B. Analisis Hasil Penelitian 1.
Penyusunan Anggaran Biaya Produksi pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero
PT. Perkebunan Nusantara III Persero memulai tahun buku dari bulan Januari sampai dengan Desember uuntuk setiap tahunnya. Sehubungan dengan hal
tersebut perusahaan juga menyusun anggaran sesuai dengan tahun buku tersebut dan anggaran diperinci per triwulan.
Dasar penyusunan RKAP untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP.
101MBU2002 tanggal 4 Juni 2002. Penyusunan RKAP tahun 2006 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
- RKAP tahun 2006 disampaikan Direksi PTPN III kepada Menteri Negara
BUMN dengan surat No. 3.04X9372005 tanggal 28 Oktober 2005 -
Dewan komisaris PTPN III telah menyampaikan surat kepada Menteri Negara BUMN perihal rekomendasi atas RKAP tahun 2006 dengan nomor surat
KomM.BUMNR-01I2006 tanggal 17 Januari 2006 -
RKAP tahun 2006 disahkan oleh Menteri Negara BUMN sesuai keputusan RUPS RKAP tahun 2006 tanggal 17 Januari 2006
Sebagai langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah menentukan besarnya jumlah produksi yang diharapkan selama tahun itu. Pada
umumnya bagian tanaman dan teknologi dibantu dengan bagian-bagian lainnya di kantor besar menyusun jumlah produksi yang diharapkan pada tahun yang
dimaksud. Kemudian kantor besar menyusun pedoman mengenai taksasi produksi
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
yang dimaksud. Selanjutnya pedoman tersebut bersama-sama formulir anggaran biaya dikirim ke kebun. Masing-masing kebun menyusun anggaran biaya
produksinya. Anggaran biaya produksi kebun tersebut kemudian ditinjau dan dipelajari kembali di kantor besar bersama administratur kebun. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa perincian tersebut seluruhnya telah benar- benar sesuai. Setelah anggaran biaya produksi tersebut disetujui dan disahkan oleh
pimpinan, dikirim ke kebun-kebun untuk dilaksanakan. Dalam penyusunan anggaran biaya produksi, perusahaan menggunakan
sistem biaya standar. Harga standar ditentukan berdasarkan pengalaman tahun- tahun yang lalu. Harga tersebut diketahui setelah jumlah anggaran biaya produksi
tanaman Kelapa Sawit selama satu periode dibagi dengan rencana produksi tanaman Kelapa Sawit untuk periode yang sama.
Adapun anggaran biaya produksi perusahaan disusun berdasarkan anggaran produksi. Sedangkan anggaran produksi disusun dengan berpedoman
pada anggaran produksi tanaman. Secara garis besar yang termasuk ke dalam biaya produksi kelapa sawit
perusahaan adalah : •
Biaya tanaman •
Biaya pengolahan •
Biaya penyusutan •
Biaya pembelian
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Biaya Tanaman
Yang termasuk biaya tanaman adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharan tanaman yang telah menghasilkan, panen, dan pengumpulan
hasil di lapangan, pengangkutan hasil dari tempat-tempat pengumpulan ke pabrik, biaya umum dari pimpinan, biaya pemupukan dan gaji tunjangan staf.
