Pasak Buatan Pabrik Klasifikasifikasi Pasak Fiber Reinforced Composite

2.2.1 Pasak Buatan Pabrik

Akhirnya pada awal tahun 1990-an pasak buatan pabrik diperkenalkan ke pasaran. Pertama kali diperkenalkan adalah pasak buatan pabrik dari carbon fiber reinforced epoxy resin yang dikembangkan di Perancis, kemudian segera setelah itu glass dan quartz fiber digunakan sebagai pasak saluran akar. Pasak ini terdiri dari penguat continuos unidirectional dengan persentase volume yang tinggi pada polimerisasi polimer matriks dengan matriks yang biasa digunakan adalah epoxy polymer atau campuran epoxy dan dimethacrylate resin dengan derajat konversi yang tinggi dan struktur cross-linked yang tinggi. Kuantitas serat pada pasak FRC jenis butan pabrik bervariasi 40-60 tergantung dari pabrikannya. 6 Gambar 1. Pasak buatan pabrik yang terdiri dari serat penguat continuos unidirectional dalam struktur cross linked polymer matriks yang tinggi. 6 Jika dibandingkan dengan pasak metal konvensional, terdapat bebebrapa keuntungan yang dimiliki oleh pasak FRC buatan pabrik. Seperti modulus elastisitas yang mendekati dentin sehingga dapat mengurangi terjadinya fraktur dan kegagalan, beberapa produsen bahkan mengklaim bahwa kekakuan pasak ini menyerupai struktur dentin. Kelebihan lainnya adalah mudah untuk dilakukan built-up dan pembongkaran ulang jika diperlukan retreatment, dan memiliki estetis yang baik. Pasak ini juga memiliki kekurangan sebagaimana pasak buatan pabrik lainnya yang didesain dalam bentuk batangan sehingga masih memerlukan preparasi tambahan yang akan membuang dentin. 6,17 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Contoh pasak buatan pabrik: dari kiri dua pasak zirconium, dua pasak glass fiber, dua pasak quartz fiber, dan pasak carbon fiber. 14 a Pasak Carbon fiber Serat karbongraphit telah digunakan secara luas sebagai bahan penguat komposit sejak akhir 1990an. Serat karbon dihasilkan dari proses oksidasi terkontrol, karbonisasi dan grapitisasi pada temperatur tinggi. Hasil menunjukkan bahwa serat ini lebih kuat dari steel, lebih bercahaya dari aluminium dan lebih keras dibandingkan titanium. Sifat fisik serat ini sangat tergantung komposisinya, tetapi secara umum serat ini memiliki kekuatan terhadap tension dan compression, tahan terhadap korosi, koefisien thermal expansion yang rendah, material yang lebih flexible dibanding pasak metal dan modulus elastisitas yang mendekati dentin. Ketika dilekatkan dengan semen resin, mampu mendistribusikan tekanan dengan baik sehingga mengurangi fraktur akar dan mudah untuk dibongkar dan diperbaiki jika diperlukan. Hanya saja kekuatannya lebih rendah dibandingkan glass fiber dan warnanya yang gelap mengganggu estetika. 6,14 b Pasak glass fiber Serat ini adalah serat pasak yang paling sering digunakan untuk memperkuat bahan kedokteran gigi maupun industri, karena keuntungan yang ditawarkannya seperti tensile strength dan compresion yang tinggi, sifat fisik yang baik, modulus elastisitas yang tidak terlalu tinggi dan biaya yang murah. Tampilannya yang transparan menjadikan glass fiber cocok untuk bahan kedokteran gigi dengan kebutuhan estetika yang tinggi, seperti pada pasak saluran akar gigi anterior. Glass fiber terbuat dari pencampuran dan penggodokkan dari material sand, kaolin, limestone dan colemanite pada temperatur 1600°C. 6 Universitas Sumatera Utara c Pasak quartz fiber Serat ini terbuat dari silica murni dan menawarkan pilihan material yang memiliki nilai estetik yang baik oleh karena sifatnya yang translusen, biokompatibel, tensile strength yang tinggi, compressive dan flexural strength yang lebih tinggi dari glass fiber, dan modulus elastisitas yang mendekati dentin, dan mudah dilakukan perawatan ulang jika dibutuhkan, hanya saja harganya relatif mahal dibandingkan glass fiber. 1

2.2.2 Pasak customized dari pita Polyethylene Fiber Reinforced Composite

Dokumen yang terkait

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 7 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 22

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 13

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 2

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 5

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 1 22

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 2

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 8