Sirup Glukosa Deskripsi proses

- Industri Kimia Sorbitol banyak dibutuhkan sebagai bahan baku surfaktan seperti polyoxyethylene Sorbitan fatty acid Esters dan Sorbitan fatty Acid Esters. Pada industri Polyurethane, sorbitol bersama dengan senyawa polyhidric alcohol lain seperti glycerol merupakan salah satu komposisi utama alkyl resin dan rigid polyurethane foams. Pada industri textil, kulit, semir sepatu dan kertas, sorbitol digunakan sebagai softener dan stabilisator warna. Sedangkan pada industri rokok sorbitol digunakan sebagai stabilisator kelembaban, penambah aroma dan menambah rasa sejuk. Aplikasi lain, sorbitol digunakan sebagai bahan baku pembuatan vitamin C. Negara-negara barat mengaplikasikan sorbitol sebagai bahan baku pembuatan vitamin C.

2.2 Sirup Glukosa

Sirup glukosa adalah produk yang dibuat dengan cara hidrolisis parsial dari pati. Sirup glukosa yang mempunyai rasa manis dan tidak berwarna ini terdiri dari glukosa, dextrins, maltosa dan air. Rumus kimia dari glucosa C 6 H 12 O 6 Tabel 2.1 Komposisi sirup glukosa adalah sebagai berikut: . Bahan baku sirup glukosa sendiri diperoleh dari PT. Sorini Corporation. Komponen Spesifikasi Glukosa 50 Maltosa 2 Air 47,9 Dextrin 0,03 Sumber: SII 0418-81

2.3 Sifat-sifat Bahan baku dan Produk

Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Sorbitol

Sifat Fisik : - Specific gravity : 1.472 -5 o - Rumus molekul : C C 6 H 14 O - Meelting Point : 93 6 o 97,5 C Metasable form o - Titik didih : 296 C Stable form o - Kelarutan dalam air : 235 gr100 gr H C 2 - Panas Pelarutan dalam air : 20.2 KJmol O - Panas pembakaran : -3025.5 KJmol Sifat Kimia : - Berbentuk kristal pada suhu kamar - Berwarna putih tidak berbau dan berasa manis - Larut dalam air,glycerol dan propylene glycol - Sedikit larut dalam metanol, etanol, asam asetat dan phenol - Tidak larut dalam sebagian besar pelarut organik Perry, 1950

2.3.2 Maltosa

Sifat fisik: - Rumus molekul : C 12 H 22 O - Densitas : 1,54 gcm 11 - Meelting Point : 102-103 3 o - Ttitik didih : 2173 C o K = 899,85 o Sifat Kimia: C - Larut dalam air - Tidak larut dalam eter dan alkohol http:en.www.wikipedia.orgwikisorbitol

2.3.3 Dextrin

Sifat fisik: - Rumus molekul : C 12 H 20 O 10 Universitas Sumatera Utara - Berat molekul : Berubah-ubah - ph : 5-7 - Titik Cair : 178 o Sifat Kimia C - Larut dalam air pada suhu 212 o C http:en.www.wikipedia.orgwikisorbitol

2.3.4 Glukosa

Sifat fisik: - Rumus molekul : C 6 H 12 O - Berat molekul : 180 grmol 6 - Densitas : 1,54 grcm - Meelting point : 140-150 3 o - Titik didih : 146 C o Sifat Kimia: C - Larut dalam air - Larut dalam etanol dan metanol - Berasa manis - Berfungsi sebagai sumber energi. Perry, 1997

2.3.5 Katalis Raney Nickel

Sifat Fisik : Komposisi Kimia Ni,wt : 50 Al, wt : 50 - Densitas pada fase solid, g cm -3 - Densitas Partikel : 3,32 : 8,1 - Porosity : 0,59 - Purc Vol,cm 3 g -1 - Berbentuk bubuk halus berwarna kelabu. : 0,178 - Suhu yang umum digunakan pada 70-100 o Sifat Kimia : C. Universitas Sumatera Utara - Cukup resistensi terhadap dekomposisi, dapat disimpan dan digunakan kembali dalam beberapa waktu - Stabilitas termal tidak terurai pada temperatur yang tinggi http: id.wikipedia.orgwikiNikel.Raney.