2. Biaya Pengolahan Adapun biaya-biaya pengolahan pada perusahaan ini ditentukan berdasarkan :
• Kebutuhan standar tenaga manusia
• Standar bahan-bahan kimiawi dan barang-barang
• Jasa pengangkutan yang diperlukan
• Jam penggunaan mesin
• Perawatan dan pemeliharaan yang diperlukan
• Semua faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pengolahan kelapa sawit
Berikut ini adalah jenis-jenis biaya yang terjadi dalam proses pengolahan kelapa sawit :
• Gaji, tunjangan dan biaya sosial pegawai staf
• Gaji, upah dan biaya sosial pegawai non staf
• Perkakas dan alat-alat kecil
• Bahan kimia dan perlengkapan
• Biaya analisa
• Bahan bakar dan pelumas
• Biaya pembangkit tenaga listrik dan air
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
• Pemeliharaan bangunan, mesin dan perabot pabrik
• Biaya pengepakan
3. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan pada perusahaan ini merupakan biaya-biaya lainnya yang
berkenaan dengan biaya produksi. Untuk menghitung besarnya biaya ini, pada tiap bagian dibuat formulir-formulir atau daftar biaya tambahan. Himpunan dari
daftar biaya tambahan tersebut merupakan total biaya penyusutan. Biaya penyusutan pada perusahaan ini terdiri dari :
• Biaya penyusutan tanaman
• Biaya penyusutan umum
• Biaya penyusutan pengolahan
4. Biaya Pembelian
Biaya pembelian pada perusahaan ini merupakan biaya-biaya yang berkenaan dengan pembelian produksi dari pihak ketiga. Biaya pembelian pada perusahaan
ini terdiri dari : •
Biaya pembelian produksi PIR •
Biaya pembelian produksi rakyat
2.Anggaran Biaya Produksi sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero
Perencanaan melalui anggaran biaya produksi
Secara keseluruhan, perencanaan biaya produksi untuk setiap kg produksi kelapa sawit untuk tahun 2006 yaitu sebesar Rp 2.046,91kg atau Rp
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
1.075.047.579 untuk total biayanya dengan kuantitas anggaran sebesar 525.204.669 kg.
Perencanaan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan meliputi :
1. Perencanaan biaya tanaman Besarnya anggaran biaya tanaman untuk setiap kg produksi dihitung
dengan membandingkan total anggaran biaya tanaman dengan total anggaran volume produksi. Untuk tahun 2006, anggaran biaya tanaman untuk setiap kg
produksi kelapa sawit adalah sebesar Rp 1370,56kg atau total biayanya sebesar Rp 559.187.791.000 untuk kuantitas anggaran sebesar 407.998.660 kg.
2. Perencanaan biaya pengolahan Besarnya anggaran biaya pengolahan untuk setiap kg produksi dihitung
dengan membandingkan total anggaran biaya pengolahan dengan total anggaran volume produksi. Untuk tahun 2006, anggaran biaya pengolahan untuk setiap kg
produksi kelapa sawit sebesar Rp 263,91kg dengan total biaya sebesar Rp 138.604.898.000, dengan perincian :
• Biaya pengolahan kebun sendiri
Rp 107.673.149.000 •
Biaya pengolahan PIR Rp 5.270.713.000
• Biaya pengolahan rakyat
Rp 25.661.036.000 Total Anggaran Biaya Pengolahan
Rp 138.604.898.000
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Dan perincian kuantitas anggaran : •
Kebun sendiri 407.998.660 kg
• PIR 19.971.959
kg •
Rakyat 97.234.050 kg
Total 525.204.669
kg 3. Perencanaan biaya penyusutan
Besarnya anggaran biaya penyusutan untuk setiap kg produksi kelapa sawit pada perusahaan untuk tahun anggaran 2006 sebesar Rp 96,90kg atau total
biayanya sebesar Rp 39.533.663.000 untuk kuantitas anggaran sebesar 407.998.660 kg . Hal tersebut dapat diperoleh dengan membandingkan total
anggaran biaya penyusutan dengan total anggaran volume produksi. 4. Perencanaan biaya pembelian
Besarnya anggaran biaya pembelian untuk setiap kg produksi dihitung dengan membandingkan total anggaran biaya pembelian dengan total anggaran
volume produksi. Untuk tahun 2006, anggaran biaya pembelian untuk setiap kg produksi kelapa sawit sebesar Rp 2881,43kg dengan total biaya sebesar Rp
337.721.227.000, dengan perincian : •
Biaya pembelian produksi PIR Rp 58.955.723.000
• Biaya pembelian produksi rakyat
Rp 278.765.504.000 Total Anggaran Biaya Pembelian
Rp 337.721.227.000
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Dan perincian kuantitas anggaran : •
Produksi PIR 19.971.959 kg
• Produksi Rakyat
97.234.050 kg Total
117.206.009 kg
Pengendalian melalui anggaran biaya produksi
Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero, pengendalian dapat dilakukan oleh setiap tingkatan manajemen, dengan membandingkan antara hasil
sebenarnya atau pelaksanaan operasional perusahaan dengan anggaran yang telah disahkan oleh pimpinan perusahaan. Perbandingan tersebut dapat berupa prestasi
fisik maupun biayanya. Berdasarkan perbandingan tersebut dapat diketahui hal- hal yang merugikan dan menguntungkan perusahaan serta sebab-sebabnya
sehingga dapat dirumuskan tindakan-tindakan perbaikan. Sebagaimana halnya dengan perencanaan, pengendalian biaya produksi
kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan meliputi : 1.
