6
3. Variabel dalam penelitian Kusumajaya adalah struktur modal dan pertumbuhan perusahaan, sementara penelitian ini menambahkan
variable leverage. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, dan Leverage terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property and Real
Estate yang Terdaftar di BEI” .
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah ada pengaruh pertumbuhan perusahaan, struktur
modal, leverage terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana mengetahui pertumbuhan perusahaan, struktur modal, leverage
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini menjadi pelatihan intelektual yang
dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
7
perusahaan, struktur modal, dan leverage terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya dan akademisi, penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan-temuan empiris yang telah ada di bidang akuntansi
untuk kemajuan dan pengembangan penelitian ilmiah di masa yang akan datang.
3. Bagi calon investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi
pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba
perusahaan merupakan salah satu informasi penting sebagai pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut.
Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaannya,
begitupun sebaliknya. Profitabilitas sebuah perusahaan juga mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan. Menurut Gitman dalam Mentari, 2007 : 16, “Profitability is the
relationship between revenues and cost generated by using the firm’s assets – both current and fixed – in productive activities”.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu
Hanafi dan Halim dalam Sulistyo, 2010 : 30. Terdapat tiga rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas, yaitu: profit margin,
return on assets ROA, return on equity ROE. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di
Universitas Sumatera Utara
9
laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.Dalam penelitian ini,profitabilitas perusahaan di ukur dengan Return
On Assets ROA terhadap profitabilitas perusahaan untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2.1.2 Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek
yang positif bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang
menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return tingkat pengembalian dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik.
Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset diamana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan
datang dan pertumbuhan yang datang Taswan, 2003: 19. Growth adalah perubahan penurunan atau peningkatan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Pertumbuhan aset dihitung sebagai persentase perubahan aset pada saat tertentu terhadap tahun sebelumnya Saidi, 2004. Berdasarkan
difinisi di atas dapat dijelaskan Growth merupakan perubahan total aset baik berupa peningkatan maupun penurunan yang dialami oleh perusahaan
selama satu periode satu tahun. Pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva perusahaan
yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang menyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
10
dalam mengukur growth perusahaan Putrakrisnanda, 2009 : 22. Ukuran yang digunakan adalah dengan menghitung proporsi kenaikan atau
penurunan aktiva. Pada penelitian ini, pertumbuhan perusahaan diukur dari proporsi perubahan aset, untuk membandingkan kenaikan atau
penurunan atas total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukkan sampai
seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan agency cost
antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya
menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara
tetatur. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang tinggi
memiliki kecendrungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan dating dan kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga
memungkinkan perusahaan untuk memiliki biaya modal rendah, oleh sebab itu, leverage memiliki hubungan negatif dengan tingkat
pertumbuhan sehingga semakin tinggi pertumbuhan, maka semakin rendah pula rasio hutang terhadap ekuitas, dengan asumsi variabel yang lain
konstan.
Universitas Sumatera Utara
11
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik member
tanda bagi perkembangan perusahaan. Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan growth diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva.
2.1.3 Struktur Modal
Struktur modal menunjukkan proposi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal,
investor dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian investasinya. Struktur modal adalah proporsi dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana
eksternal, dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek. Pengertian struktur keuangan menurut
Farah Margaretha 2004 : 24 menggambarkan susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka pendek, utang jangka panjang,
dan modal sendiri. Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal
karena utang jenis ini umumnya bersifat spontan berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan sementara itu utang jangka panjang bersifat
tetap selama jangka waktu yang relatif panjang lebih dari satu tahun sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer
keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal
Universitas Sumatera Utara
12
hanya mempertimbangkan sumber dana jangka panjang Handono Mardiyanto, 2009 : 24.
Kebutuhan dana yang berasal dari dalam atau sering disebut modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri seperti
cadangan laba yang berasal dari pemilik seperti modal saham. Modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko perusahaan
dan dijadikan jaminan bagi kreditor. Dana yang berasal dari luar adalah modal yang berasal dari kreditur panyandang dana, modal inilah yang
merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan Bambang Riyanto, 1980.
