Bambu betung Bambu tali

Suranta H. Ginting : Oriented Strand Board Dari Tiga Jenis Bambu, 2009. USU Repository © 2009 andong, dan bambu hitam. Pada penelitian ini akan dibuat OSB dengan bahan dasar bambu, adapun jenis-jenis bambu yang akan digunakan antara lain:

1. Bambu betung

Bambu betung dikenal dengan nama ilmiah Dendrocalamus asper Shult. f. Backer ex Heyne. Nama daerahnya antara lain awi bitung, pring petung, dan pereng petong. Bambu betung Gambar 1 mempunyai rumpun yang agak sedikit rapat. Warna batang hijau kekuning-kuningan. Ukurannya lebih besar dan lebih tinggi dari pada jenis bambu lain. Tinggi batang mencapai 20 m dengan diameter batang sampai 20 cm. Ruas bambu betung cukup panjang dan tebal, panjangnya antara 40-60 cm dan ketebalan dindingnya 1-1,5cm. Pelepah batang panjangya 20-55 cm dengan pelepah buluh sempit dan melipat ke bawah. Gambar 1. Bambu betung Jenis bambu ini dapat ditemui di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl. Bambu ini akan tumbuh baik bila tanahnya cukup subur, terutama didaerah yang beriklim tidak terlalu kering. Bambu betung sifatnya keras dan baik untuk bahan bangunan karena seratnya besar-besar dan ruasnya panjang. Dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung aren yang disadap, dinding rumah yang dianyam gedek atau bilik, dan berbagai jenis barang kerajinan. Rebung Suranta H. Ginting : Oriented Strand Board Dari Tiga Jenis Bambu, 2009. USU Repository © 2009 bambu betung terkenal paling enak untuk disayur diantara jenis-jenis bambu lainnya Berlian dan Rahayu, 1995.

2. Bambu tali

Bambu tali dikenal juga dengan sebutan bambu apus, awi tali, atau pring tali. Bambu ini termasuk dalam genus Gigantochloa yang umumnya mempunyai rumpun rapat. Nama ilmiah bambu adalah Gigantochloa apus BL. ex Schult. f. Kurz. Tinggi bambu apus dapat mencapai 20 m dengan warna batang hijau cerah sampai kekuning-kuningan. Batangnya tidak bercabang di bagian bawah. Diameter batang 2,5-15 cm, tebal dinding 3-15 mm, dan panjang ruasnya 45-65 cm. Panjang batang yang dapat dimanfaatkan antara 3-15 m. Pelepah batangnya tidak mudah lepas meskipun umur batang sudah tua Gambar 2. Gambar 2. Bambu tali Jenis bambu ini diduga berasal dari burma dan sekarang tersebar luas di seuruh kepulauan Indonesia. Bambu tali umumnya tumbuh di dataran rendah tetapi dapat juga tumbuh dengan baik di daerah pegunungan sampai ketinggian 1000 m dpl. Bambu tali berbatang kuat, liat, dan lurus. Jenis ini terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku kerajinan anyaman karena seratnya yang panjang, kuat, dan lentur. Ada juga yang menggunakannya untuk alat musik. Rebung bambu apus tidak bisa dimakan oleh karena rasanya pahit Berlian dan Rahayu, 1995. Suranta H. Ginting : Oriented Strand Board Dari Tiga Jenis Bambu, 2009. USU Repository © 2009

3. Bambu hitam