Nara terjadi pada bulan Juli 2010, tahun 2011 di Kecamatan Celala terjadi kebakaran pada bulan Juli 2011, dan pada tahun 2012 di Kecamatan Lut Tawar terjadi
kebakaran pada bulan April 2012 dan di Kecamatan Bintang terjadi kebakaran pada bulan September 2012 BPBD Aceh Tengah, 2012.
4.2. Analisis Univariat
4.2.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, dinasunit kerja dan keterlibatan dalam kesiapsiagaan
penanggulangan bencana seperti diuraikan pada penjelasan berikut ini.
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frequency Percent
Laki-laki 84
71.8 Perempuan
33 28.2
Total 117
100.0 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
Pada Tabel 4.1, hasil pengolahan data menunjukkan karakteristik pertama
berdasarkan jenis kelamin diperoleh yang paling banyak adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 84 orang 71,8 dan yang paling sedikit adalah
responden jenis kelamin perempuan sebanyak 33 orang 28,2.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Umur Umur
Frequency Percent
30 Tahun 37
31.6 30-50 Tahun
76 65.0
50 Tahun 4
3.4
Total 117
100.0
Berdasarkan karakteristik umur pada Tabel 4.2 diperoleh yang paling banyak
adalah responden yang berumur 30-50 tahun sebanyak 76 orang 65,0 dan paling sedikit adalah responden berumur 50 tahun sebanyak 4 orang 3,4.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Pendidikan Pendidikan
Frequency Percent
SMA 32
27.4 DIPLOMA
63 53.8
SARJANA 22
18.8
Total 117
100.0
Karakteristik ketiga berdasarkan pendidikan pada Tabel 4.3 diperoleh bahwa
yang paling tinggi adalah responden berpendidikan Diploma sebanyak 63 orang 53,8 dan responden yang paling rendah adalah resonden berpendidikan Sarjana
sebanyak 22 orang 18,8.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik DinasUnit Kerja Dinas
Frequency Percent
BPBD 13
11.1 DINKES
13 11.1
DINSOS 38
32.5 PMI
11 9.4
POLRI 42
35.9
Total 117
100.0
Selanjutnya karakteristik keempat berdasarkan DinasUnit Kerja pada Tabel
4.4 terlihat bahwa responden paling banyak adalah responden yang bekerja di unit POLRI terdapat 42 orang 35,9 dan responden yang paling sedikit adalah respoden
yang bertugas di unit PMI terdapat 11 responden 9,4.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Terlibat Kesiapsiagaan
Terlibat Kesiapsiagaan Frequency
Percent
1-2 kali 41
35.0 3-4 kali
47 40.2
5-6 kali 26
22.2 6 kali
3 2.6
Total 117
100.0
Karakteristik kelima berdasarkan keterlibatan dalam kesiapsiagaan
penanggulangan bencana pada Tabel 4.5 terlihat bahwa responden yang paling banyak ikut terlibat kesiapsiagaan adalah yang pernah terlibat 3-4 kali sebanyak 47
orang 40,2 dan paling sedikit adalah responden yang pernah terlibat kesiapsiagaan lebih 6 kali sebanyak 3 orang 2,6.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.2.2. Gambaran Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait
Hasil penelitian tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan tentang fungsi koordinasi petugas berdasarkan sub variabel dari koordinasi dibahas
pada uraian berikut.
Tabel 4.6. Gambaran Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Pendelegasian Wewenang
Item Pertanyaan tentang Pendelegasian Wewenang
Jawaban Bobot
SS S
N TS
STS
1. Menetapkan standarisasi dan penyelenggaraan penanggulangan
bencana. X
1
8 55 50
4 418
2. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana
X
2
18 73 24
2 458
3. Pendelegasian wewenang disamakan untuk setiap badan yang terkait dengan
penanggulangan bencana X
3
9 59 49
428
4. Pendelegasian wewenang harus disesuaikan dengan kemampuan
petugas X
4
11 62 44
435
Jumlah skor yang jawaban yang sesuai 1739
Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 5 x 4 x 117
2340 Maka fungsi koordinasi petugas dinas terkait dalam hal pendelegasian
wewenang adalah : 17392340 x 100 74,32
Pada tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 4 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur fungsi koordinasi berdasarkan pendelegasian wewenang, tidak ada
pertanyaan yang jawabannya baik di atas 80 skor ≥ 468.
Sebaliknya ada 4pertanyaan yang mendapat nilai kurang baik skor 468
yakni pertanyaan X
1
dengan skor 418, pertanyaan X
2
dengan skor 458, pertanyaan
X
3
dengan skor 428 dan pertanyaan X
4
dengan skor 435.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dengan demikian total skor dari 117 responden yang diukur adalah 1.739. Total skor maksimal yang semua responden menjawab dengan tepat adalah 2.340
maka fungsi koordinasi meliputi pendelegasian wewenang yaitu 1.7392.340 x 100 = 74,32.
