EKSISTENSI LEGENDA LIANNG BORU NATUMANDI DI KELURAHAN HUTABARAT PARTALI TORUAN KECAMATAN TARUTUNG, KABUPATEN TAPANULI UTARA.
Eksistensi Legenda Liang Boru Natumandi di Kelurahan Hutabarat Partali
Toruan Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
YUSTRI SIMAMORA
NIM. 3123122068
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Yustri Simamora. Nim 3123122068. Eksistensi Legenda Lianng Boru
Natumandi di Kelurahan Hutabarat Partali Toruan Kecamatan Tarutung,
Kabupaten Tapanuli Utara. Program Studi Pendidikan Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang cerita boru
Natumandi, makna dari seseajen yang diletakkan di liang boru Natumandi, mitosmitos yang ada mengenai liang boru Natumandi, fungsi dari setiap mitos,
kepercayaan masyarakat terhadap mitos yang ada, eksistensi legenda liang boru
Natumandi yang merupaka cerita dari marga Hutabarat di kelurahan Partali
Toruan, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi secara mendalam. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Foklore, teori Religi dan teori Simbol.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh hasil
penelitian sebagai berikut: (1) legenda liang boru Natumandi dilatar belakangi
pernikahan boru Natumandi dengan siluman ular. (2) Eksistensi Liang Boru
Natumandi sebagai Tempat Keramat dilihat dari sesajen yang ada pada Liang
Boru Natumandi merupakan simbol dari pengakuan akan adanya kuasa yang
harus dia puaskan supaya memberi keamanan dan ketenangan di dalam hidup
mereka, dan yang akan mejawab semua permohonan mereka.(3) kepercayaan
masyarakat terhadap mitos, mengenai mitos yang beredar mengenai liang boru
Natumandi ada mempercayai dan ada juga yang tidak percaya terhadapat mitos
tersebut. (4) Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Legenda Linag Boru
Natumandi, Masyarakat berperan dalam melestarikan tradisi lisan dengan wujud
pembangunan Liang sebagai bentuk kepedulian mereka yang dilakukan untuk
melestarikan kebudayaan tersebut.
Kesimpulan menujukkan bahwa legenda liang boru Natumandi merupakan
legenda yang hingga saat ini masih di percayai oleh masyarakat sebagai budaya
lisan. Berbagai mitos yang ada terkait dengan legenda liang boru Natumandi ada
yang percaya dan ada juga yang tidak mempercayainya. Sebagai tempat yang
memiliki budaya maka saat ini Liang boru Natumandi dijadikan sebagai salah satu
objek wisata.
Kata Kunci : liang boru Natumandi, legenda, Eksistensi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasayang
selalu menyertai dan menolong penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Eksistensi legenda Liang Boru Natumandi di Kelurahan
Hutabarat Partali Toruan Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara” ini
dengan baik. Penulisan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat
tantangan dan hambatan baik waktu, tenaga, materi, pustaka, pengalaman,
pengetahuan dan lain sebagainya. Penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berusaha menyajikan dengan baik. Pada proses
penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd sebagai Rektor Universitas
NegeriMedan.
2. IbuDra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. IbuDra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Bapak wakil dekan III Fakultas Ilmu Sosial Drs. Waston Malau, MSP
sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji I dalam
ii
skripsi ini, terima kasih atas arahan, masukan, bimbingan, dan bantuan
yang Bapak berikan selama ini kepada penulis.
5. Bapak Drs. TumpalSimarmata, M.SisebagaiDosenPembimbingSkripsi,
terimakasihatas waktu, saran, kontribusi, dan bantuan Bapak dalam
penulisan skripsi ini yang sangat berarti bagi penulis
6. BapakDrsPayerliPasaribu, M.Si selaku dosen penguji bebas, penulis
ucapkan banyak terima kasih buat kritikan danmasukan yang sangat
berharga yang telah diberikan kepada penulis.
7. IbuSulian Ekomila, S. Sos, M. SP selaku dosen penguji bebas, penulis
ucapkan banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat
berharga yang telah diberikan kepada penulis.
8. Teristimewa kepada kedua orangtua saya, Bapak S.Simamora dan Ibu A.
Nainggolan orang tua tercinta dan tersayang,yang telah memberikan
motivasi, kasih sayang, mendidik, mengajari, membesarkan dan telah rela
berjuang dalam mewujudkan pendidikan penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih dan semoga Tuhan tetap menyertai, memberikan umur yang
panjang, memberikan kesehatan, rejeki kepada kalian.
9. Kakak Tersayang (Cahaya Simamora), Abang Tersayang (Antoni
Simamora) Adik-Adik Tersayang (Eli Simamora dan Rospita Simamora)
yang
selalu
hadir
dalamsetiap
kehidupan,
mengajari
berbagai
hal,memotivasi setiap waktu,mendukung baik dari segi waktu, tenaga,
biaya dan doa, serta pengertian yangbaik sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
iii
10. Teman saya tersayang (Dina Sri Rejaki, Grace Rambedan Ira pakpahan )
yang selalu ada dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini
baik memberikan motivasi, dukungan doa, materi, dan mau membantu
menemani penulis dalam melaksanakan penelitian dan selalu hadir dalam
menemani penulis dalam mengurus surat-surat yang dibutuhkan dalam
skripsi ini,terima kasih penulis ucapkan kepada kalian, semoga Tuhan
memberkati kalian dan senantiasa memberikan umur yang panjang dan
rejeki yang melimpah kepada kalian.
