38
f. Perkiraan sumber-sumber yang akan menghasilkan pemasukan serta
seberapa besar pemasukan tersebut. Akan tetapi, penting untuk diketahui bahwa anggaran bukanlah
sebuah kompas karena tidak seorang pun yang mengetahui sesuatu secara pasti di masa depan, dan selanjutnya perlu dicari informasi lain yang
menggambarkan kenyataan dari alokasi sumber daya. Dengan kata lain analisis alokasi dan strategi pembangunan tidak hanya berdasarkan
anggaran, tetapi juga harus memperhatikan bagaimana realisasi anggaran tersebut.
2. Penganggaran, Klasifikasi Anggaran
a. Penganggaran
Penganggaran merupakan aktivitas mengalokasika sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja negara yang
cenderung tanpa batas. Penganggaran merupakan aktivitas yang terus-menerus dari mulai
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemeriksaan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penganggaran :
1 Kondisi perekonomian;
2 Struktur politik;
3 Ketidakseimbangan antara belanja dan pendapatan.
b. Klasifikasi Anggaran
Anggaran diklasifikasikan menjadi beberapa macam dengan tujuan untuk mempermudah penyusunan, pelaksanaan dan
pengawasannya. Adapun tujuan dari klasifikasi itu adalah:
39
1 Untuk mempermudah penyusunan anggaran sehingga
mempermudah perumusan sasaran pembangunan; 2
Untuk mempermudah pelaksanaan anggaran sehingga mampu meingkatkan efektifitas pencapaian sasaran-sasaran
pembangunan; 3
Untuk mempermudah pemeriksaan realisasi anggaran sehingga pengawasan anggaran dapat ditingkatkan.
Klasifikasi anggaran dibagi atas 5 lima jenis; a.
Berdasarkan objek Anggaran disusuan berdasarkan jenis pendapatandan belanja.
Pendapatan terdiri dari penerimaan dalam negeri yang terdiri atas penerimaan pajak dan nonpajak. Pendapatan lain adalah
pendapatan hibah dan sebagainya. Belanja diklasifikasikan dalam belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan,
dan sebagainya. Klasifikasi ini sering digunakan karena relatif mudah. Klasifikasi tidak dapat diketahui pertanggungjawaban
setiap unit dan tingkat prioritas belanja di dalam keterbatasan sumber daya keuangan.
b. Berdasarkan organisasi
Anggaran diklasifikasikan berdasarkan unit pemerintah seperti anggaran departemen pertahanan, anggaran departemen luar
negeri dan seterusnya termasuk unit organisasi dibawahnya. Klasifikasi ini memungkinkan untuk melihat besar anggaran
40
setiap unit, pencapaian, serta efisiensi, dan efektifitasnya. Akan tetapi, klasifikasi ini tidak memungkinkan untuk pengalokasian
anggaran kepada sasaran-sasaran pembangunan secara nasional. Kedua, di setiap departemenlembaga negara tidak
memiliki karakteristik yang sama. Ada departemen yang pendapatannya lebih banyak dan belanja lebih sedikit, seperti
departemen keuangan. Di sisi lain, ada unit yang belanjanya relative besar. Sedangkan pendapatan kecil.
c. Berdasarkan fungsi
Anggaran disusun berdasarkan fungsi belanja di dalam negara seperti didalam sektor pendidikan, sektor sosial, dan
seterusnya. Sektor pendidikan bisa terdapat diberbagai departemenlembaga negara, tidak hanya di departemen
pendidikan. d.
Berdasarkan sifatkarakter Anggaran disusun berdasarkan sifatkarakter pendapatan dan
belanja seperti pendapatan dan belanja rutin serta pendapatan dan belanja pembangunan.
e. Berdasarkan kehematan
Anggaran disusun berdasarkan skala ekonomis-nya. Prioritas belanja disusun berdasarkan tingkat kebutuhan sesuai dengan
kebijakan nasional mengingat terbatasnya pendapatan negara. Untuk itu, didahulukan pendapatan rutin dan belanja rutin
41
kemudian pendapatan pembangunan pembiayaan dan belanja pembangunan sesuai dengan tingkat prioritas.
B. Pengertian Barang dan Jasa