B. Tinjauan Teori
1. Keputusan Permodalan bank
Kasmir 2011: 2 secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Pengertian lembaga keuangan adalah
setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah menghimpun dana dari masyarakat atau hanya menyalurkan dana atau
kedua-duanya. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat banyak. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan
lembaga keuangan yang kegiatannya: 1.
menghimpun dana uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan, maksudnya adalah sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi
bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang adalah keamanan uang. Tujuan kedua adalah untuk berinvestasi dengan
harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah untuk mempermudah melakukan transaksi.
2. Menyalurkan dana ke masyarakat, maksdunya adalah bank memberikan
pinjaman kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan, dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang
membutuhkan. 3.
Memberikan jasa-jasa lainnya, seperti pengiriman uang transfer, penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota clearing,
penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri inkaso, letter of credit LC, safe deposit box, bank garansi,
bank notes, travelers cheque dan jasa lainnya. Totok dan Nuritomo 2014: 207 ditinjau dari segi imbalan atau jasa
atas penggunaan dana, baik simpanan maupun pinjaman, bank dapat dibedakan menjadi:
a. Bank Konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik
penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah
imbalan dalam presentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu. Presentase tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun.
b. Bank Syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
Permodalanbagi industri perbankan sangat penting karena berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya risiko. Besar kecilnya
modal sangat
berpengaruh terhadap
kemampuan bank
untuk melaksanakankegiatan operasinya. Menurut Muljono dalam buku Faisal
2003:44, secara popular modal dapat didefinisikan sebagai jumlah dana yang ditanamkan dalam suatu perusahaan oleh para pemiliknya untuk pembentukan
suatu badan usaha dan dalam perkembangannya modal tersebut dapat susut karena kerugian ataupun berkembang karena keuntungan-keuntungan yang
diperoleh. Kesimpulan dari modal bank merupakan dana yang diinvestasikan
oleh pemilik pada waktu pendirian bank yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank. Modal bank dapat digunakan sebagai cadangan atau
back updana bank jika bank mengalami kesulitan. Banyaknya modal bank membuat pertumbuhan bank akan semakin baik walaupun modal bank sudah
melebihi aturan sebagaimana ditetapkan oleh otoritas atau oleh bank sentral. Permodalan Capital suatu bank didasarkan pada KPMM
KewajibanPenyediaan Modal Minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan pada CAR Capital Adequacy Ratio yang telah ditentukan oleh BI.
Perbandingan rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8. Kasmir 2004: 43. CAR 8 berarti jumlah capital adalah sebesar 8 dari
ATMR, atau sebaliknya jumlah ATMR adalah sebesar 12,5 kali modal yang tersedia atau dimiliki bank yang bersangkutan.
Totok dan Nuritomo 2014: 219, Unit Usaha Syariah UUS wajib menyediakan modal minimum dari ATMR dari kegiatan usaha berdasarkan
pada Prinsip syariah sebesar 8. Modal minimum UUS yang kurang dari 8 dari ATMR, maka kantor pusat bank umum konvensional dari UUS wajib
menambah kekurangan modal minimum tersebut.
2. Faktor utama yang mempengaruhi kecukupan modal