11. Teman-teman Antros stambuk 2012 ( Remina Tarigan, Reyna Hutapea,
Janwilson Sitanggang, Aries Sihotang, Nurhamidah, Robiahtul, Ridawati
Bangun, Aulia dll). Terimakasih penulis ucapkan atas pertemannya selama
ini
12. Teman PPL saya tersayang (Funny Sidabutar, Florentina Butar-butar, Tiur,
Febrianto Manik, Wido Manurung dan yang lainya yang tidak dapat saya
ucapkan satu persatu Terima Kasih atas Motivasinya selama ini
13. Ibu Irma br. Siregar sebagai kepala lurah di kelurahan partali toruan,
terima kasih atas izin penelitian dan bantuanya selama penelitian
14. Bapak Ramses Silaban, S.H sebagai Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli
Utara, terima kasih atas izin penelitiannya
15. Teman –teman seperjuangan semiar proposal Anwar soleh purba, Dina sri
rejeki samosir dan Novita Fransiska
iv
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan
penulis dimasa mendatang.
Medan, 19 Agustus2016
Penulis
YustriSimamora
NIM. 3123122068
v
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK …………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………..
ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….
vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................
3
1.3 Pembatasan Masalah .....................................................................
4
1.4 Rumusan Masalah .........................................................................
4
1.5 Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka...............................................................................
7
2.2 Landasan Teori ..............................................................................
9
2.2.1 Teori folklore .....................................................................
9
2.2.2 Teori gaib dan religi………………………………………
10
2.2.3 Teori Simbol……………………………………………..
11
vi
2.3 Kerangka Konseptual ....................................................................
13
2.3.1. Eksistensi .........................................................................
13
2.3.2.Legenda ..............................................................................
14
2.3.3 Liang boru Natumandi .......................................................
16
2.4. Kerangkah Berpikir ........................................................................ 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode penelitian .........................................................................
19
3.2 Lokasi Penelitian ...........................................................................
19
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................
20
3.4 Sumber data ...................................................................................
21
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................
21
3.5.1 Observasi............................................................................
21
3.5.2 Wawancara .........................................................................
22
3.5.3. Dokumentasi .......................................................................
22
3.4 Teknik Analisis Data .....................................................................
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................
26
4.2 Latar Belakang Legenda Lianng Boru Natumandi ...........................
29
4.2.1 Legenda Liang Boru Natumandi Tradisi Lisan Marga
Hutabarat .......................................................................................
29
4.2.2 Legenda Liang Boru Natumandi ..................................................
32
vii
4.2.3 Versi-versi cerita Boru Natumandi.......................................
40
4.3Kepercayaan Masyarakat Terhadap Mitos Legenda Liang Boru
Natumandi ..........................................................................................
42
4.3.1 Fungsi Mitos Legenda Liang Boru Natumandi....................
45
4.4Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Legenda Linag Boru
Natumandi………………………………………………………….......
48
4.5 Eksistensi Liang Boru Natumandi sebagai Tempat ..........................
51
4.7 Pembahasan …………………………………………………………
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .....................................................................................
60
5.2 Saran ...............................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Halaman
1. Skema alur kerangka berpikir…………………………………
ix
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya merupakan manifestasi dari akal atau budi manusia yang
terbentuk dari banyak unsur, mulai dari sistem kepercayaan, agama, bahasa, mata
pengcaharian, hingga seni, yang kemudian menjadi cara hidup yang berkembang,
dimiliki bersama, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya bersifat aktif, dan hidup berada pada dimensi dan aspek yang
berbeda, maka masing-masing masyarakat yang tinggal dan menetap di suatu
kawasan memiliki budaya yang berbeda satu sama lainya, dan yang masingmasing menempati satu wilayah yang yang diakuhi sebagai hak ulayatny, yaitu
wilayah tempat hidup dan sumber kehidupannya. Karena itu dalam dalam
kehidupan yang nyata di antara sesama suku bangsa pedomannya sehari-hari
adalah kebudayaan mereka dan menjadi corak kehidupan mereka.
Salah satu kebudayaan yang berkembang di masyarakat Indonesia adalah
folklore yang merupakan tradisi lisan yang dipercayai oleh masyarakat secara
turun temurun. Tradisi lisan banyak dijumpai di hampir semua suku bangsa
indonesia. Tradisi lisan sebagai kekayaan nilai budaya yanng dimiliki bebrbagai
suku bangsa di indonesia foklore menyimpan berbagai macam tradisi lisan dalam
kehidupan mereka. Berbicara mengenai budaya daerah maka cukup banyak tradisi
lisan yang merupakan aset kebudayaan yang dimiliki oleh daerah seperti halnya
1
2
Tapanuli Utara. Umumnya yang mayoritas tinggal di Tapanuli Utara adalah suku
Batak Toba, jadi begitu banyak budaya lisan yang ada di daerah tersebut.
