43
3.9 Kerangka Pemecahan Masalah
Untuk mengetahui alur pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat diketahui dari gambar 3.2 sebagai berikut:
Perhitungan Tingkat Kesesuaian START
STOP Pengumpulan Data
Uji Realibilitas dan Uji Validitas
Penentuan Posisi Atribut Pelayanan dan Interpretasi
Simpulan dan Saran Perhitungan Rata-Rata Dari Skor
Rata-Rata X dan Skor Rata-Rata Y
Perhitungan Skor Rata-Rata
44
Keterangan : 1.
Start yaitu permulaan dan persiapan penelitian terhadap masalah yang dihadapi.
2. Pengumpulan data dengan melalui penyebaran kuisoner untuk
memperoleh respon konsumen. 3.
Dilakukan uji Validitas dan uji Reliabilitas terhadap data yang diperoleh untuk mengetahui sejauh mana kehandalan dan kesesuaian alat ukur.
4. Melakukan perhitungan skor rata-rata performance dan skor rata-rata
importance. 5.
Menghitung tingkat kesesuaian yang merupakan hasil perbandingan antara skor performance dan skor importance.
6. Menghitung rata-rata dari skor rata-rata performance dan rata-rata dari
skor importance yang digunakan sebagai batas untuk menentukan kuadran A,B,C,D.
7. Menentukan posisi kuadran atribut pelayanan dan mengintropeksinya
berdasarkan posisi kuadran. 8.
Tahap terakhir membuat simpulan dan saran dari hasil pembahasan yang telah dilaakukan.
9. Stop, yaitu akhir dari penelitian.
45
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Wisata Rembangan
Obyek dari penelitian ini adalah Wisata Rembangan yang berada di desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Gambaran umum wilayah
Kabupaten Jember dan kondisi obyek Wisata Rembangan disajikan sebagai berikut:
4.1.1 Sejarah Berdirinya Obyek Wisata Rembangan
Obyek Wisata Rembangan yang terletak di desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember terletak sekitar 15 km kearah utara kota
Jember. Obyek Wisata Rembangan mempunyai ketinggian 600-900 meter di atas permukaan air laut, dengan curah hujan rata-rata 2.426 mmtahun serta suhu udara
berkisar 18-25°C. Obyek Wisata Rembangan tersebut menawarkan kesejukan dan keindahan alam karena posisinya terletak di lereng pegunungan. Wisata
Rembangan berdiri sejak tahun 1937, pada saat pemerintah Hindia Belanda dengan pimpinan Mr. Hofside. Saat itu Obyek Wisata Rembangan kondisinya
sangat memprihatinkan. Fasilitas masih terdiri dari empat kamar hotel, restoran yang menu-menunya tidak begitu lengkap dan lokasi tersebut berfungsi sebagai
tempat pertemuan. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi di
Indonesia sekitar tahun 1950 Obyek Wisata Rembangan mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah Tingkat II Jember, dengan cara pengembangan
fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan infrastruktur wisata Rembangan. Meningkatnya jumlah konsumen yang menikmati jasa wisata. Maka tahun 1960
pemerintah daerah melakukan pembenahan total dengan menawarkan paket wisata ganda yaitu obyek wisata dan hotel. Perbaikan dan pembenahan kolam
renang, penambahan jumlah kamar hotel serta perbaikan restoran dengan menambahkan menu makanan dan minuman di restorannya.
Obyek Wisata Rembangan dipimpin oleh seorang manajer yang berkedudukan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan pemerintah yaitu Surat