Perawatan Endodonti Pelaksanaan Penelitian .1 Persiapan Sampel

masing sampel. Kemudian dilakukan pemotongan mahkota gigi dengan disc bur 2 mm di atas batas cementoenamel junction pada kelompok A dan tepat pada cementoenamel junction pada kelompok B. Setelah itu semua sampel ditanam pada balok gips untuk memudahkan dalam pengerjaan sampel. Gambar 10. Sampel ditanam dalam balok gips

3.6.2 Perawatan Endodonti

Pada 16 gigi sampel untuk kelompok B dilakukan preparasi ferrule dengan round bur 12 membentuk circumbevel mengelilingi akar setinggi 2 mm dari CEJ dengan ketebalan 1 mm dan pada sampel kelompok A tidak dilakukan preparasi ferrule. Setelah dilakukan preparasi ferrule pada kelompok B, maka selanjutnya adalah preparasi atap pulpa yang telah terbuka dengan menggunakan bur intan fissure 12 untuk mendapatkan akses yang lurus ke saluran akar. Dinding kamar pulpa dibuatkan sejajar dengan aksis panjang gigi. Preparasi atap pulpa dengan menggunkaan bur intan fissure tidak perlu dilakukan pada kelompok A karena pemotongan mahkota pada CEJ telah memberikan akses yang lurus ke saluran akar. Kemudian pada kelompok A dan B dilakukan ekstirpasi jaringan pulpa yang melekat pada dinding saluran akar dengan jarum ekstirpasi, kemudian diirigasi dengan larutan NaOCl 5. Selanjutnya saluran akar dipreparasi dengan teknik step back menggunakan K-file mulai dari no.15 sesuai dengan panjang kerja gigi sampai K-file no.30 sebagai MAF yaitu 3 nomor di atas IAF, dilanjutkan dengan memakai file satu nomor lebih besar dari file utama dan panjang kerja dikurangi 1 mm. tindakan ini diulang sampai lebih kurang tiga nomor lebih dan Universitas Sumatera Utara setiap peningkatan nomor selalu diikuti dengan rekapitulasi MAF dan irigasi saluran akar, setelah selesai dikeringkan dengan menggunakan paper point. Gambar 11. a preparasi ferrule, b gigi dengan ferrule, c gigi tanpa ferrule, d ekstirpasi saluran akar, e preparasi saluran akar, f pengeringan dengan paper point Kemudian saluran akar diobturasi dengan gutta-percha utama, gutta-percha aksesori dan sealer dengan teknik kondensasi lateral. Setelah 24 jam sealer mengeras, gutta-percha dibuang dengan cara dipreparasi dengan menggunakan peaso reamer no.2 sampai disisakan ruang pasak sepanjang 10 mm untuk seluruh sampel. Kemudian, sisa gutta-percha yang masih tertinggal diirigasi dengan menggunakan spuit NaOCl 5 dan keringkan dengan paper point . a b c d f e Universitas Sumatera Utara Gambar 12. a Pengisian saluran akar dengan sealer, b pengisian saluran akar dengan gutta percha, c pembongkaran gutta percha yang telah mengeras dengan peaso reamer, dpengeringan dengan paper point

3.6.3 Pemasangan Pasak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 7 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 22

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 13

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 2

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 5

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 1 22

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 2

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 8