Berdasarkan dari sekian banyak Legenda atau cerita rakyat pada
masyarakat Batak Toba, salah satu diantaranya yang cukup menarik adalah
Legenda Liang Boru Natumandi. Legenda Liang Boru Natumandi merupakan
suatu bentuk cerita lisan di Kelurahan Hutabarat Partali Toruan. Cerita Liang
Boru Natumandi ini sudah menjadi sejarah lisan masyarakat sekitar terutama
Marga Hutabarat karena kisah ini berkaitan dengan Marga Hutabarat.
Cerita rakyat di Kelurahan Hutabarat partali toruan yang digolongkan
kedalam legenda karena oleh penduduk setempat dianggap benar-benar terjadi di
daerah mereka. Cerita ini menceritakan Boru Natumandi yang memiliki paras
yang cantik menikahi seorang ular dan ikut menjelma menjadi seekor ular yang
tinggal di Liang (gua) yang saat ini disebut masyarakat setempat Liang Boru
Natumandi. Sementara itu masyarakat percaya terhadap mitos, yang menyatakan
setiap boru Hutabarat yang memiliki paras yang cantik memiliki cacat. Apabila
terlahir dengan paras yang cantik, maka orang tuanya akan memberikan goresan
di muka putrinya. Semua itu di lakukan supaya putrinya tidak dinikahi seekor ular
karena kecantikannya.
Saat ini, Lokasi Liang Si Boru Natumandi dijadikan sebagai salah satu
objek wisata oleh Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara. Liang Boru
Natumandi dikenal juga sebagai tempat keramat, terlihat dari banyaknya
wisatawan yang berkunjung ke tempat ini untuk meminta rejeki atau hal-hal
lainya. Apabila Masuk ke Liang Si Boru Natumandi terdapat tumpukan-tumpukan
3
sesajen yakni berupa puntungan-puntungan rokok yang tersusun teratur dan
beberapa kelopak daun sirih, pisang, dan butiran beras di tangga menuju liang
(gua) boru Natumandi.
Penataan objek wisata ini masih kurang mendapat perhatian dari pihak
Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara sebab disekitar lokasi tersebut, masih
belum ada penataan objek wisata yang baik, seperti objek wisata lainnya. Terbukti
dari banyaknya sampah di sekitar area liang (gua) tersebut. Bukan saja
pemerintah, pengunjung yang datang ke liang boru natumandi kurang
memperdulikan kebersihan atau kurangnya kepedulian pengunjung karena kurang
memahami makna dan nilai- nilai mistis yang ada pada Liang Boru Natumandi
sehingga membuang sampah di sekitar area liang (gua).
Berbagai pengembangan harus mempertimbangkan kearifan lokal di
tingkat masyarakat karena masyarakat setempatlah yang mempunyai budaya itu
dan telah ada dari generasi ke generasi yang hidup dan dipercayaai oleh
masyarakat. Kesadaran akan pentingya mengembangkan legenda liang boru
Natumandi dapat dilihat dari peran masyarakat.
Bedasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Legenda liang boru Natumandi merupakan tradisi lisan marga Hutabarat
2. Pada liang boru Natumandi terdapat sesajen
3. Mitos- mitos dalam Legenda
4. Keberadaan liang Boru Natumandi pada saat ini
4
Penelitian ini akan membahas keberadaan Legenda Liang boru
Natumandi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih
jelas tentang keberlanjutan legenda Liang Boru Natumandi yang merupakan salah
satu bentuk dari tradisi lisan pada masyarakat Tapanuli Utara, sehingga peneliti
mengambil judul penelitiannya Eksistensi Legenda Liang Boru Natumandi di
Kelurahan Hutabarat Partali Toruan Kecamatan Tarutung, Kabupaten
Tapanuli Utara
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah latar belakang kisah legenda liang boru Natumandi
2. Bagaimana Eksistensi Legenda Liang Boru Natumandi Sebagai Tempat
Keramat?
3. Bagaimana kepercayaan masyarakat di kelurahan Patali Toruan terhadap
mitos dalam cerita ?
4. Bagaimanaperan Masyarakat dalam melestarikan Legenda Linag Boru
Natumandi ?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Unuk mengetahui latar belakang kisah legenda liang boru Natumandi
2. Untuk mengetahui Eksistensi Liang Boru Natumandi Sebagai tempat
Keramat
3. Untuk mengetahui kepercayaan masyarakat di kelurahan Patali Toruan
terhadap mitos dalam cerita
4. Untuk mengetahui Peran Masyarakat dalam melestarikan Legenda Liang
Boru Natuandi
1.4 Manfaat Penelitian
Secara Teoritis
1. Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti maupun masyarakat mengenai Legenda liang
boru Natumandi .
2. Sebagai bahan informasi tertulis bagi orang yang ingin lebih
mengetahuai latar belakang cerita legenda liang boru Natumandi
3. Memperkaya khasanah ilmu Antropologidan Foklore.
6
Secara Praktis
1. Penelitian ini dapat berguna untuk memberikan masukan dan bahan
perbandingan bagi peneliti selanjutnya mengenai Eksistensi Legenda
Liang Boru Natumandi di Kelurahan Hutabarat Partali Toruan, Kec.
