45
2.2.2. Ancaman Nuklir Nuclear Threats
Salah satu landasan pembentuk kutub kekuatan di masa bipolar adalah kepemilikan senjata nuklir oleh negara besar major power states yang menjadi
penjamin keamanan negara-negara dalam kubunya
125
. Efek merusak yang dihasilkan oleh senjata nuklir memicu timbulnya fenomena ketakutan tersendiri yang mampu
mempengaruhi kalkulasi strategis negara-negara agresor negara dengan pola tindakan ofensif dan ekspansionis sebagai sumber instabilitas politik internasional.
Senjata nuklir merupakan senjata dengan efek destruktif terbesar yang pernah ditemukan
126
. Ledakan senjata nuklir dihasilkan dari reaksi fusi yang berjalan secara terus-menerus. Bahan tambang bernama Uranium merupakan material utama yang
dibutuhkan dalam pembuatan senjata nuklir. Melalui proses pengayaan Uranium enriching process, sebongkah Uranium yang pada awalnya merupakan material yang
tak berbahaya dapat berubah menjadi Senjata Pemusnah Massal Weapon of Mass Destruction WMD dengan efek katastrofik yang tak terhindarkan.
Tidak seperti senjata konvensional, senjata nuklir juga memiliki dua implikasi berbahaya. Ledakan senjata nuklir memiliki kapabilitas yang bahkan lebih mematikan
dari bom konvensional manapun. Sementara itu, efek radiasi nuklir pasca-ledakan mampu menyebabkan transformasi genetis pada makhluk hidup di sekitar wilayah
ledakan, dan baru dapat dinetralisir setelah beberapa dekade. Lebih jauh, radiasi nuklir dapat mencemari elemen udara, tanah, dan air tanah di sekitar wilayah ledakan,
125
John J. Mearsheimer, op. cit., hal. 48
126
Setidaknya, terdapat tiga klasifikasi ledakan blast yang muncul dari penggunaan senjata nuklir, yaitu, Ledakan Nuklir Nuclear Blast, ledakan utama dan pertama yang muncul pada saat senjata
nuklir digunakan serta mengenai target ledakan ground zero; Ledakan Radiasi Panas Thermal Radiation Blast, ledakan udara panas yang menyebar setelah ledakan nuklir, umumnya menjangkau
wilayah yang lebih luas dari ground zero; dan Ledakan Api Fire Blast, muncul sebagai konsekuensi dari gesekan udara panas nuklir dengan udara di sekitarnya, sehingga menyebabkan bencana
kebakaran yang sangat luas. Lihat : Lynn Eden, Whole World On Fire: Organizations, Knowledge, and Nuclear Weapons Devastation, Cornell University Press, Ithaca, 2004, hal. 1-3
46 sehingga selain korban langsung masih terdapat kemungkinan jatuhnya korban tak
langsung sebagai akibat dari radiasi nuklir. Ditemukannya senjata nuklir, merupakan hal negatif yang patut disyukuri.
Efek destruktif yang masif dan berkelanjutan, serta skala kehancuran yang sangat luas menyebabkan senjata nuklir menjadi salah satu faktor pemicu perubahan pola
peperangan antar-negara
127
. Bagi negara yang memiliki senjata nuklir, efek deterens akan bekerja dengan cukup efektif untuk mempermudah jalan mereka dalam
mewujudkan kepentingan nasional. Dan efek deterens inilah yang sebenarnya bermain sebagai landasan stabilitas sistem internasional pada masa Perang Dingin.
2.2.3. Pembauran Studi Keamanan Dengan Studi Strategis Security Studies as