Tabel 4.7. Distribusi Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian Wewenang Frequency
Percent
Baik 37
31,6 Kurang Baik
80 68,4
Total 117
100,0 Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh tentang fungsi koordinasi dalam hal
pendelegasian wewenang, mayoritas koordinasi responden adalah kurang baik yakni sebesar 80 responden 68,4 dan minoritas koordinasi responden adalah baik yakni
sebesar 37 responden 31,6.
Tabel 4.8. Gambaran Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Pembagian Kerja
Item Pertanyaan tentang Pembagian Kerja
Jawaban Bobot
SS S
N TS
STS
1. Penyelesaian pekerjaan pada instansi anda tergantung dari data dari instansi lain. X
5
10 48
55 4
415 2. Pelaksanaan penanggulangan bencana secara
terintegrasi X
6
17 19
72 9
395 3. Pengerahan sumber daya manusia dalam
penaggulangan bencana X
7
11 58
48 431
4. Koordinasi dalam pengerahan peralatan dan logistik dari SKPD X
8
9 69
39 438
Jumlah skor yang jawaban yang sesuai 1679
Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 5 x 4 x 117
2340 Maka fungsi koordinasi petugas dinas terkait dalam hal pembagian kerja
adalah : 16792340 x 100 71,75
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pada tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa dari 4 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur fungsi koordinasi berdasarkan pembagian kerja, tidak ada
pertanyaan yang jawabannya baik di atas 80 skor ≥ 468.
Sebaliknya ada 4pertanyaan yang mendapat nilai kurang baik skor 468
yakni pertanyaan X
5
dengan skor 415, pertanyaan X
6
dengan skor 395, pertanyaan
X
7
dengan skor 431 dan pertanyaan X
8
dengan skor 438. Dengan demikian total skor dari 117 responden yang diukur adalah 1.679.
Total skor maksimal yang semua responden menjawab dengan tepat adalah 2.340 maka fungsi koordinasi meliputi pendelegasian wewenang yaitu 1.6792.340 x
100 = 71,75.
Tabel 4.9. Distribusi Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Pembagian Kerja
Pembagian Kerja Frequency
Percent
Baik 23
19,7 Kurang Baik
94 80,3
Total 117
100,0 Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh tentang fungsi koordinasi dalam hal
pembagian kerja, mayoritas koordinasi responden adalah kurang baik yakni sebesar 94 responden 80,3 dan minoritas koordinasi responden adalah baik yakni sebesar
23 responden 19,7.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.10. Gambaran Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Koordinasi Secara Terencana
Item Pertanyaan tentang Koordinasi Secara Terencana
Jawaban Bobot
SS S
N TS
STS
1. Realisasi pembagian kerja di lapangan dalam penanggulangan bencana
terlaksana dengan baik X
9
13 72 31
1 448
2. Komunikasi antara badan terkait berjalan lancar X
10
5 51 59
2 410
3. Perumusan kebijakan penaggulangan bencana bertindak cepat dan tepat
X
11
12 65 39
1 439
4. Pengkoordinasian penanggulangan bencana dengan badan terkait pada
tahap pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana X
12
17 51 47
2 434
Jumlah skor yang jawaban yang sesuai 1731
Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 5 x 4 x 117
2340 Maka fungsi koordinasi petugas dinas terkait dalam hal pembagian
kerja adalah : 17312340 x 100 73,97
Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa dari 4 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur fungsi koordinasi berdasarkan koordinasi secara terencana, tidak ada
pertanyaan yang jawabannya baik di atas 80 skor ≥ 468.
Sebaliknya ada 4 pertanyaan yang mendapat nilai kurang baik skor 468
yakni pertanyaan X
9
dengan skor 448, pertanyaan X
10
dengan skor 410, pertanyaan
X
11
dengan skor 439 dan pertanyaan X
12
dengan skor 434. Dengan demikian total skor dari 117 responden yang diukur adalah 1.731.
Total skor maksimal yang semua responden menjawab dengan baik adalah 2.340 maka fungsi koordinasi meliputi pendelegasian wewenang yaitu 1.7312.340 x
100 = 73,97.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.11 Distribusi Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel
Koordinasi secara Terencana
Koordinasi Secara Terencana Frequency
Percent
Baik 42
35,9 Kurang Baik
75 64,1
Total 117
100,0 Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh tentang fungsi koordinasi dalam hal
koordinasi secara terencana, mayoritas koordinasi responden adalah kurang baik yakni sebesar 75 responden 64,1 dan minoritas koordinasi responden adalah baik
yakni sebesar 42 responden 35,9.