Pengendalian biaya tanaman Laporan biaya tanaman disusun untuk mengetahui jumlah atau realisasi
biaya yang telah dikeluarkan untuk mengelola tanaman pada perusahaan. Pengendalian biaya tanaman dapat dilaksanakan dengan membandingkan realisasi
dengan anggaran biaya tanaman. Pimpinan dapat menilai perbandingan dan menilai tingkat efisiensi dalam mengelola tanaman. Besarnya realisasi biaya
tanaman untuk setiap kg produksi kelapa sawit tahun 2006 adalah sebesar Rp1.471,94kg atau total biaya Rp 613.384.842.693 untuk kuantitas realisasi
sebesar 416.718.010 kg.
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Penyimpangan Biaya Tanaman
Anggaran biaya tanaman kelapa sawit tahun 2006 Rp 559.187.791.00
Realisasi biaya tanaman kelapa sawit tahun 2006 Rp 613.384.842.693
Selisih Rp 54.197.051693
atau 9,69 Selisih sebesar Rp 54.197.051.693 merupakan penyimpangan yang tidak
menguntungkan unfavorable variance Realisasi biaya tanaman kelapa sawit tahun 2006 berada di atas anggaran
disebabkan oleh: ̇
Perbedaan kuantitas = kuantitas sesungguhnya – kuantitas standar x harga standar
= 416.718.010 – 407.998.660 x 1370,56 = 8.719.350 x 1370,56
= 11.950.392.336 unfavorable variance ̇
Perbedaan harga = harga sesungguhnya – harga standar x kuantitas sesungguhnya
= 1.471, 94 – 1.370,56 x 416.718.010 = 101,38 x 416.718.010
= 42.246.871.853,80 unfavorable variance 2.
Pengendalian biaya pengolahan Pengendalian terhadap biaya pengolahan meliputi pengendalian terhadap
seluruh kegiatan produksi perusahaan. Pengendalian ini meliputi pengendalian terhadap kebutuhan tenaga kerja, bahan-bahan kimiawi, perawatan dan
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
pemeliharan alat-alat, serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pengolahan.
Berdasarkan perbendingan antara realisasi biaya pengolahan dengan anggaran biaya pengolahan, maka pimpinan dapat merumuskan kebijaksanaan
yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian biaya pengolahan untuk periode berikutnya. Pada tahun 2006, besarnya realisasi biaya pengolahan untuk
seiap kg produksi tanaman kelapa sawit adalah sebesar Rp 311,62kg dengan total biaya Rp 174.951.322.196 untuk kuantitas realisasi sebesar 561.429.483 kg.
Adapun total realisasi biaya pengolahan sebesar Rp 174.951.322.196 terdiri dari : •
Biaya pengolahan kebun sendiri Rp 134.218.359.048
• Biaya pengolahan PIR
Rp 8.245.057.243 •
Biaya pengolahan rakyat Rp 3.487.905.905
Total Realisasi Biaya Pengolahan Rp 174.951.322.196
Dan total kuantitas realisasi sebesar 561.429.483 kg terdiri dari : •
Kebun sendiri 416.718.010 kg
• Produksi PIR
21.773.707 kg •
Produksi rakyat 122.937.766 kg
Total Kuantitas Realisasi 561.429.483 kg
Penyimpangan Biaya Pengolahan
Anggaran biaya pengolahan kelapa sawit tahun 2006 Rp 138.604.898.000 Realisasi biaya pengolahan kelapa sawit tahun 2006 Rp 174.951.322.196
Selisih Rp 36.346.424.196
atau 26,22
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Selisih sebesar Rp 36.346.424.196 merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkan unfavorable variance
Realisasi biaya pengolahan kelapa sawit tahun 2006 berada di atas anggaran disebabkan oleh:
̇ Perbedaan kuantitas
= kuantitas sesungguhnya – kuantitas standar x harga standar = 561.429.483 – 525.204.669 x 263,91
= 36.224.814 x 263,91 = 9.560.090.662,74 unfavorable variance
̇ Perbedaan harga
= harga sesungguhnya – harga standar x kuantitas sesungguhnya = 311,62 – 263,91 x 561.429.483
= 47,71 x 561.429.483 = 26.785.800.633,93 unfavorable variance
Rp 138.604.898.000 = Rp 263,91kg
525.204.669 kg Rp 174.951.322.196 = Rp 311,62kg
561.429.483 kg 3.