Tarutung, Kab. Tapanuli Utara.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Hutabarat Kelurahan
Partali Toruan Tarutunng maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :
1. Cerita Boru Natumandi merupakan tradisi lisan dari marga Hutabarat,
cerita ini bermulai karena kecantikan Boru Natumandi yang membuat
siluman ular terpesona, sehingga ketika Boru Natumandi mengerjakan
pembuatan Tenun di gubuk yang tidak jauh dari rumahnya dan berada di
pinggiran Aek situmandi (sungai situmandi) jelmaan ular mendekati si
Boru Natumandi Sejak saat itu Boru Natumandi Jatuh hati kepada siluman
ular tersebut. Pada saat boru Natumandi meninggalkan keluarga, Boru
Natumandi menaburkan sobuan (sekam padai) dari kediaman sampai ke
Liang (gua) .Pesan sekaligus tanda itu artinya agar Bapak/Ibu dan semua
keluarga mengetahui kalau dia telah pergi dan akan menikah dengan
seorang pria, dimana sekam padi tersebut bermakna sampai dimana sekam
ini berakhir, disitulah Si Boru Natumandi berada.
2. Liang Boru Natumandi merupakan tempat keramat dilihat dari sesajen
yang ada pada liang Boru Natumandi sebagai tanda bahwa banyaknya
masyarakat datang ke tempat ini mencari berkah dengan memberikan
sesajen. Sesajen memiliki nilai yang sangat sakral bagi masyarakat yang
masih mempercayainya, tujuan dari pemberian sesajen ini untuk mencari
59
60
berkah. Pemberian sesajen ini biasanya dilakukan ditempat-tempat yang
dianggap keramat dan mempunyai nilai magis yang tinggi Seperti halnya
Liang Boru Natumandi. Liang Boru Natumandi merupakan sebuah gua
yang konon dikatakan bahwa didalam gua tersebut tinggal Boru
Natumandi sehingga kerap kali masyarakat menganggap bahwa lianng
tersebut sebagai tempat keramat.
3. Kepercayaan bahwa kisah boru Natumandi merupakan kisah yang benarbenar didukung oleh kepercayaan masyarakat dan juga bentuk peninggalan
Liang itu sendiri yang sampai saat ini masih dikeramatkan oleh
masyarakat setempat.
4. Mengenai mitos –mitos yang berkembang, Masyarakat ada yang percaya
dan ada yang tidak percaya terhadap mitos tersebut.
5. Masyarakat berperan dalam melestarikan tradisi lisan dengan wujud
pembangunan yang dilakukan untuk melestarikan kebudayaan tersebut.
Tempat ini dijadikan sebagai tempat keramat bagi mereka yang
mempercayainya, dan tempat ini merupakan objek budaya bagi pengujung
yang hanya ingin melihat bagaimana legenda tersebut terjadi dengan
melihat gambaran di diding Liang yang mengambarkan legenda tersebut
terjadi.
6. Keberadaan cerita aslidari legenda, pada saat ini tidak lagi di ketahui oleh
banyak orang. Orang–orang hanya mengetahu bahwa Liang Boru
Natumandi merupakan keramat yang memiliki kemistisan.
61
7. Keberadaan legenda ini di tengah-tengah masyarakat sangat eksis di lihat
dari warga dari luar daerah ini datang dan percaya akan keradaan legenda
ini
5.2 Saran
Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi masyarakat batak toba terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di
tapanuli utara harus lebih jeli atau peka terhadap keberadaan warisan
budaya seperti halnya folklore yang kadang tidak diketahui oleh setiap
pppribadi. Pada generasi mudaagar tetap menjaga budaya yang dimiliki
dan eksistensinya. Seperti keberadaan legenda Liang boru natumandi
2. Hendaknya tentang keberadaan legenda liang boru Natumandi tetap di
kembangkan memlalui tulisan dengen tujuan agar tetep tejaga dan
bertahan budaya, tradisi lisan dan eksistensinya di zaman modern ini.
Daftar Pustaka
Abidin, Zainal. 2009. Analisis Ekistensi Sebuah Pendekatan Alternative untuk
Psikologi dan Psikiatri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Azyurmardi, Azra. 2007. Identitas dan krisis Budaya
Multikulturalisme Indonesia. Jakarta: Pustaka Indonesia.
Membangun
Baal van J.1987. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya I. Jakarta:
PT Gramedia
Danandjaja, James. 1982. Foklor Indonesia. Jakarta : Grafitipers.
Geertz. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogjakarta: IKAPI
Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian
Rakyat
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-Press
Moleong,Lexy.2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Sujarweni, Wiratna.V. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRESS
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif,kulaitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara Yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra
Lisan. Surabaya :HISKI Jawa Timur.
Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Skripsi
Dina Hutabarat. 2008. Kontroversi Di Balik Terjadinya Kisah Legenda Boru
Natumandi Hutabarat Di Tarutung. Universitas Negeri Medan
Ratri, T. A. 2012. Nilai-nilai Moral dalam Legenda Petilasan Sang Prabu Sri Aji
Joyoboyo di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Sinta, D. S. 2012. Kedudukan Legenda Mbah Semendhi bagi Masyarakat
Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Website
http://indoparsada.blog.com/2011/10/07/legenda-putri-bidadari-si-borunatumandi-hutabarat/ di akses pada tanggal 28 Februari, 2016
https://dewasastra.wordpress.com/2012/03/23/pengertian-mistik/
tanggal 4 Maret, 2016
diakses
http://makalahlegenda.blogspot.co.id/2012/02/makalah-legenda.html diakses
pada tanggal 5 Maret, 2016
pada
Toruan Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
YUSTRI SIMAMORA
NIM. 3123122068
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Yustri Simamora. Nim 3123122068. Eksistensi Legenda Lianng Boru
Natumandi di Kelurahan Hutabarat Partali Toruan Kecamatan Tarutung,
Kabupaten Tapanuli Utara. Program Studi Pendidikan Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang cerita boru
Natumandi, makna dari seseajen yang diletakkan di liang boru Natumandi, mitosmitos yang ada mengenai liang boru Natumandi, fungsi dari setiap mitos,
kepercayaan masyarakat terhadap mitos yang ada, eksistensi legenda liang boru
Natumandi yang merupaka cerita dari marga Hutabarat di kelurahan Partali
Toruan, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi secara mendalam. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Foklore, teori Religi dan teori Simbol.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh hasil
penelitian sebagai berikut: (1) legenda liang boru Natumandi dilatar belakangi
pernikahan boru Natumandi dengan siluman ular. (2) Eksistensi Liang Boru
Natumandi sebagai Tempat Keramat dilihat dari sesajen yang ada pada Liang
Boru Natumandi merupakan simbol dari pengakuan akan adanya kuasa yang
harus dia puaskan supaya memberi keamanan dan ketenangan di dalam hidup
mereka, dan yang akan mejawab semua permohonan mereka.(3) kepercayaan
masyarakat terhadap mitos, mengenai mitos yang beredar mengenai liang boru
Natumandi ada mempercayai dan ada juga yang tidak percaya terhadapat mitos
tersebut. (4) Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Legenda Linag Boru
Natumandi, Masyarakat berperan dalam melestarikan tradisi lisan dengan wujud
pembangunan Liang sebagai bentuk kepedulian mereka yang dilakukan untuk
melestarikan kebudayaan tersebut.
Kesimpulan menujukkan bahwa legenda liang boru Natumandi merupakan
legenda yang hingga saat ini masih di percayai oleh masyarakat sebagai budaya
lisan. Berbagai mitos yang ada terkait dengan legenda liang boru Natumandi ada
yang percaya dan ada juga yang tidak mempercayainya. Sebagai tempat yang
memiliki budaya maka saat ini Liang boru Natumandi dijadikan sebagai salah satu
objek wisata.
Kata Kunci : liang boru Natumandi, legenda, Eksistensi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasayang
selalu menyertai dan menolong penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Eksistensi legenda Liang Boru Natumandi di Kelurahan
Hutabarat Partali Toruan Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara” ini
dengan baik. Penulisan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat
tantangan dan hambatan baik waktu, tenaga, materi, pustaka, pengalaman,
pengetahuan dan lain sebagainya. Penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berusaha menyajikan dengan baik. Pada proses
penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd sebagai Rektor Universitas
NegeriMedan.
2. IbuDra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. IbuDra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Bapak wakil dekan III Fakultas Ilmu Sosial Drs. Waston Malau, MSP
sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji I dalam
ii
skripsi ini, terima kasih atas arahan, masukan, bimbingan, dan bantuan
yang Bapak berikan selama ini kepada penulis.
5. Bapak Drs. TumpalSimarmata, M.SisebagaiDosenPembimbingSkripsi,
terimakasihatas waktu, saran, kontribusi, dan bantuan Bapak dalam
penulisan skripsi ini yang sangat berarti bagi penulis
6. BapakDrsPayerliPasaribu, M.Si selaku dosen penguji bebas, penulis
ucapkan banyak terima kasih buat kritikan danmasukan yang sangat
berharga yang telah diberikan kepada penulis.
7. IbuSulian Ekomila, S. Sos, M. SP selaku dosen penguji bebas, penulis
ucapkan banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat
berharga yang telah diberikan kepada penulis.
8. Teristimewa kepada kedua orangtua saya, Bapak S.Simamora dan Ibu A.
Nainggolan orang tua tercinta dan tersayang,yang telah memberikan
motivasi, kasih sayang, mendidik, mengajari, membesarkan dan telah rela
berjuang dalam mewujudkan pendidikan penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih dan semoga Tuhan tetap menyertai, memberikan umur yang
panjang, memberikan kesehatan, rejeki kepada kalian.
9. Kakak Tersayang (Cahaya Simamora), Abang Tersayang (Antoni
Simamora) Adik-Adik Tersayang (Eli Simamora dan Rospita Simamora)
yang
selalu
hadir
dalamsetiap
kehidupan,
mengajari
berbagai
hal,memotivasi setiap waktu,mendukung baik dari segi waktu, tenaga,
biaya dan doa, serta pengertian yangbaik sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
iii
10. Teman saya tersayang (Dina Sri Rejaki, Grace Rambedan Ira pakpahan )
yang selalu ada dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini
baik memberikan motivasi, dukungan doa, materi, dan mau membantu
menemani penulis dalam melaksanakan penelitian dan selalu hadir dalam
menemani penulis dalam mengurus surat-surat yang dibutuhkan dalam
skripsi ini,terima kasih penulis ucapkan kepada kalian, semoga Tuhan
memberkati kalian dan senantiasa memberikan umur yang panjang dan
rejeki yang melimpah kepada kalian.