Tabel 4.12 Gambaran Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub
Variabel Pengaturan Penggunaan Teknologi
Item Pertanyaan tentang Pengaturan Penggunaan Teknologi
Jawaban Bobot
SS S
N TS
STS
1. Penggunaan teknologi yang berpotensi dalam koordinasi terhadap
ancamanbahaya bencana pada wilayah X
13
13 72 31
1 448
2. Melaksanakan penertiban pengumpulan dan penyaluran uang atau barang pada
wilayah X
14
12 65 39
1 439
3. Melaksanakan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan
propinsikabupaten lain X
15
17 51 47
2 434
Jumlah skor yang jawaban yang sesuai 1333
Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 5 x 3 x 117
1755 Maka fungsi koordinasi petugas dinas terkait dalam hal pembagian kerja
adalah : 13331755 x 100 75,95
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pada tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa dari 4 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur fungsi koordinasi berdasarkan pengaturan penggunaan teknologi,
tidak ada pertanyaan yang jawabannya baik di atas 80 skor ≥ 468.
Sebaliknya ada 3 pertanyaan yang mendapat nilai kurang baik skor 468
yakni pertanyaan X
13
dengan skor 448, pertanyaan X
14
dengan skor 439 dan
pertanyaan X
15
dengan skor 434. Dengan demikian total skor dari 117 responden yang diukur adalah 1.333.
Total skor maksimal yang semua responden menjawab dengan tepat adalah 1.755 maka fungsi koordinasi meliputi pendelegasian wewenang yaitu 1.7312.340 x
100 = 75,95.
Tabel 4.13. Distribusi Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Pengaturan Penggunaan Teknologi
Pengaturan Penggunaan Teknologi Frequency
Percent
Baik 45
38,5 Kurang Baik
72 61,5
Total 117
100,0 Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh tentang fungsi koordinasi dalam hal
pengaturan penggunaan teknologi, mayoritas koordinasi responden adalah kurang baik yakni sebesar 72 responden 38,5 dan minoritas koordinasi responden adalah
baik yakni sebesar 45 responden 38,5.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.14. Gambaran Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Koordinasi dalam Rincian Tugas Pokok
Item Pertanyaan tentang Koordinasi dalam Rincian Tugas Pokok
Jawaban Bobot
SS S
N TS
STS
1. Struktur di lingkungan BPBD Kabupaten Aceh Tengah diatur dengan
peraturan Bupati X
16
8 63 46
430
2. Petugas hadir setiap jam kerja dikantor X
17
11 72 33
1 444
3. Keikutsertaan petugas dalam pelatihan atau sosialisasi di unit masing-masing
X
18
4 48 62
3 404
4. Petugas harus hadir dengan tepat waktu di lokasi penanggulangan X
19
7 61 48
1 425
5. Pelaksanaan pengawasan penyusunan perencanaan pembangunan dan
kebijakan penaggulangan bencana X
20
15 67 34
1 447
Jumlah skor yang jawaban yang sesuai 2150
Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 5 x 5 x 117
2925 Maka fungsi koordinasi petugas dinas terkait dalam hal pembagian kerja
adalah : 21502925 x 100 73,50
Pada tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa dari 5 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur fungsi koordinasi berdasarkan pengaturan penggunaan teknologi,
tidak ada pertanyaan yang jawabannya baik di atas 80 skor ≥ 468.
Sebaliknya ada 5 pertanyaan yang mendapat nilai kurang baik skor 468
yakni pertanyaan X
16
dengan skor 430, pertanyaan X
17
dengan skor 444, pertanyaan
X
18
dengan skor 404, pertanyaan X
19
dengan skor 425 dan pertanyaan X
20
dengan skor 447.
Dengan demikian total skor dari 117 responden yang diukur adalah 2.150. Total skor maksimal yang semua responden menjawab dengan tepat adalah 2.925
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
maka fungsi koordinasi meliputi pendelegasian wewenang yaitu 2.1502.925 x 100 = 73,50.
Tabel 4.15. Distribusi Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Sub Variabel Koordinasi dalam Rincian Tugas Pokok
Koordinasi dalam Rincian Tugas Pokok Frequency
Percent
Baik 29
24,8 Kurang Baik
88 75,2
Total
117 100,0
Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh tentang fungsi koordinasi dalam hal koordinasi rincian tugas pokok, mayoritas koordinasi responden adalah kurang baik
yakni sebesar 88 responden 75,2 dan minoritas koordinasi responden adalah baik yakni sebesar 29 responden 24,8.