Tujuan dari manajemen struktur modal atau capital structure management adalah menggabungkan sumber – sumber dana
yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasi. Dengan kata lain, tujuan ini dapat dilihat sebagai pencarian gabungan dana yang akan
meminimumkan biaya modal dan dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, dapat kita sebut sebagai struktur
modal yang optimal Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010 : 14. Konsep penting manajemen modal adalah masalah sumber dana dan
penggunaan dana. Dana dapat dipenuhi dari sumber intern ataupun sumber eksternperusahaan. Dana tersebut dialokasikan untuk membelanjai aktiva
perusahaan. Pada hakekatnya, pemenuhan dan pengalokasian dana menyangkut masalah keseimbangan finansial dalam perusahaan, yaitu
mengadakan keseimbangan finansial antara aktiva dengan pasiva tersebut
Universitas Sumatera Utara
13
dengan sebaik – baiknya. Keseimbangan finansial dapai dicapai, apabila perusahaan tersebut selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi
gangguan – gangguan finansial yang disebabkan tidak adanya keseimbangan antara jumlah modal yang tersedia dengan modal yang
dibutuhkan. Menurut Bambang Riyanto 2001 : 25 di dalam penelitian Elyana
Noor Andriyanti 2007 : 44 ada dua pedoman structure financial yaitu pedoman structure financial vertical dan pedoman structure financial
horizontal. Pedoman structure financial vertical memberikan batas rasio yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal
pinjaman atau hutang dengan besarnya jumlah modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan yang sehat itu awalnya harus
dibangun atas dasar modal sendiri, maka pedoman structure financial tersebut menetapkan bahwa besarnya jumlah modal pinjaman atau hutang
dalam suatu perusahaan dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh melebihi besarnya jumlah modal sendiri. Demikian angka perbandingan
antara jumlah hutang dengan jumlah modal sendiri tidak boleh lebih dari 100. Adapun structure financialhorizontal memberikan batas rasio
antara besarnya jumlah modal sendiri dengan besarnya jumlah aktiva tetap ditambah persediaan bersih. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan
bahwa dana yang terkait dalam aktiva tetap ditambah persediaan bersih akan tetap tertanam di dalam perusahaan, sehingga sifat kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
14
dananya adalah permanen. Sumber dana yang permanen atau sumber dana yang akan tetap tertanam dalam perusahaan adalah modal sendiri.
Struktur modal yang baik dan tepat diharapkan mampu memaksimalkan harga saham perusahaan meningkatkan nilai perusahaan
tersebut. Struktur modal merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan. Dalam penelitian
ini struktur modal diukur dengan DER Debt to Equity Ratio, yaitu membagi antara total hutang dengan total ekuitas
2.1.4 Leverage
Rasio leverage digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan entitas dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Buruknya kinerja
perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut di dalam melunasi kewajibannya. Rasio leverage ini terdiri dari rasio utang dan
rasio utang terhadap ekuitas. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
leverage suatu perusahaan yaitu rasio hutang terhadap ekuitas debt to equity ratio dan rasio hutang terhadap total aktiva debt to total assets
ratio. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan debt to total assets ratio sebagai alat ukur dari rasio leverage. Debt to total assets ratio
merupakan rasio antara total hutang total debts baik hutang jangka pendek current liability dan hutang jangka panjang long term debt
terhadap total aktiva total assets baik aktiva lancar current assets maupun aktiva tetap fixed assets dan aktiva lainnya other assets. Rasio
Universitas Sumatera Utara
15
tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak
tertagihnya suatu hutang. Umumnya, perusahaan dengan pendapatan yang relatif stabil memiliki rasio utang terhadap total aset yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan musiman dengan pendapatan yang sangat berfluktuasi Waygant, Kieso, dan kimmel, 2008:407.
Debt to total assets ratio DTA menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan
dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio DTA menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan
semakin meningkatnya rasio DTA dimana beban hutang juga semakin besar maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh
perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas semakin
berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunga, maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang menurun.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Mulyono 2011 melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage keuangan terhadap profitabilitas pada perusahaan paper and allied product
yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan paper and allied product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
16
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan dengan periode pengamatan penelitian ini selama 6 tahun yaitu 2005-2010. Dalam penelitian
tersebut ditunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara leverage keuangan terhadap profitabilitas .
Penelitian lain yang dilakukan oleh Nugroho 2011 : 34 mengenai pengaruh likuiditas, pertumbuhan penjualan, perputaran modal kerja, ukuran
perusahaan dan leverage terhadap profitabilitas perusahaan yang dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan periode 2005-2009 membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara leverage, perputaran modal kerja, dan ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kusumajaya 2011 : 23 mengenai
pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang dilakukan
terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode 2006-2009 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
antara struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas
.
Universitas Sumatera Utara
17
Tabel 2.1 REVIEW PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti Judul
Variabel Kesimpulan
Mulyono 2011
Pengaruh Leverage
Keuangan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan
Paper And Allied Product
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Variabel Independen:
Leverage, Variabel Dependen: Profitabilitas
Leverage keuangan berpengaruh
terhadap profitabilitas
dengan tidak signifkan yakni
variabel debt asset ratio DAR sebesar
21,1.
Nugroho 2011
Analisis Pengaruh Likuiditas,
Pertumbuhan Penjualan,
Perputaran Modal Kerja,
Ukuran Perusahaan Dan
Leverage Terhadap
Profitabilitas Perusahaan
Variabel Independen: Likuiditas,
Pertumbuhan Penjualan, Perputaran
Modal Kerja, Ukuran Perusahaan Dan
Leverage, Variabel Dependen: Profitabilitas
Variabel likuiditas dan pertumbuhan
penjualan tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas,
sedangkan variabel perputaran
modal kerja, ukuran perusahaan, dan
leverage berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas
Kusumaj aya
2011 Pengaruh
Struktur Modal Dan
Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Profitabilitas
Dan Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia
Variabel Independen: Struktur Modal,
Pertumbuhan Perusahaan, Variabel
Dependen: Profitabilitas, Nilai Perusahaan
Variabel struktur modal dan
pertumbuhan perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas dan nilai perusahaan
Universitas Sumatera Utara
18
2.3 Kerangka Konseptual