Dari kutipan mulyadi tersebut dapat diketahui bahwa internal central atau pengendalian intern atau pengawasan menerapkan empat kelompok yaitu:
a. Menjaga kekayaan organisasi b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efektifitas dan efesiensi perusahaan d. mendorong dipatuhi kebijakan menajemen
Sedangkan pengertian dari pengendalian intern atas piutang sendiri adalah segala upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen guna
menghindari segala kegiatan terhadap penyalahgunaan dan penyelewengan yang berhubungan dengan piutang, atau dengan kata lain suatu kegiatan pengendalian
dalam rangka melindungi piutang. Hal ini perlu dilakukan karena piutang merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang dimiliki perusahaan yang harus
diawasi dengan baik karena menunjukkan satu bagian yang besar dari harta likuid perusahaan. Apabila penanganan terhadap piutang ini kurang baik maka
penyelewengan terhadap piutang ini akan rentan terjadi. Namun untuk mencapai keberhasilan tujuan pengendalian intern diatas
terhadap beberapa unsur pokok yang dapat menentukan keberhasilan pengendalian intern, unsur pokok tersebut yaitu :
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan pengaruh gabungan dari berbagai faktor dalam membentuk, memperkuat atau memperlemah efektifitas kebijakan
dan prosedur tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian tersebut diantaranya adalah:
1. Manajemen dan gaya operasinya 2. Struktur organisasi satuan usaha
3. Berfungsinya dewan komisaris dan komite-komite yang terbentuk 4. Metode pemberian wewenang dan tanggung jawab
5. Metode pengendalian manajemen dalam membantu dan menindak lanjuti kinerja, termasuk audit intern
6. Kebijakan dan praktek personalia 7. Berbagai faktor ekstern yang mempengaruhi operasi dan praktek satuan
usaha, seperti pemeriksaan yang dilakukan oleh badan legislatif dan pemerintah.
Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan dari dewan komisaris, manajemen, pemilik dan pihak lain mengenai
pentingnya pengendalian dan tekanannya pada satuan usaha yang berkelanjutan.
b. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasikan, menghimpun, menganalisis, pengelompokan, mencatat dan
melaporkan transaksi satuan usaha dan untuk menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi tersebut.
Mulyadi 2001:3 mendefenisikan sistem akuntansi sebagai berikut :
”Suatu organisasi formulir, catatan dan laporan keuangan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi keuangan yang
memudahkan manajemen mengambil keputusan sehubungan dengan pengelolaan perusahaan”.
Sistem akuntasi yang efektif memperlihatkan pembuatan metode dan catatan yang akan memungkinkan hal-hal sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan dan mencatat semua transaksi yang sah
b. Menggambarkan transaksi secara tepat waktu dan cukup rinci sehingga
memungkinkan pengelompokan transaksi secara semestinya untuk pelaporan keuangan
c. Mengukur nilai transaksi dengan cara yang memungkinkan pencatatan
nilai keuangan yang layak dalam laporan keuangan d.
Menentukan periode terjadinya transaksi untuk memungkinkan pencatatan nilai keuangan yang layak dalam laporan keuangan
e. Menyajikan dengan semestinya transaksi dan pengungkapannya dalam
laporan keuangan.
c. Prosedur Pengendalian