mengikuti penyuluha ante natal tersebut ditanya atau diminta menanggapi oleh penyuluh, kemudia ia menjawab atau menanggapinya.
c. Menghargai valuing Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang postif
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain, bahkan mengajak dan mempengaruhi atau menganjurkan orang lain
merespons. Contoh butir a tersebut, ibuitu mendiskusikan ante natal care dengan
suaminya, atau
bahkan mengajak
tetangganya untuk
mendengarkan penyuluhan ante natal care. d. Bertanggung jawab responsible
Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggunng jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu
berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau ada resiko lain. Contoh tersebut, ibu yang
sudah mau mengikuti penyuluhan ante natal care, ia harus berani untuk mengorbankan waktunya, atau mungkin kehilangan penghasilannya, atau
diomeli oleh mertuanya karena meninggalkan rumah, dan sebagainya Notoadmojo, 2010.
3. Tindakan atau Praktik practice
Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak praktik. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk
terwujudnya tindakan perlu factor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Seorang ibu hamil sudah tahu bahwa periksa kehamilan itu penting
untuk kesehatannya dan janinnya, dan sudah ada niat sikap untuk periksa kehamilan. Agar sikap ini meningkat menjadi tindakan, maka diperlukan bidan,
posyandu, atau Puskesmas yang dekat dari rumahnya, atau fasilitas tersebut mudah dicapainya. Apabila tidak, kemungkinan ibu tersebut tidak akan
memeriksakan kehamilannya Notoadmojo, 2010. Praktik tindakan in dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya,
yakni : a. Praktik terpimpin guided response
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntutan atau menggunakan panduan. Misalnya, seorang ibu
memeriksakan kehamilannya tetapi masih menunggu diingatkan oleh bidan atau tetangganya.
b. Praktik secara mekanisme mechanism Apabila subjek atau seorang telah melakukan atau mempraktikan sesuatu
hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. Misalnya seoranvibu selalu membawa anaknya ke Posyandu untuk ditimbang, tanpa
harus menunggu perintah dari kader atau petugas kesehatan. c. Adopsi adoption
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja,
tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas. Misalnya menggosonk gigi, bukan sekadar gosok gigi, melainkan
dengan teknik-teknik yang benar. Seorang ibu memasak memilih bahan
makanan bergizi tinggi meskipun bahan makanan tersebut mahal harganya Notoadmojo, 2010
Berdasarkan pembagian domain perilaku kesehatan, Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2003 membagi perilaku menjadi 3 domain yang
dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan yang terdiri dari : 1 pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan knowledge, 2 sikap
atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan attitude, 3 praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan
materi pendidikan yang diberikan practice. Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu
terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut. Ini selanjutnya
menimbulkan respons batin dalam bentuk sikap subjek terhadap objek yang diketahui. Akhirnya rangsangan itu, yakni objek yang telah diketahui dan disadari
sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi, yaitu berupa tindakan action terhadap atau sehubungan dengan stimulus atau objek tadi.
2.1.3 Perilaku Kesehatan