11. Teman-teman Antros stambuk 2012 ( Remina Tarigan, Reyna Hutapea,
Janwilson Sitanggang, Aries Sihotang, Nurhamidah, Robiahtul, Ridawati
Bangun, Aulia dll). Terimakasih penulis ucapkan atas pertemannya selama
ini
12. Teman PPL saya tersayang (Funny Sidabutar, Florentina Butar-butar, Tiur,
Febrianto Manik, Wido Manurung dan yang lainya yang tidak dapat saya
ucapkan satu persatu Terima Kasih atas Motivasinya selama ini
13. Ibu Irma br. Siregar sebagai kepala lurah di kelurahan partali toruan,
terima kasih atas izin penelitian dan bantuanya selama penelitian
14. Bapak Ramses Silaban, S.H sebagai Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli
Utara, terima kasih atas izin penelitiannya
15. Teman –teman seperjuangan semiar proposal Anwar soleh purba, Dina sri
rejeki samosir dan Novita Fransiska
iv
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan
penulis dimasa mendatang.
Medan, 19 Agustus2016
Penulis
YustriSimamora
NIM. 3123122068
v
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK …………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………..
ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….
vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................
3
1.3 Pembatasan Masalah .....................................................................
4
1.4 Rumusan Masalah .........................................................................
4
1.5 Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka...............................................................................
7
2.2 Landasan Teori ..............................................................................
9
2.2.1 Teori folklore .....................................................................
9
2.2.2 Teori gaib dan religi………………………………………
10
2.2.3 Teori Simbol……………………………………………..
11
vi
2.3 Kerangka Konseptual ....................................................................
13
2.3.1. Eksistensi .........................................................................
13
2.3.2.Legenda ..............................................................................
14
2.3.3 Liang boru Natumandi .......................................................
16
2.4. Kerangkah Berpikir ........................................................................ 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode penelitian .........................................................................
19
3.2 Lokasi Penelitian ...........................................................................
19
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................
20
3.4 Sumber data ...................................................................................
21
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................
21
3.5.1 Observasi............................................................................
21
3.5.2 Wawancara .........................................................................
22
3.5.3. Dokumentasi .......................................................................
22
3.4 Teknik Analisis Data .....................................................................
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................
26
4.2 Latar Belakang Legenda Lianng Boru Natumandi ...........................
29
4.2.1 Legenda Liang Boru Natumandi Tradisi Lisan Marga
Hutabarat .......................................................................................
29
4.2.2 Legenda Liang Boru Natumandi ..................................................
32
vii
4.2.3 Versi-versi cerita Boru Natumandi.......................................
40
4.3Kepercayaan Masyarakat Terhadap Mitos Legenda Liang Boru
Natumandi ..........................................................................................
42
4.3.1 Fungsi Mitos Legenda Liang Boru Natumandi....................
45
4.4Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Legenda Linag Boru
Natumandi………………………………………………………….......
48
4.5 Eksistensi Liang Boru Natumandi sebagai Tempat ..........................
51
4.7 Pembahasan …………………………………………………………
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .....................................................................................
60
5.2 Saran ...............................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Halaman
1. Skema alur kerangka berpikir…………………………………
ix
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya merupakan manifestasi dari akal atau budi manusia yang
terbentuk dari banyak unsur, mulai dari sistem kepercayaan, agama, bahasa, mata
pengcaharian, hingga seni, yang kemudian menjadi cara hidup yang berkembang,
dimiliki bersama, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya bersifat aktif, dan hidup berada pada dimensi dan aspek yang
berbeda, maka masing-masing masyarakat yang tinggal dan menetap di suatu
kawasan memiliki budaya yang berbeda satu sama lainya, dan yang masingmasing menempati satu wilayah yang yang diakuhi sebagai hak ulayatny, yaitu
wilayah tempat hidup dan sumber kehidupannya. Karena itu dalam dalam
kehidupan yang nyata di antara sesama suku bangsa pedomannya sehari-hari
adalah kebudayaan mereka dan menjadi corak kehidupan mereka.
Salah satu kebudayaan yang berkembang di masyarakat Indonesia adalah
folklore yang merupakan tradisi lisan yang dipercayai oleh masyarakat secara
turun temurun. Tradisi lisan banyak dijumpai di hampir semua suku bangsa
indonesia. Tradisi lisan sebagai kekayaan nilai budaya yanng dimiliki bebrbagai
suku bangsa di indonesia foklore menyimpan berbagai macam tradisi lisan dalam
kehidupan mereka. Berbicara mengenai budaya daerah maka cukup banyak tradisi
lisan yang merupakan aset kebudayaan yang dimiliki oleh daerah seperti halnya
1
2
Tapanuli Utara. Umumnya yang mayoritas tinggal di Tapanuli Utara adalah suku
Batak Toba, jadi begitu banyak budaya lisan yang ada di daerah tersebut.
Berdasarkan dari sekian banyak Legenda atau cerita rakyat pada
masyarakat Batak Toba, salah satu diantaranya yang cukup menarik adalah
Legenda Liang Boru Natumandi. Legenda Liang Boru Natumandi merupakan
suatu bentuk cerita lisan di Kelurahan Hutabarat Partali Toruan. Cerita Liang
Boru Natumandi ini sudah menjadi sejarah lisan masyarakat sekitar terutama
Marga Hutabarat karena kisah ini berkaitan dengan Marga Hutabarat.
Cerita rakyat di Kelurahan Hutabarat partali toruan yang digolongkan
kedalam legenda karena oleh penduduk setempat dianggap benar-benar terjadi di
daerah mereka. Cerita ini menceritakan Boru Natumandi yang memiliki paras
yang cantik menikahi seorang ular dan ikut menjelma menjadi seekor ular yang
tinggal di Liang (gua) yang saat ini disebut masyarakat setempat Liang Boru
Natumandi. Sementara itu masyarakat percaya terhadap mitos, yang menyatakan
setiap boru Hutabarat yang memiliki paras yang cantik memiliki cacat. Apabila
terlahir dengan paras yang cantik, maka orang tuanya akan memberikan goresan
di muka putrinya. Semua itu di lakukan supaya putrinya tidak dinikahi seekor ular
karena kecantikannya.
Saat ini, Lokasi Liang Si Boru Natumandi dijadikan sebagai salah satu
objek wisata oleh Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara. Liang Boru
Natumandi dikenal juga sebagai tempat keramat, terlihat dari banyaknya
wisatawan yang berkunjung ke tempat ini untuk meminta rejeki atau hal-hal
lainya. Apabila Masuk ke Liang Si Boru Natumandi terdapat tumpukan-tumpukan
3
sesajen yakni berupa puntungan-puntungan rokok yang tersusun teratur dan
beberapa kelopak daun sirih, pisang, dan butiran beras di tangga menuju liang
(gua) boru Natumandi.
Penataan objek wisata ini masih kurang mendapat perhatian dari pihak
Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara sebab disekitar lokasi tersebut, masih
belum ada penataan objek wisata yang baik, seperti objek wisata lainnya. Terbukti
dari banyaknya sampah di sekitar area liang (gua) tersebut. Bukan saja
pemerintah, pengunjung yang datang ke liang boru natumandi kurang
memperdulikan kebersihan atau kurangnya kepedulian pengunjung karena kurang
memahami makna dan nilai- nilai mistis yang ada pada Liang Boru Natumandi
sehingga membuang sampah di sekitar area liang (gua).
Berbagai pengembangan harus mempertimbangkan kearifan lokal di
tingkat masyarakat karena masyarakat setempatlah yang mempunyai budaya itu
dan telah ada dari generasi ke generasi yang hidup dan dipercayaai oleh
masyarakat. Kesadaran akan pentingya mengembangkan legenda liang boru
Natumandi dapat dilihat dari peran masyarakat.
Bedasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Legenda liang boru Natumandi merupakan tradisi lisan marga Hutabarat
2. Pada liang boru Natumandi terdapat sesajen
3. Mitos- mitos dalam Legenda
4. Keberadaan liang Boru Natumandi pada saat ini
4
Penelitian ini akan membahas keberadaan Legenda Liang boru
Natumandi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih
jelas tentang keberlanjutan legenda Liang Boru Natumandi yang merupakan salah
satu bentuk dari tradisi lisan pada masyarakat Tapanuli Utara, sehingga peneliti
mengambil judul penelitiannya Eksistensi Legenda Liang Boru Natumandi di
Kelurahan Hutabarat Partali Toruan Kecamatan Tarutung, Kabupaten
Tapanuli Utara
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah latar belakang kisah legenda liang boru Natumandi
2. Bagaimana Eksistensi Legenda Liang Boru Natumandi Sebagai Tempat
Keramat?
3. Bagaimana kepercayaan masyarakat di kelurahan Patali Toruan terhadap
mitos dalam cerita ?
4. Bagaimanaperan Masyarakat dalam melestarikan Legenda Linag Boru
Natumandi ?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Unuk mengetahui latar belakang kisah legenda liang boru Natumandi
2. Untuk mengetahui Eksistensi Liang Boru Natumandi Sebagai tempat
Keramat
3. Untuk mengetahui kepercayaan masyarakat di kelurahan Patali Toruan
terhadap mitos dalam cerita
4. Untuk mengetahui Peran Masyarakat dalam melestarikan Legenda Liang
Boru Natuandi
1.4 Manfaat Penelitian
Secara Teoritis
1. Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti maupun masyarakat mengenai Legenda liang
boru Natumandi .
2. Sebagai bahan informasi tertulis bagi orang yang ingin lebih
mengetahuai latar belakang cerita legenda liang boru Natumandi
3. Memperkaya khasanah ilmu Antropologidan Foklore.
6
Secara Praktis
1. Penelitian ini dapat berguna untuk memberikan masukan dan bahan
perbandingan bagi peneliti selanjutnya mengenai Eksistensi Legenda
Liang Boru Natumandi di Kelurahan Hutabarat Partali Toruan, Kec.
