Kadar Air KA Daya Serap Air Pengembangan Tebal

Suranta H. Ginting : Oriented Strand Board Dari Tiga Jenis Bambu, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 2. Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Standar JIS A 5908 – 2003 No. Sifat Fisis Mekanis JIS A 5908-2003 1. Kerapatan gcm 3 0,4-0,9 2. Kadar Air 5-13 3. Daya Serap air - 4. Pengembangan Tebal Maks 12 5. MOR kgfcm 2 Min 80 6. MOE kgfcm 2 Min 2,0 x 10 4 7. Internal Bond kgfcm 2 Min 1,5 8. Kuat Pegang Sekrup kgf Min 30 Pengujian Sifat Fisis a. Kerapatan Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume kering udara. Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar, dan tebalnya untuk menentukan volume contoh uji. Titik pengukuran dimensi disajikan pada Gambar 8. Nilai kerapatan papan OSB dihitung dengan rumus : Kerapatan gcm 3 = 3 cm Volume gram Berat Keterangan : : Pengukuran lebar : Pengukuran panjang Gambar 8. Titik engukuran dimensi contoh uji

b. Kadar Air KA

Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm yang digunakan adalah bekas contoh uji kerapatan. Kadar air OSB dihitung berdasarkan berat awal dan berat kering tanur selama 24 jam pada suhu 103 ± 2 C. Nilai kadar air OSB dihitung berdasarkan rumus : Suranta H. Ginting : Oriented Strand Board Dari Tiga Jenis Bambu, 2009. USU Repository © 2009 KA = BKT BKT BA − x 100 Keterangan : KA : Kadar Air BA : Berat Awal gram BKT : Berat Kering Tanur gram

c. Daya Serap Air

Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm ditimbang berat awalnya. Kemudian direndam dalam air dingin selama 2 dan 24 jam, setelah itu ditimbang beratnya. Nilai daya serap air OSB dihitung berdasarkan rumus : Daya Serap air = 1 1 2 B B B − x 100 Keterangan : B1 : Berat awal gram B2 : Berat setelah perendaman gram

d. Pengembangan Tebal

Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm sama dengan contoh uji daya serap air. Pengembangan tebal didasarkan pada tebal sebelum yang diukur pada keempat sudut dan dirata- ratakan dalam kondisi kering udara dan tebal setelah perendaman dalam air dingin selama 2 dan 24 jam. Nilai pengembangan tebal OSB dihitung berdasarkan rumus : Pengembangan Tebal = 1 1 2 T T T − x 100 Keterangan : T1 : Tebal sebelum perendaman gram T2 : Tebal setelah perendaman gram Suranta H. Ginting : Oriented Strand Board Dari Tiga Jenis Bambu, 2009. USU Repository © 2009 Pengujian Sifat Mekanis a. MOR Modulus of Rupture Pengujian keteguhan patah dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine dengan lebar bentang jarak penyangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm. Nilai MOR dapat dihitung dengan rumus : MOR = 2 . . 2 . . 3 d b L P Keterangan : MOR : Modulus patah kgcm 2 P : Beban Maksimum kg L : Jarak sangga cm b : Lebar contoh uji cm d : Tebal contoh uji cm Contoh uji yang digunakan berukuran 1 cm x 5 cm x 20 cm pada kondisi kering udara dengan pola pembebanan disajikan pada Gambar 9. P tekanan Contoh Uji L2 L2 L ≥ 15 cm Gambar 9. Cara pengujian modulus patah dan modulus elastisitas

b. MOE Modulus of Elasticity