PENGKAJIAN Upaya perawat dalam melakukan

15 1 Riwayat Keperawatan Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene individu baik faktor pendukung maupun faktor pencetus. 2 Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik, kaji personal hygiene individu, mulai dari ekstremitas atas sampai bawah. Pengkajian mulai dilihat dari keadaan rambut. Apakah keadaan rambut kusam, berbau, kotor dan bagaimana keadaan tekstur rambut. Selanjutnya pemeriksaan pada kepala, apakah terdapat Alopesia dikepala klien, atau ada tidak ketombe, kutu, dan eritema. Bagaimana kondisi mata klien, apakah terdapat skelera ikterik, kongjungtiva klien apakah terlihat pucat, bagaimana dengan kebersihan matanya apakah mata klien terlihat merah dan klien merasakan gatal pada daerah mata. Pada hidung adakah klien itu pilek dan alergi, perdarahan, perubahan yang terjadi pada penciuman, kebersihan hidung, membrane mukosa pada hidung dan adakah septum deviasi. Pada mukosa mulut klien, bagaimana dengan kelembabannya, adakah lesi dimulut, dan kebersihan mulut klien. Pada gigi Adakah karang gigi dan karies pada gigi klien, bagaimana dengan kelengkapan gigi, dan bagaimana pertumbuhan dan kebersihan gigi klien. Pada bagian telinga apakah terdapat serumen, lesi, dan bagaimana bentuk telinga klien apakah juga terdapat infeksi di telinga. Selanjutnya pemeriksaan pada kulit klien, bagaimana dengan kebersihan kulit, adakah terdapat lesi, keadaan turgor apakah bisa kembali selama 2 detik setelah ditekan, dan bagaimana dengan warna kulit, suhu, 16 tekstur serta pertumbuhan bulu klien. Pada pemeriksaan kuku bagaimana dengan bentuk, warna, dan ada atau tidak lesi, serta bagaimana pertumbuhan kuku tangan dan kaki klien. Selanjutnya pemeriksaan genetalia, bagaimana dengan pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, dan bagaimana keadaan lubang uretra, skrotum dan testis pada pria. Dan yang terakhir adalah pemeriksaan tubuh secara umum, bagaimana dengan kebersihan tubuh secara umumnya, apakah normal atau tidak, dan bagaimana dengan postur tubuh apakah terdapat kelainan-kelainan yang terjadi saat pemeriksaan dilakukan.

2. ANALISA DATA

Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisir yang meliputi tiga aktivitas dasar: Mengumpulkan data secara sistematis, Menyotir dan mengatur data yang dikumpulkan, Mendokumentasikan data dalam format yang dapat dibuka kembali. Data dasar pasien adalah kombinasi data yang dikumpulkan dari wawancara untuk pengambilan riwayat pasien metode mendapatkan informasi subjektif dengan berbicara dengan pasien dan atau orang terdekat dan mendengarkan respon mereka; pemeriksaan fisik mendapatkan informasi objektif dengan menggunakan tangan; dan data yang diperolah dari hasil pemeriksaan laboratoriumdiagnostic Doenges. dkk, 2000. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data 17 dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tinakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit initial assessment , selama klien dirawat secara terus-menerus on going assessment , serta pengkajian ulang untuk menambahmelengkapi data re-assesment Sigit, 2010. a. Tujuan pengumpulan data 1 Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien. 2 Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien. 3 Untuk menilai keadaan kesehatan klien. 4 Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah- langkah berikutnya. b. Tipe data 1 Data Subjektif Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien terhadap status kesehatannya, misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, perasaan malu Sigit, 2010. 2 Data Objektif Adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera lihat, dengar, cium, sentuhraba selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernapasan, tekanan darah, berat badan, tingkat kesadaran Sigit, 2010.