Pengendalian biaya penyusutan Pengendalian biaya penyusutan ini meliputi pengendalian biaya
penyusutan tanaman, biaya penyusutan umum, dan biaya penyusutan pengolahan. Besarnya realisasi biaya penyusutan untuk setiap kg produksi kelapa sawit untuk
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
tahun 2006 adalah Rp 143,10kg dengan total biaya sebesar Rp 59.630.443.580 untuk kuantitas realisasi sebesar 416.718.010 kg.
Penyimpangan Biaya Penyusutan
Anggaran biaya penyusutan kelapa sawit tahun 2006 Rp 39.533.663.000
Realisasi biaya penyusutan kelapa sawit tahun 2006 Rp 59.630.443.580
Selisih Rp 20.096.780.580
atau 50,83
Selisih sebesar Rp 20.096.780.580 merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkan unfavorable variance
Realisasi biaya penyusutan kelapa sawit tahun 2006 berada di atas anggaran disebabkan oleh:
̇ Perbedaan kuantitas
= kuantitas sesungguhnya – kuantitas standar x harga standar = 416.718.010 – 407.998.660 x 96,90
= 8.719.350 x 96,90 = 844.905.015 unfavorable variance
̇ Perbedaan harga
= harga sesungguhnya – harga standar x kuantitas sesungguhnya = 143,10 – 96,90 x 416.718.010
= 46,20 x 416.718.010 = 19.252.372.062 unfavorable variance
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
4. Pengendalian biaya pembelian
Pengendalian biaya pembelian ini meliputi pengendalian biaya pembelian produksi PIR dan biaya pembelian produksi rakyat. Besarnya realisasi biaya
pembelian untuk setipa kg produksi kelapa sawit untuk tahun 2006 adalah Rp 3080,39kg dengan total biaya sebesar Rp 445.767.289.840 untuk kuantitas
realisasi sebesar 144.711.473 kg. Adapun total realisasi biaya pembelian sebesar Rp 445.767.289.840 terdiri dari :
• Biaya pembelian produksi PIR
Rp 68.824.652.350 •
Biaya pembelian produksi rakyat Rp 376942.637.490
Total Realisasi Biaya Pengolahan Rp 445.767.289.840
Dan total kuantitas realisasi sebesar 144.711.473 kg terdiri dari : •
Produksi PIR 21.773.707 kg
• Produksi rakyat
122.937.766 kg Total Kuantitas Realisasi
144.711.473 kg
Penyimpangan Biaya Pembelian
Anggaran biaya pembelian kelapa sawit tahun 2006 Rp 337.721.227.000 Realisasi biaya pembelian kelapa sawit tahun 2006
Rp 445.767.289.840 Selisih
Rp 108.046.062.840 atau
31,99 Selisih sebesar Rp 108.046.062.840 merupakan penyimpangan yang tidak
menguntungkan unfavorable variance Realisasi biaya pembelian kelapa sawit tahun 2006 berada di atas anggaran
disebabkan oleh:
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
̇ Perbedaan kuantitas
= kuantitas sesungguhnya – kuantitas standar x harga standar = 144.711.473 – 117.206.009 x 2881,43
= 27.505.464 x 2881,43 = 79.255.069.133,52 unfavorable variance
̇ Perbedaan harga
= harga sesungguhnya – harga standar x kuantitas sesungguhnya = 3080,39 – 2881,43 x 117.206.009
= 198,96 x 117.206.009 = 23.319.307.550,64 unfavorable variance
Rp 337.721.227.000 = Rp 2881,43kg
117.206.009 kg Rp 445.767.289.840 = Rp 3080,39kg
144.711.473 kg
Pengendalian biaya produksi secara keseluruhan
Pengendalian biaya produksi secara keseluruhan ini meliputi pengendalian keseluruhan total biaya produksi yang mencakup biaya tanaman,
biaya pengolahan, biaya penyusutan dan biaya pembelian. Besarnya realisasi biaya produksi untuk setiap kg produksi kelapa sawit untuk tahun 2006 adalah Rp
2.304,36kg dengan total biaya sebesar Rp 1.293.733.898.309 untuk kuantitas realisasi sebesar 561.429.483 kg.
