selama perawatan pada pasien SKA di ICCU RSUPN Cipto Mangunkusumo.
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui kemampuan tekanan darah sistolik dan denyut jantung sebagai faktor prediktor MACE pada pasien SKA selama
perawatan.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui proporsi MACE selama perawatan pada pasien SKA di
ICCU RSUPN Cipto Mangunkusumo. 2.
Mengetahui kemampuan tekanan darah sistolik admisi dalam memprediksi terjadinya MACE pada pasien SKA selama perawatan
di ICCU RSUPN Cipto Mangunkusumo. 3.
Mengetahui kemampuan denyut jantung admisi dalam memprediksi terjadinya MACE pada pasien SKA selama perawatan di ICCU
RSUPN Cipto Mangunkusumo. 4.
Mengetahui hubungan tekanan darah sistolik dan denyut jantung admisi sebagai faktor prediktor MACE pada pasien SKA selama
perawatan di ICCU RSUPN Cipto Mangunkusumo.
1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat di bidang ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data ilmiah mengenai kemampuan prediksi tekanan darah sistolik dan denyut jantung
admisi terhadap terjadinya MACE selama perawatan pada pasien SKA.
1.5.2. Manfaat di bidang pelayanan kesehatan
Para klinisi dapat meningkatkan kemampuan stratifikasi awal pasien SKA yang berisiko mengalami MACE sehingga dapat
memberikan penatalaksanaan yang lebih optimal dan adekuat.
1.5.3. Manfaat di bidang pengembangan penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi data untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan faktor prediktor dalam memprediksi
terjadinya MACE selama perawatan pada pasien SKA.
1.5.4. Manfaat bagi institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data referensi bagi program studi pendidikan dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sindrom Koroner Akut
2.1.1.1. Definisi
Sindrom koroner akut adalah kondisi mengancam nyawa yang dapat terjadi kapan pun pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Sindrom Koroner
Akut SKA dibagi menjadi tiga, yaitu Angina Pektoris Tidak Stabil APTS, non ST-segment elevation myocardial infarction NSTEMI, dan ST-segment elevation
myocardial infarction STEMI.
7
SKA ini lebih dari 90 terjadi akibat dari adanya ruptur plak ateroma yang menyebabkan agregasi trombosit sehingga
terbentuk trombus di dalam dinding pembuluh darah. Trombus ini bisa menyebabkan oklusi parsial dan total. Oklusi parsial berkaitan erat dengan APTS
dan NSTEMI, sedangkan oklusi total berkaitan erat dengan STEMI.
8
2.1.1.2. Patofisiologi
Awal mula terjadinya SKA adalah karena ada cedera endotel sehingga menyebabkan disfungsi endotel. Disfungsi endotel merupakan kejadian primer
pada inisiasi plak aterosklerosis. Ketika terjadi disfungsi endotel maka akan terjadi peningkatan permeabilitas sehingga molekul low-density lipoprotein LDL
bisa masuk ke tunika intima dan terjadi akumulasi LDL di tunika tersebut. Seiring berjalannya waktu, akumulasi dari LDL ini akan teroksidasi dan menjadi mLDL.
8
Gambar 1. Skema evolusi plak aterosklerosis
8