Memudarnya Masyarakat Pengrajin Tenun Dalam Mempertahankan Eksistensi Ulos Batak Di Pasar Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

Abstrak
Perkembangan industri tenun ulos batak di Pasar Tradisional Kecamatan
Tarutung telah banyak mengalami pasang surut baik dari segi budaya, ekonomi
dan sosial. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan industri tenun ulos berkembang dan faktor apa yang menyebabkan
industri tenun ini memudar. Industri tekstil yang dikenal dengan ulos tidak hanya
digunakan sebagai pakaian. Ulos merupakan simbol dari status, berfungsi sebagai
pusaka berharga ataupun hadiah selama siklus kehidupan suku batak. Ulos
digunakan di kehidupan suku batak mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga
kematian. Secara tradisional tenun adalah tugas kaum perempuan. Perempuan
dianggap dapat mengilhami kain dengan nilai-nilai simbolik yang berhubungan
dengan peran perempuan dalam merawat keluarga, anak-anak dan masyarakat.
Oleh karena itu tenun dapat dilakukan selama perempuan mendapatkan waktu
luang. Perubahan yang terjadi menimbulkan dampak dalam berbagai aspek. Harga
bahan yang tak menentu, munculnya alat tenun mesin dan bukan mesin, kain
tenun dari berbagai daerah membuat para penenun harus berpindah ke kain
songket. Penenun akhirnya lebih fokus menenun kain songket dibandingkan
dengan menenun ulos itu sendiri. Modifikasi terhadap ulos juga menimbulkan pro
dan kontra. Disatu sisi modifikasi dapat merusak nilai-nilai yang terkandung
dalam sebuah ulos. Di sisi lainnya modifikasi dapat mempertahankan eksistensi
ulos batak. Ulos tidak terpisahkan dari kehidupan suku batak. Walaupun ulos

mengalami ketertinggalan dari kain tradisional lainnya, ulos tetaplah sebagai
komoditi terpenting dalam industri di kecamatan Tarutung kabupaten Tapanuli
Utara.
Kata kunci: perubahan sosial, industri tenun, ulos

Universitas Sumatera Utara

Abstract
Ulos Batak weaving industry developments in Traditional Markets
District of Tarutung have been many ups and downs in terms of cultural,
economic and social. The aim of this study examines what factors are causing the
weaving industry Ulos evolving and what factors led to the weaving industry is
fading. The textile industry, known as Ulos not only used as clothing. Ulos a
symbol of status, serves as a precious inheritance or gift during the life cycle of
Batak tribe. Ulos used in Batak tribe lives from birth, marriage and death.
Traditionally weaving is women's work. Women considered to be inspired fabric
with symbolic values related to women's role in caring for the family, children and
society. Therefore, the weaving can be done as long as women get some free time.
Changes that occur have an impact in various aspects. Material prices were
erratic, the emergence of the loom machine and not a machine, woven fabrics

from different regions make the weavers had to move to the songket. Weaver
finally focus weave songket weaving Ulos compared with itself. Modifications to
Ulos also raises the pros and cons. On one side of the modification can destroy the
values contained in a Ulos. On the other hand modification can maintain Ulos
vagabond existence. Ulos inseparable from the life of the Batak tribe. Although
Ulos lagging from other traditional fabrics, Ulos remains as the most important
commodity in the industry in the district of North Tapanuli district Tarutung.

Keywords: social change, weaving industry, ulos

Universitas Sumatera Utara