Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008.
USU Repository © 2009
3. Natrium Sulfit Na
3
SO
3
Bersifat senyawa antikoagulan dan desinfektan. untuk pemakaian segera dibuat larutan 10 dan untuk tiap liter lateks diperlukan 5-10 cc natrium sulfite 10.
2.1.1. Karet Alam
Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang. Umumnya alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam
usaha industri mesin-mesin penggerak.
Karet alam adalah suatu komoditi homogen yang cukup baik. Kualitas dan hasil produk karet alam sangat terkenal dan merupakan dasar perbandingan yang baik
untuk barang-barang karet buatan menusia. Secara umum sifat-sifat karet alam adalah sebagai berikut:
a. Sifat fisik 1. Warna setelah koagulasi putih hingga coklat.
2. Elastisitas lateks tersebut semakin bertambah setelah vulkanisasi 3. Larut dalam Benzen
4. Tidak larut dalam air 5. Sensitif terhadap perubahan temperature
Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008.
USU Repository © 2009
6. Bila dipanaskan maka sifat fisiknya akan semakin baik b. Sifat kimia
1. Mudah teroksidasi oleh udara 2. Bila dibakar lateks alam akan berubah menjadi CO
2
dan H
2
O. Yayasan Karet, 1983
2.1.2. Karet Sintetis
Karet sintetis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak zaman Perang
Dunia II. Karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh karet alam, maka dalam pembuatan beberapa jenis barang banyak digunakan bahan baku karet sintetis.
Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal, biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Diantaranya:
A NBR Nytrile Butadiene Rubber NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak sehingga NBR merupakan
karet sintetis untuk kegunaan khusus yang paling banyak dibutuhkan. NBR biasa digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membrane, seal,
serta barang lain yang banyak dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau industri gas. NBR didalam minyak tidak mengembang, sifat ini disebabkan oleh
adanya unsure nitrogen didalamnya. Semakin besar kadar nitrogen yang dimiliki, maka daya tahan terhadap minyak, lemak dan bensin semakin tinggi, tetapi
Vivi Handayani Dalimunthe : Penentuan Kandungan Padatan Total Tsc Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan, 2008.
USU Repository © 2009
elastisitasnya semakin berkurang. Kelemahan NBR adalah sulit untuk diplastisasi, sehingga memerlukan penambahan bahan penguat serta bahan pelunak senyawa ester.
B. CR Chloroprene Rubber CR memiliki ketahanan terhadap minyak, pengaruh oksigen dan ozon di udara,
bahkan jika tahan terhadap panas atau nyala api. CR banyak digunakan dalam pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket dan sabuk pengangkut.
C. EPR Ethylene Propylene Rubber Isomer karet ini merupakan gabungan tiga jenis monomer, yaitu: ethylene, propylene
yang termoplastik serta monomer lain yang memiliki ikatan rangkap atau diene. Keunggulannya adalah ketahanannya terhadap sinar matahari, ozon, serta pengaruh
unsur cuaca lainnya. Sedangkan kelemahannya pada daya lekat yang rendah. Spilane,J, 1989
2.1.3. Perbedaan Karet Alam dengan Karet Sintetis