Instalasi Penyimpanan Instalasi Pengawasan Mutu Instalasi Pemeliharaan dan Sistem Penunjang

udara dilakukan melalui filter udara yang dilengkapi dengan pre-filter, medium filter dan HEPA filter.

b. Instalasi Penyimpanan

Ruang penyimpanan gudang di Lafi Ditkesad menjadi satu bangunan dengan ruang produksi Non Betalaktam. Bangunan Intalsimpan di Lafi AD dibagi menjadi gudang cairan, gudang bahan baku obat, udang obat jadi, gudang bahan pengemas, gudang sejuk. Area penyimpanan Lafi Ditkesad memiliki kapasitas yang memadai untuk menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk seperti bahan awal dan bahan pengemas, produk yang telah diluluskan dan yang ditolak. Selain itu area penyimpanannya menjamin kondisi penyimpanan yang baik yaitu bersih, kering dan mendapat penerangan yang cukup serta ditata dan dilengkapi dengan pengatur suhu untuk menjaga kualitas dan stabilitas bahan. Terdapat juga ruang sejuk suhu 8-15 o C untuk menyimpan bahan baku obat yang tidak tahan terhadap suhu lingkungan yang panas. Dan dalam gudang penyimpanan tersebut, tersedia juga rak-rak dan palet – palet untuk menempatkan bahan awal.

c. Instalasi Pengawasan Mutu

Bangunan instalasi pengawasan mutu memiliki letak yang terpisah dari area produksi serta pembagian ruangan yang sudah jelas untuk setiap bagian yaitu laboratorium kimia, ruang pemeriksaan fisik, laboratorium mikrobiologi, ruang instrument, ruang timbang, ruang penyimpanan, ruang contoh pertinggal dan ruang penyimpanan reagen Universitas Sumatera Utara Penataan ruangan di Instalwastu dibuat sesuai dengan tujuan penggunaannya, seperti ruangan uji potensi antibiotik terhadap mikroba dipisahkan dengan ruangan sterilisasi.

d. Instalasi Pemeliharaan dan Sistem Penunjang

Utilitas merupakan sarana pendukung yang diperlukan untuk terlaksananya proses produksi di dalam suatu industri farmasi yang meliputi berbagai komponen seperti instalasi listrik, air, AHS, steam, kompresi, vacum, gas dan air limbah. Sebagai sarana penunjang, komponen listrik sangat berperan penting bagi terlaksananya semua kegiatan yang berkaitan dengan dengan produksi seperti proses pencampuran, pencetakan, pengisian sirup, striping, pengemasan, sistem tata udara, pengawasan mutu, sistem pengolahan air SPA, penanganan air limbah IPAL dan lain sebagainya.

4. Peralatan

Mesin-mesin produksi dan peralatan penunjang dalam proses produksi Betalaktam, Non Betalaktam, sefalosporin dan dalam pengawasan mutu, telah memenuhi persyaratan CPOB. Semua peralatan yang digunakan, dibersihkan secara berkala, dirawat sesuai dengan jadwal yang tepat dan sebaiknya dilakukan kalibrasi setiap setahun sekali untuk menjamin proses produksi senantiasa terjaga dan kinerja mesin senantiasa terawat. Peralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur, menguji, dan mencatat di tara setahun sekali dan hasil pemeriksaannya didokumentasikan dengan baik. Peralatan ditempatkan pada posisi yang tepat dan sesuai dengan luas ruangannya. Universitas Sumatera Utara Pada setiap kegiatan yang berhubungan dengan peralatan dilengkapi dengan prosedur tetap protap baik protap pengoperasian alat untuk mencegah kesalahan pengoperasian mesin, protap pemeliharaan alat untuk menjaga agar alat dapat bekerja baik maupun protap pembersihan alat untuk mencegah kontaminasi dari bahan yang digunakan sebelumnya serta menghindari dari bakteri yang tidak diinginkan.

5. Sanitasi dan Higiene a. Higiene Perorangan

Umumnya karyawan telah mengetahui akan kebersihan diri, bangunan, dan peralatan, namun harus selalu mendapatkan pembinaan dan upaya lain sehingga dapat terus memotivasi para karyawan untuk selalu berdisiplin dan mempunyai kesadaran sendiri dalam menerapkan prinsip – prinsip sanitasi dan higiene untuk kebersihan produk obat, peralatan, dan lingkungan kerja, serta kesehatan karyawan itu sendiri. Dalam setiap produksi, karyawan menggunakan pakaian khusus untuk produksi yang dilengkapi dengan masker, penutup kepala, alas kaki, dan sarung tangan, tetapi masih ada beberapa karyawan yang tidak menggunakan pelindung diri seperti masker khususnya pada ruang produksi non betalaktam. Pakaian untuk personil harus selalu dicuci dan dibersihkan.

b. Sanitasi bangunan dan fasilitas

Dokumen yang terkait

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Periode 03 – 28 Oktober 2011 Bandung

4 48 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Mei 2010 – 31 Mei 2010

0 58 119

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Periode 03 Mei – 31 Mei 2010

0 28 96

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

0 34 102

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 01-30 November 2010

0 47 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 01 – 30 November 2010

1 34 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

0 45 79

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 01 – 30 November 2010

1 39 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

1 62 93

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

2 33 100