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Penyimpangan Biaya Produksi
Anggaran biaya produksi kelapa sawit tahun 2006 Rp 1.075.047.579.000 Realisasi biaya produksi kelapa sawit tahun 2006
Rp 1.293.733.898.309 Selisih
Rp 218.686.319.309 atau
20,34 Selisih sebesar Rp 218.686.319.309 merupakan penyimpangan yang tidak
menguntungkan unfavorable variance Realisasi biaya produksi kelapa sawit tahun 2006 berada di atas anggaran
disebabkan oleh: ̇
Perbedaan kuantitas = kuantitas sesungguhnya – kuantitas standar x harga standar
= 561.429.483 – 525.204.669 x 2046,91 = 36.224.814 x 2046,91
= 36.224.814 unfavorable variance ̇
Perbedaan harga = harga sesungguhnya – harga standar x kuantitas sesungguhnya
= 2304,36 – 2046,91 x 561.429.483 = 257,45 x 561.429.483
= 144.540.020.398,35 unfavorable variance Realisasi biaya produksi tahun 2006 dibandingkan dengan RKAP tahun
2006 berada di atas sebesar Rp 218.686.319.309 atau 20,34 . Sedangkan realisasi biaya produksi Rpkg tahun 2006 apabila dibandingkan dengan RKAP
tahun 2006 berada di atas sebesar Rp 257,45kg atau 12,58 .
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Menurut pihak manajemen perusahaan, beberapa faktor penyebab realisasi biaya produksi kelapa sawit tahun 2006 berada di atas RKAP tahun 2006,
antara lain : a.
Adanya kenaikan biaya tanaman yang terdiri dari : •
Beban premi panen sejalan dengan pemberlakuan sistem premi berbasis perolehan minyak dan kenaikan pencapaian produksi minyak
• Beban pengangkutan ke pabrik sebagai akibat penyesuaian tarif angkutan
akibat kenaikan BBM. b. Adanya kenaikan beban pengolahan sejalan dengan kenaikan beban perbaikan
pabrik untuk opimalisasi pengolahan.
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan secara teoritis, dan hasil riset pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, serta analisa dan evaluasi
terhadap hasil penelitian yang dilakukan, maka pada bab lima ini penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan dan memberikan saran yang dapat
dilakukan dan mungkin bermanfaat bagi perusahaan.
A. Kesimpulan
1. Proses penyusunan anggaran biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara
III Persero sudah terstruktur dengan baik dimana penyusunan anggaran dimulai dari perencanaan produksi tanaman menghasilkan, kemudian
berdasarkan perencanaan tersebut akan disusun anggaran produksi dan berdasarkan anggaran produksi tersebut akan disusun anggaran biaya
produksi. 2.
Penyusunan anggaran biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero dilakukan dengan memberikan wewenang kepada kebun untuk
menyusun biaya produksi sendiri, dan nantinya akan diperiksa dan disetujui oleh pihak yang berwewenang di kantor besar.
3. Dalam penyusunan anggaran biaya produksi perusahaan menggunakan sistem
biaya standar yang ditentukan berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu. Dan perusahaan tidak menyusun anggaran fleksibel.
Sri Lestari Ningsih Sigiro : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan…, 2008 USU e-Repository © 2008