Sektor Keamanan Politik Pendekatan Sektoral Terhadap Isyu Keamanan Non-Tradisional Sebagai Problem-Solving

72 masih cukup kental dalam konteks hubungan internasional pasca-Perang Dingin. Aspek-aspek khusus yang mengalami perubahan dalam isyu keamanan militer pasca- Perang Dingin diantaranya adalah, aspek unit analisa keamanan pertambahan aktor pen-sekuritisasi, objek rujukan, dan aktor fungsional non-negara, aspek dinamika isyu pergeseran dari dinamika global menuju dinamika regional, serta aspek karakteristik ancaman tidak hanya bersifat eksternal, melainkan juga internal, dan perkembangan teknologi persenjataan baru yang membuat faktor proksimitas geografis menjadi tidak relevan. Dengan demikian, terbukti bahwa berkurangnya relevansi keamanan tradisional tidak membawa dampak terhapusnya relevansi problematika keamanan militer dalam hubungan internasional.

3.1.2. Sektor Keamanan Politik

Agenda keamanan politik ditujukan untuk memelihara dan mempertahankan stabilitas organisasional negara 181 . Jelas hal ini disebabkan oleh karakteristik ancaman politis yang umumnya dilancarkan untuk mengganggu stabilitas organisasional, menekan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan tertentu, mengorganisir sebuah gerakan seksesionis, sampai pada upaya-upaya meruntuhkan rezim yang sedang berkuasa. Karakteristik lainnya dari ancaman politik adalah ketidak-pastian bentuk dan kadar ancamannya 182 . Sulit – bagi negara – untuk menentukan batasan di mana sebuah ancaman politik misal, perbedaan ideologi politik yang dianut oleh kelompok sub-negara dapat dikategorikan sebagai ancaman nasional. Kerumitan ini bersumber dari ragam ideologi politik yang dapat – sewaktu-waktu – menjadi ancaman bagi 181 Barry Buzan, op. cit., hh. 118-119 182 Ibid. 73 landasan ideologis negara maupun menjadi ancaman bagi identitas kebangsaan yang menyatukan seluruh komponen masyarakat. Keberagaman ideologi merupakan keniscayaan dalam iklim demokrasi. Tentunya negara tidak dapat menghukum seseorang hanya karena ia meyakini ideologi yang berbeda dengan ideologi yang menjadi landasan organisasional pemerintah. Namun demikian, sekecil apapun persentase perbedaan idelogis yang berada di tengah-tengah masyarakat, tetap saja – perbedaan itu – mengandung potensi ancaman politik terhadap stabilitas organisasional pemerintah dan kohesifitas negara. Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa kohesifitas negara dan stabilitas organisasional-nya akan menjadi lebih aman jika keberagaman ideologis – dalam negara tersebut – tidak memiliki spektrum yang sangat luas 183 . Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya kebijakan-kebijakan yang dimaksudkan untuk menjadi semacam upaya Homogenisasi Ideologis, oleh beberapa negara. Seperti yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat – dengan Anti-Komunisme – dan Uni Soviet – dengan Anti-Imperialisme. Akan tetapi, negara bukanlah satu-satunya objek rujukan yang dapat di- sekuritisasi dalam agenda keamanan politik. Terdapat bentuk-bentuk non-negara lainnya yang juga mungkin dihadirkan sebagai objek rujukan. Bentuk-bentuk non- negara tersebut diantaranya:  Bentuk organisasi supra-nasional seperti, Uni Eropa.  Kelompok-kelompok sosietal non-negara yang menuntut independensi dan telah ter-institusionalisasi dengan baik walaupun tidak diakui secara formal oleh masyarakat internasional. 183 Ibid. 74  Pergerakan transnasional yang dapat memobilisasi dukungan penuh dari para pengikutnya untuk mencapai tujuan politik tertentu 184 . Selanjutnya, Buzan mengklasifikasikan ancaman politik ke dalam beberapa kategori yang ditentukan menurut tipe dan motif ancaman. Klasifikasi ancaman politik tersebut adalah sebagaimana berikut:  Tipe ancaman politik ideologis. Ancaman politik ideologis biasanya terarah pada upaya delegitimasi landasan ideologis yang menjadi penggerak aspek organisasional pemerintah 185 . Pada level minimum, intervensi politik dari kelompok-kelompok yang berbeda secara ideologis dengan rezim pemerintah, akan menghasilkan pola kebijakan yang sedikit melenceng dari landasan ideologis rezim itu sendiri.  Tipe ancaman politik kebangsaan. Ancaman politik dalam kategori ini meliputi gerakan-gerakan yang mempertajam perbedaan etno-kultural masyarakat 186 . Tujuan yang ingin dicapai – melalui gerakan-gerakan itu – juga beragam, mulai dari keinginan untuk menambah problematika kebangsaan bagi rezim penguasa, memantik aksi seksesionis, sampai kepada terobosan awal yang akan memperlancar aneksasi negara lain terhadap wilayah negara target.  Ancaman politik dengan motif kesengajaan. Ini adalah ancaman politik yang dengan sengaja dilancarkan pihak tertentu untuk mengganggu stabilitas organisasional negara target 187 . Contoh paling jelas adalah, intervensi 184 Barry Buzan, Ole Waever dan Jaap de Wilde, op. cit., hal. 145 185 Barry Buzan, op. cit., hal.119 186 Ibid. 187 Ibid. 75 pemerintah AS untuk menggulingkan rezim-rezim radikal di Kuba, Chile, Nikaragua, dan Guatemala.  Ancaman politik struktural. Ancaman politik ini bersumber dari konteks kelemahan organisasional pemerintah, sehingga dengan sendirinya stabilitas rezim tersebut rentan terhadap faktor-faktor pemicu yang dapat menjadi akar keruntuhan rezim pemerintah 188 . Lebih jauh, solusi-konservatif dari agenda keamanan politik adalah ’negara’ yang masih dihadirkan sebagai objek rujukan primer, dan masih adanya penekanan terhadap keberlangsungan stabilitas negara. Di sisi lain, solusi-rekonstruktif dalam agenda keamanan politik adalah, ketidakpastian ancaman bentuk, dan kualitas, serta keberagaman objek rujukan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sektor keamanan politik adalah sektor keamanan lainnya yang kental dengan nuansa keamanan tradisional selain sektor keamanan militer. Sektor keamanan politik berkaitan erat dengan kohesifitas unit keamanan sebagai faktor penentu tingkat kerentanan unit tersebut dari berbagai ancaman yang merongrong legitimasinya, baik ancaman yang datang dari luar unit eksternal maupun ancaman yang berasal dari dalam tubuh unit itu sendiri internal.

3.1.3. Sektor Keamanan Ekonomi