4.2.3. Gambaran Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Hasil penelitian mengenai jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan menyangkut kesiapsiagaan penanggulangan bencana diperoleh seperti uraian berikut.
Tabel 4.16. Gambaran Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Item Pertanyaan tentang
Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Jawaban
Bobot
5 4
3 2
1
1. Apakah menetapkan standarisasi dan penyelenggaraan penanggulangan bencana
Y
1
5 59 49 3
1 415
2. Apakah menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana Y
2
4 63 50 422
3. Apakah pendelegasian wewenang disamakan untuk setiap dinas terkait
dengan penanggulangan bencana Y
3
6 61 50 424
4. Apakah pendelegasian wewenang harus disesuaikan dengan kemampuan petugas
Y
4
7 65 40 5
425
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.16. Lanjutan
5. Apakah penyelesaian pekerjaan pada instansi anda tergantung dari data dari
instansi lain. Y
5
1 7
45 47 8
422
6. Apakah pelaksanaan penanggulangan bencana secara terintegrasi. Y
6
6 30 78 3
390 7. Apakah pengerahan sumber daya manusia
dalam penanggulangan bencana Y
7
5 52 55 5
408 8. Apakah koordinasi dalam pengerahan
peralatan dan logistik dari SKPD Y
8
2 65 41 9
411 9. Apakah realisasi pembagian kerja di
lapangan dalam penanggulangan bencana terlaksana baik Y
9
2 74 37 4
425
10. Apakah komunikasi antara badan terkait berjalan lancar Y
10
2 4
44 40 9
434 11. Apakah perumusan kebijakan penaggulang-
an bencana bertindak cepat dan tepat Y
11
5 48 57 7
402 12. Apakah pengkoordinasian penanggulangan
bencana dengan badan terkait pada tahap pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca
bencana Y
12
3 47 62 5
399
13. Apakah penggunaan teknologi sangat berpotensi sebagai koordinasi
ancamanbahaya bencana pada wilayah Y
13
7 32 70 8
389
14. Apakah melaksanakan penertiban pengumpulan dan penyaluran uang atau
barang pada wilayah Y
14
7 59 48 3
421
15. Apakah melaksanakan kebijakan kerja sama dalam penanggulangn bencana
dengan propinsikabupaten lain Y
15
1 9
41 48 9
421
16. Apakah struktur di lingkungan BPBD Kabupaten Aceh Tengah diatur dengan
peraturan Bupati Y
16
3 29 81 4
382
17. Apakah petugas hadir setiap jam kerja di masing-masing dinas terkait Y
17
5 51 56 5
407 18. Apakah keikutsertaan petugas dalam
pelatihan atau sosialisasi dalam unit masing-masing Y
18
3 67 38 9
415
19. Apakah petugas harus hadir dengan tepat waktu di lokasi penanggulangan Y
19
5 73 35 4
430
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.16. Lanjutan
20. Apakah pelaksanaan pengawasan penyusunan dan perencanaan pembangunan
berdasarkan unsur-unsur kebijakan penanggulangan bencana Y
20
1 43 70 3
393
Jumlah skor yang jawaban yang sesuai 8235
Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 5 x 20 x 117
11700 Maka fungsi koordinasi petugas dinas terkait dalam hal pembagian kerja
adalah : 823511700 x 100 70,38
Pada tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa dari 20 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur kesiapsiagaan penanggulangan bencana, tidak ada pertanyaan yang
jawabannya baik di atas 80 skor ≥ 468.
Sebaliknya 20 pertanyaan yang mendapat nilai kurang baik skor 468
yakni pertanyaan Y
1
dengan skor 415, pertanyaan Y
2
dengan skor 422, pertanyaan
Y
3
dengan skor 424, pertanyaan Y
4
dengan skor 425, pertanyaan Y
5
dengan skor
422, pertanyaan Y
6
dengan skor 390, pertanyaan Y
7
dengan skor 408, pertanyaan
Y
8
dengan skor 411, pertanyaan Y
9
dengan skor 425, pertanyaan Y
10
dengan skor
434, pertanyaan Y
11
dengan skor 402, pertanyaan Y
12
dengan skor 399, pertanyaan
Y
13
dengan skor 389, pertanyaan Y
14
dengan skor 421, pertanyaan Y
15
dengan skor
421, pertanyaan Y
16
dengan skor 382, pertanyaan Y
17
dengan skor 407, pertanyaan
Y
18
dengan skor 415, pertanyaan Y
19
dengan skor 430 dan pertanyaan Y
20
dengan skor 393.
Dengan demikian total skor dari 117 responden yang diukur adalah 8.235. Total skor maksimal yang semua responden menjawab dengan tepat adalah 11.700
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA