
α = 25 direncanakan Maka :
d
2
= z
2
x α
cos m
= 12 x
25 cos
8
= 106 mm Jarak sumbu poros roda berulir dengan batang berulir a
a =
2
2 1
d d
+
=
2 106
4 ,
54 +
= 80,2 mm
Panjang batang berulir L Maka daripada itu panjang batang berulir dapat ditentukan berdasarkan
jumlah roda gigi berulir seperti pada tabel dibawah :
Universitas Sumatera Utara
58 Tabel 3.4 Jumlah Gigi Roda Berulir
Dari tabel diatas diperoleh untuk jumlah gigi roda berulir z
2
= 12 buah, maka panjang batang berulir :
L = 10 x m = 10 x 8
= 80 mm
- Tinggi kepala gigi h
k
h
k
= M
n
= 8 mm
- Tinggi kaki gigi h
f
h
f
= 1,157 x m = 1,157 x 8
= 9,256 mm
- Tinggi gigi roda b b = h
k
+ h
f
= 8 + 9,256 = 17,256 mm
- Diameter luar roda cacing d
kl
d
kt
= d
i
+ 2h
k
= 54,4 + 2 + 8 = 70,4 mm
- Diameter inti cacing d
rl
d
rl
= d
i
- 2h
f
Jumlah Gigi roda berulir 12
24 36
40 50
60 70
80 Panjang batang berulir
10 12
15 16
17 18
20 21
Universitas Sumatera Utara
59 = 54,4 – 2 9,256
= 35,49 mm -
Jarak bagi t
a
t
a
= m x π
= 8 x 3,14 = 25,12 mm
- Diameter lingkaran kaki roda cacing d
2 r
d
2 r
= d
2
- 2h
f
= 106-2 9,256 = 87,49 mm
- Diameter tenggorokkan roda cacing d
t
d
t
= d
2
+ 2h
k
= 106 + 2 8 = 122 mm
- Diameter luar roda cacing d
2 k
d
2 k
= dt
−
k t
h d
2 .l – cos
φ
Dimana : φ = sudut yang dibentuk oleh lingkungan pada roda cacing
= 90 -
α = 90
- 25 = 65
Maka : d
2 k
= 122 56
cos 1
. 8
2 4
, 54
−
−
= 144,17 mm
Universitas Sumatera Utara
60 -
Lebar sisi efektif b
e
b
e
= d
1 k
x sin 2
φ
= 70,4 sin
2 65
= 37,82 mm -
Lebar roda cacing b b = 0,7 x M
n
= 0,7 x 8 = 56 mm
3.6.2. Analisa Gaya Roda gigi Cacing