Metode Analisis Trafik Standarisasi Parameter Jaringan

33 Jumlah panggilan keluar dan panggilan yang masuk diperoleh dari hasil pemantauan jaringan trunk. Data tersebut menentukan trafic outgoing dan trafic incoming. c. Traffic Outgoing Dan Traffic Incoming Data traffic outgoing dan traffic incoming yang dipantau secara otomatis selama adanya panggilan yang keluar dan panggilan yang masuk. Data traffic ini akan dijadikan bahan perhitungan dalam menentukan erlang traffic serta kanal yang terpakai.

3.8 Metode Analisis Trafik

Dari data observasi yang didapat, maka diperlukan metode analisis trafik berupa perhitungan trafik atau pengolahan data trafik. Metode analisis trafik yang dilakukan adalah : 1. Call Setup Success Ratio CSSR Jumlah panggilan yang berhasil menduduki kanal diperoleh dari hasil pemantauan jaringan. Penentuan data CSSR berdasarkan parameter outgoing call dan incoming call 2. Mean Holding Time MHT Perhitungan waktu pendudukan Mean Holding Time bertujuan untuk mengetahui jumlah waktu pengguna komunikasi pada saat menduduki saluran. 3. Rata-rata trafik setiap pelanggan Universitas Sumatera Utara 34 Rata-rata trafik setiap pelanggan didapat dari perhitungan waktu pendudukan dibagi 60 menit waktu pengamatan [9]. Trafik setiap pelanggan = MHT 60 Menit 3.12 4. Tingkat Kepadatan Trafik Occupancy Perhitungan tingkat kepadatan trafik occupancy didapat dari intensitas trafik dibagi dengan jumlah kanal elemen yang tersedia. Perhitungan ini digunakan untuk membandingkan hasil perhitungan dari data yang didapat dengan standarisasi occupancy.

3.9 Standarisasi Parameter Jaringan

PT.Indosat Indonesia dalam melakukan manajemen jaringan, memiliki standarisasi parameter yang digunakan sebagai pedoman bagi operator jaringan dalam melakukan manajemen jaringan.Parameter yang distandarisasikan adalah: 1. Setup Failure Rate SFR Target untuk SFR adalah 20 . 2. Drop Ratio Target untuk drop ratio adalah 70. 3. Call Setup Success Ratio CSSR Call setup success ratio CSSR adalah perbandingan panggilan yang berhasil menduduki kanal trafik call seizure dengan jumlah percobaan melakukan panggilan call attempt. CSSR yang baik adalah CSSR dengan nilai tinggi. Semakin tinggi berarti panggilan yang tidak mendapat kanal Universitas Sumatera Utara 35 semakin kecil. Operator CDMA menetapkan CSSR pada jaringannya minimal 98. Pengukuran jaringan dilakukan untuk mengetahui tingkat CSSR pada jaringan tersebut. Bila jaringan mendapat tingkat CSSR dibawah 98 maka akan dilakukan analisis terhadap jaringan tersebut untuk mengetahui penyebab kecilnya tingkat CSSR pada jaringan tersebut. 4. Tingkat Occupancy PT.Indosat menetapkan tingkat persentase occupancy tertinggi pada jaringannya adalah 70. Batasan tingkat occupancy tersebut ditetapkan untuk menjaga kualitas layanan yang diberikan. Karena bila jaringan memiliki persentase occupancy yang melebihi 70 perlu dilakukan perencaan occupancy jaringan. 5. Grade Of Service GOS PT.Indosat menetapkan Grade Of Service GOS sebesar 2 untuk semua jaringan yang dimilikinya. GOS menggambarkan tingkat penanganan trafik yang sangat bergantung kepada jumlah perangkat yang dioperasikan atau kualitas layanan dan merupakan tingkat kegagalan panggilan yang dinyatakan dalam persentase. Dalam prakteknya GOS merupakan perbandingan panggilan yang tidak dapat dilayani. Panggilan-panggilan yang tidak terlayani tersebut terjadi karena pertimbangan ekonomis pada peralatan sentral. Besarnya GOS untuk sejumlah panggilan identik dengan probabilitas trafik yang ditolak. Sebagai contoh bila GOS pada jaringan 2, ini artinya apabila ada 100 panggilan Universitas Sumatera Utara 36 yang datang secara bersamaan maka akan terdapat 2 panggilan yang ditolak. Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Pada bab ini ditampilkan data data yang ada pada BSC MEDAN1 dimana diambil 3 sampel RBS yang mewakili daerah yang berbeda beda yaitu Alfalah ALF, Helvetia HEL, Komplek Astra KPA dan data yang ditampilkan dari tanggal 07 November 2012 hingga 13 November 2012. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan penganalisaan meliputi parameter packet data total call, drop rate dan occupancy dan packet suara total call dan occupancy. Untuk tingkat kepadatan trafik occupancy dihitung berdasarkan trafik keseluruhan suara dan data dan langkah awal untuk menganalisis tingkat kepadatan trafik occupancy yang tinggi adalah mengetahui standart tingkat occupancy berdasarkan parameter Grade Of Service GOS yang ditentukan operator dengan menggunakan model trafik Erlang-B, kemudian langkah selanjutnya adalah mengambil data trafik pada jam sibuk yaitu pukul 15.00- 16.00, kemudian dari data-data tersebut dapat dianalisis dan diambil langkah untuk melakukan performansi occupancy dan melakukan perbandingan yang mengacu pada batasan-batasan yang telah ditentukan PT.Indosat.

4.2 Packet Data

Didalam menghitung paket data parameter yang digunakan adalah set up failure ratio dan drop ratio berdasarkan rumus 3.1 sampai 3.3 : Universitas Sumatera Utara