Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono 2008 “Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda”. Penelitian ini melihat perbandingan kinerja keuangan sebelum merger dan akuisisi dengan kinerja keuangan setelah merger dan akuisisi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di Bursa Efek Indonesia BEI melalui situs www.idx.co.id. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan Juli 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan Operasional digunakan dalam penelitian ini agar lebih fokus dalam melakukan pengamatan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2006-2013. 2. Data laporan keuangan yang diteliti adalah laporan keuangan dari masing- masing perusahaan perbankan asing 2 dua tahun sebelum dan 2 dua tahun sesudah merger. 3. Variabel dalam penelitian ini Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loans NPL, Net Profit Margin NPM, Return on Assets ROA, Return on Equity ROE dan Loan to Deposits Ratio LDR.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan sebagai indikator kinerja keuangan dalam penelitian adalah kinerja keuangan bank yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loans NPL, Net Profit Margin NPM, Return on Assets ROA, Return on Equity ROE dan Loan to Deposits Ratio LDR. 1. Capital, yang diukur dengan rasio Capital Adequacy Ratio CAR. Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman hutang Dendawijaya, 2005. Sesuai Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP Tanggal 31 Mei 2004 cara menghitung CAR adalah sebagai berikut : Capital Adequacy Ratio = Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Besarnya nilai CAR dalam penelitian ini dilihat dari annual report masing- masing perusahaan perbankan asing yang dijadikan sampel. 2. Asset, yang diukur dengan rasio Non Performing Loans NPL. Non Performing Loans NPL digunakan untuk memperhatikan kemampuan membayar dari debitur, sebagai antisipasi bank atas potensi kerugian dari kredit bermasalah. Sesuai Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP Tanggal 31 Mei 2004 NPL dapat diperoleh dengan rumus : Non Performing Loans = Kredit non Lancar Total Kredit Besarnya nilai NPL dalam penelitian ini dilihat dari annual report masing- masing perusahaan perbankan asing yang dijadikan sampel. 3. Management yang diukur dengan rasio Net Profit Margin NPM , Aspek management pada penilaian kinerja bank dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan data yang tersedia diproyeksikan dengan Net Profit Margin. Menurut Kasmir 2008 Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya,dapat dihitung dengan rumus : Net Profit Margin = Net Income x 100 Operating Income Besarnya NPM dalam penelitian ini diolah sendiri oleh penulis dengan membandingkan laba bersih dengan total pendapatan yang tercantum di annual report masing-masing perusahaan perbankan asing yang dijadikan sampel. 4. Earning, yang diukur dengan rasio Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Net Interest Margin NIM dan Beban OperasionalPendapatan Operasional BOPO. Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE keduanya digunakan untuk mengetahui kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan nilai total asetnya untuk ROA dan total modal sendirinya untuk ROE. Net Income Margin NIM adalah pengukuran kemampuan bank untuk menghasilkan laba atas kredit yang disalurkan. BOPO digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Dalam Penelitian ini rasio yang digunakan Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE dan bukan BOPO karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat maupun yang berasal dari modalnya sendiri sehingga ROA dan ROE lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas. Sesuai Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP Tanggal 31 Mei 2004 ROA dan ROE dihitung dengan rumus : Return on Asset = Laba sebelum pajak Rata-rata total asset Return on Equity = Laba setelah pajak Rata-rata modal inti Besarnya nilai ROA dan ROE dalam penelitian ini dilihat dari annual report masing-masing perusahaan perbankan asing yang dijadikan sampel. 5. Likuiditas, diukur dengan rasio Loan to Deposite Ratio LDR. Menurut Kasmir 2008 Loan to Deposite Ratio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Sesuai Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP Tanggal 31 Mei 2004 LDR dapat diperoleh dengan rumus : Loan to Deposite Ratio = Kredit Dana Pihak Ketiga Besarnya nilai LDR dalam penelitian ini dilihat dari annual report masing- masing perusahaan perbankan asing yang dijadikan sampel.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian