Kekuatan Tarik Tensile Strength Parameter dan Standart Mutu

Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008. USU Repository © 2009 jenisnya lebih besar dari partikel karet dan bentuknya seperti bola. Berwarna kuning yang disebabkan kadar keratenoidnya yang cukup tinggi. Setelah pemusingan dilakukan, partikel Frey Wyssling biasanya terletak dibawah partikel karet dan diatas fraksi dasar lutoid . Tetapi kadang-kadang juga teradsorbsi pada permukaan lutoid atau pun pada prmukaan partikel karet. Bila partikel Frey Wyssling teradsorbsi pada lutoid, maka akan kelihatan lutoid menjadi berwarna kuning. d. Fraksi Dasar Fraksi dasar pada umumnya terdiri dari partikel-partikel lutoid sehingga fraksi dasar ini sering juga disebut lutoid. Lutoid itu bersifat kental seperti gelatin yang diselubungi oleh membrane semi permeabel. Partikel lutoid mempunyai diameter 2 – 5 um, dan berat jenisnya lebih besar dari berat jenis partikel karet, sehingga pada pemusingan partikel-partikel lutoid berkumpul dibagian bawah dasar . Tampubolon,M, 2005

2.3. Kekuatan Tarik Tensile Strength

Kekuatan strength adalah ukuran dari beberapa tegangan yang akan ditahan oleh suatu sample sebelum sample tersebut “ rusak “. Kekuatan tarik mengacu kepada ketahanan terhadap tarikan. Kekuatan tarik Tensile Strenghth dapat didefinisikan Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008. USU Repository © 2009 sebagai hasil bagi dari beban maksimum dengan permukaan sample. Tujuang dari kekuatan tarik adalah untuk menentukan kekuatan yang dibutuhkan untuk menarik suatu sample sampai putus. Pada saat ini kekuatan tarik dapat diukur dengan menggunakan alat yang canggih yaitu: Tensometer. Pada saat ini tensile strenghth dapat langsung diperoleh secara digital dengan cara memasukkan sample kedalam alat tersebut, maka akan ditarik sampai putus dan cara otomatis parameter mutu yang diinginkan kekuatan tarik Tensile Strength langsung diperoleh.

2.4. Parameter dan Standart Mutu

Standart mutu merupakan hal yang penting untuk batas-batas nilai suatu unsur dikatakan baik atau tidak. Baiknya mutu suatu hasil analisis apabila telah dilakukan pengujian terhadap sample tersebut, hasil yang diperoleh kemudian akan dibandingkan dengan standart mutu yang ditetapkan. Dari hasil perbandingan ini akan diketahui bagaimana mutu dari sampel tersebut. Parameter-parameter mutu lateks pekat yang dianalisis pada produksi benang karet di PT. Industri Karet Nusantara-Medan adalah: A. Kadar Karet Kering Dry Rubber Content Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008. USU Repository © 2009 Kadar karet kering adalah banyaknya kadar karet kering yang terdapat didalam lateks yang digumpalkan dengan asam, digiling dan kemudian dikeringkan pada suhu 70 C selama 16 jam atau pada suhu 100 C selama 2 jam. Kadar karet kering DRC pada lateks pekat dengan Medium Amoniak adalah 60. B. Jumlah Padatan Total Total Solid Content Jumlah padatan total adalah banyaknya zat padat yang terdapat didalam lateks yang tidak dapat menguap bila dikeringkan pada suhu 70 C selama 16 jam atau pada suhu100 C selama 2 jam. Jumlah padatan total yang terdapat pada lateks pekat adalah 61,3 - 62. C. Kadar Amoniak NH 3 Kadar amoniak adalah jumlah amoniak yang terdapat dalam lateks bu . Kadar amoniak yang terdapat dalam lateks pekat adalah sekitar 0.40. D. Uji Waktu Kemantapan Mekanis Mechanical Stability Time Waktu kemantapan mekanis adalah waktu yang dibutuhkan untuk memulai menunjukkan flokulasi bila dipusingkan dengan kecepatan 14000 rpm. Waktu kemantapan mekanis pada lateks pekat adalah sekitar 650 menit. E. Bilangan Asam Lemak Mudah Menguap Volatyle Fatty Acid Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008. USU Repository © 2009 Bilangan asam lemak yang mudah menguap adalah jumlah asam lemak yang mudah menguap berantai pendek yang terdapat dalam lateks pekat yang mengandung 100 gram padatan total. Bilangan asam lemak mudah menguap pada lateks pekat adalah sekitar 0,020. Bilangan VFA menunjukkan tingkat kebusukan lateks pekat. Semakin tinggi bilangan VFA akan semakin buruk kualitas lateks pekat tersebut. F. Bilangan KOH Jumlah gram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak dalam lateks pekat yang mengandung 100 gram padatan total. Ompusunggu,M, 1997 Tabel 2.2. Tabel Spesifikasi Parameter Mutu Lateks Pekat Pusingan Centrifuge N.R Concentrated Specifiction No Parameter STN Klasifikasi Spesifikasi Amonia Tinggi Medium Amonia Amonia Rendah 1 TSC In spect Out spect 61,30 61,30 61,30 61,30 61,30 61,30 Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008. USU Repository © 2009 2 DRC - 60 60 60 3 VFA - 0,020 0,020 0,020 4 NH 3 In spect 0,55-0,75 0,40- 0,54 0,18-0,39 5 MST Second In spect 500-2000 500- 2000 500-2000 6 KOH In spect 0,45-0,85 0,45- 0,80 0,45-0,80 7 pH - - 10,35- 10,80 10,30- 10,60 10,20- 10,50 8 Viskositas cps - 25 25 25

2.5. Sasaran Mutu Produk Akhir