Tarutung, Kab. Tapanuli Utara.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Hutabarat Kelurahan
Partali Toruan Tarutunng maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :
1. Cerita Boru Natumandi merupakan tradisi lisan dari marga Hutabarat,
cerita ini bermulai karena kecantikan Boru Natumandi yang membuat
siluman ular terpesona, sehingga ketika Boru Natumandi mengerjakan
pembuatan Tenun di gubuk yang tidak jauh dari rumahnya dan berada di
pinggiran Aek situmandi (sungai situmandi) jelmaan ular mendekati si
Boru Natumandi Sejak saat itu Boru Natumandi Jatuh hati kepada siluman
ular tersebut. Pada saat boru Natumandi meninggalkan keluarga, Boru
Natumandi menaburkan sobuan (sekam padai) dari kediaman sampai ke
Liang (gua) .Pesan sekaligus tanda itu artinya agar Bapak/Ibu dan semua
keluarga mengetahui kalau dia telah pergi dan akan menikah dengan
seorang pria, dimana sekam padi tersebut bermakna sampai dimana sekam
ini berakhir, disitulah Si Boru Natumandi berada.
2. Liang Boru Natumandi merupakan tempat keramat dilihat dari sesajen
yang ada pada liang Boru Natumandi sebagai tanda bahwa banyaknya
masyarakat datang ke tempat ini mencari berkah dengan memberikan
sesajen. Sesajen memiliki nilai yang sangat sakral bagi masyarakat yang
masih mempercayainya, tujuan dari pemberian sesajen ini untuk mencari
59
60
berkah. Pemberian sesajen ini biasanya dilakukan ditempat-tempat yang
dianggap keramat dan mempunyai nilai magis yang tinggi Seperti halnya
Liang Boru Natumandi. Liang Boru Natumandi merupakan sebuah gua
yang konon dikatakan bahwa didalam gua tersebut tinggal Boru
Natumandi sehingga kerap kali masyarakat menganggap bahwa lianng
tersebut sebagai tempat keramat.
3. Kepercayaan bahwa kisah boru Natumandi merupakan kisah yang benarbenar didukung oleh kepercayaan masyarakat dan juga bentuk peninggalan
Liang itu sendiri yang sampai saat ini masih dikeramatkan oleh
masyarakat setempat.
4. Mengenai mitos –mitos yang berkembang, Masyarakat ada yang percaya
dan ada yang tidak percaya terhadap mitos tersebut.
5. Masyarakat berperan dalam melestarikan tradisi lisan dengan wujud
pembangunan yang dilakukan untuk melestarikan kebudayaan tersebut.
Tempat ini dijadikan sebagai tempat keramat bagi mereka yang
mempercayainya, dan tempat ini merupakan objek budaya bagi pengujung
yang hanya ingin melihat bagaimana legenda tersebut terjadi dengan
melihat gambaran di diding Liang yang mengambarkan legenda tersebut
terjadi.
6. Keberadaan cerita aslidari legenda, pada saat ini tidak lagi di ketahui oleh
banyak orang. Orang–orang hanya mengetahu bahwa Liang Boru
Natumandi merupakan keramat yang memiliki kemistisan.
61
7. Keberadaan legenda ini di tengah-tengah masyarakat sangat eksis di lihat
dari warga dari luar daerah ini datang dan percaya akan keradaan legenda
ini
5.2 Saran
Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi masyarakat batak toba terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di
tapanuli utara harus lebih jeli atau peka terhadap keberadaan warisan
budaya seperti halnya folklore yang kadang tidak diketahui oleh setiap
pppribadi. Pada generasi mudaagar tetap menjaga budaya yang dimiliki
dan eksistensinya. Seperti keberadaan legenda Liang boru natumandi
2. Hendaknya tentang keberadaan legenda liang boru Natumandi tetap di
kembangkan memlalui tulisan dengen tujuan agar tetep tejaga dan
bertahan budaya, tradisi lisan dan eksistensinya di zaman modern ini.
Daftar Pustaka
Abidin, Zainal. 2009. Analisis Ekistensi Sebuah Pendekatan Alternative untuk
Psikologi dan Psikiatri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Azyurmardi, Azra. 2007. Identitas dan krisis Budaya
Multikulturalisme Indonesia. Jakarta: Pustaka Indonesia.
Membangun
Baal van J.1987. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya I. Jakarta:
PT Gramedia
Danandjaja, James. 1982. Foklor Indonesia. Jakarta : Grafitipers.
Geertz. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogjakarta: IKAPI
Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian
Rakyat
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-Press
Moleong,Lexy.2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Sujarweni, Wiratna.V. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRESS
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif,kulaitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara Yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra
Lisan. Surabaya :HISKI Jawa Timur.
Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Skripsi
Dina Hutabarat. 2008. Kontroversi Di Balik Terjadinya Kisah Legenda Boru
Natumandi Hutabarat Di Tarutung. Universitas Negeri Medan
Ratri, T. A. 2012. Nilai-nilai Moral dalam Legenda Petilasan Sang Prabu Sri Aji
Joyoboyo di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Sinta, D. S. 2012. Kedudukan Legenda Mbah Semendhi bagi Masyarakat
Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Website
http://indoparsada.blog.com/2011/10/07/legenda-putri-bidadari-si-borunatumandi-hutabarat/ di akses pada tanggal 28 Februari, 2016
https://dewasastra.wordpress.com/2012/03/23/pengertian-mistik/
tanggal 4 Maret, 2016
diakses
http://makalahlegenda.blogspot.co.id/2012/02/makalah-legenda.html diakses
pada tanggal 5 Maret, 2016
pada