2.3.6 Hidrogen

Sifat Fisika : - Berat molekul : 2,016 grmol - Densitas : 0,08987 grlt - Specific gravity : 0,0695 - Titik didih 1 atm : -252,8 o - Titik lebur : -259,2 C o - Konduktivitas termal 25 C o C : 0,000444 kalcm.det. o - Potensial ionisasi : 13,54 volt C - Panas Penguapan -252,8 o C : 107 kalgr. o - Kapasitas Panas 25 C o C : 3,42 kalgr. o - Temperatur kritis : -240 C o - Tekanan Kritis : 13 atm C - Densitas kritis : 0,0301 grcm 3 Sifat Kimia - Reaksi dengan oksigen akan menghasilkan air - Hidrogen sangat reaktif terhadap senyawa halogen, reaksi dengan flourin membentuk senyawa HF - Dengan nitrogen, hidrogen bereaksi mementuk amoniak - Hidrogen bereaksi pada temperatur tertentu dengan sejumlah logam, seperti dengan lithium mementuk senyawa LiH - Hdrogenasi asetldehid menghasilkan etil alkohol perry,1950

2.4 Pemilihan Proses

Universitas Sumatera Utara Proses pembuatan sorbitol bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bahan baku yang digunakan juga bermacam-macam, dengan kondisi operasi dan konversi yang berbeda. Macam-macam proses pembuatan sorbitol dari sirup glukosa: 1. Proses reduksi elektrolitik. 2. Proses hidrogenasi katalitik.

2.4.1 Proses reduksi elektrolitik

Bagian utama dari proses ini adalah ”elektrolitik cell” yang merupakan tempat terjadinya reduksi D-glukosa menjadi sorbitol. Biasanya pada bagian ini dilengkapi dengan sumber arus yang tidak berfluktuasi. Elektroda yang dipakai adalah amalgam sebagai katoda dan timbal sebagai anoda, sedangkan larutan yang dipakai NaOH dan Na 2 SO 4. Pada prinsipnya glukosa akan direduksi dengan H 2 sebagai hasil proses elektrolisis diatas. Dari proses diatas akan dihasilkan sorbitol.Faith,sfour edition, 1975

2.4.2. Proses Hidrogenasi katalitik

Proses pembuatan sorbitol dengan hidrogenasi katalitik dilakukan dengan cara mereaksikan dextrosa dan gas hirogen bertekanan tinggi dengan menggunakan katalis Raney nickel dalam reaktor, sehingga kontak yang terjadi semakin baik. Universitas Sumatera Utara Dari proses yang telah disebutkan diatas, maka dipilih proses hidrogenasi katalitik untuk pembuatan sorbitol dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: Tabel 2.2 Perandingan antara Reduksi elektronik dan Hidrogenasi Katalitik. Parameter Proses Reduksi Elektrolitik Hidrogenasi Katalitik 1. Segi proses • Bahan baku • Konversi reaksi • Kualitas produk 2. Segi ekonomi Glukosa Rendah Dalam proses reduksi dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai produk yang diinginkan. Rendah Untuk bahan baku dari sirupglukosa produk sorbitol yang dihasilkan kurang begitu bagus. Harga dari electrode sangat mahal. Glukosa Tinggi Dalam proses hidrogenasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai proses yang diinginkan lebih cepat. Tinggi Bila dibandingkan dengan proses reduksi, produk sorbitol yang dihasilkan lebih bagus. Bahan tambahan seperti gas hydrogen dan katalis nikel mudah dijangkau dan murah serta efektif. Universitas Sumatera Utara

2.5 Deskripsi proses

Proses hidrogenasi katalitik terdiri dari beberapa tahap : 1. Tahap Pencampuran Bahan Baku 2. Tahap Hidrogenasi 3. Tahap Pemurnian Proses reaksi dilakukan secara continiu, dengan menggunakan reaktor fixed bed dimana kondisi operasi pada reaktor adalah temperatur 145 o C dan tekanan 68 atm.

1. Tahap Pencampuran Bahan Baku

Pada tahap ini, bahan baku berupa sirup gukosa disimpan di dalam tangki penyimpanan tangki bahan baku F-101. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan sorbitol melalui proses hidrogenasi ini adalah sirup glukosa yang telah memenuhi standart syarat yaitu konsentrasi 50 dan pH 7. sirup glukosa dengan menggunakan pompa di alirkan menuju Heater E-106 untuk dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 100 o C, kemudian di alirkan kembali dengan menggunakan pompa L-107 menuju ke Reaktor R-201. Pada saat yang sama H 2 yang disimpan pada tangki penyimpanan F-101 juga dialirkan dengan menggunakan kompressor C-103 menuju Heater untuk dipanaskan hinga suhu 100 C, sehingga kedua reaktan tersebut bertemu pada titik pencampur pada kondisi 68 atm. Kemudian kedua reaktan tersebut mengalir secara bersamaan, menuju masuk ke dalam Reaktor.

2. Tahap Hidrogenasi

Tahap ini terjadi di dalam reaktor. Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed R-201 dimana kedua reaktan tersebut akan melewati partikel-partikel katalis yang ada di dalam reaktor. Kondisi operasi yang terjadi di dalam reaktor adalah 145 o C dan tekanan 68 atm untuk menghasilkan sorbitol. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan katalis Nickel. Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut : C 6 H 12 O 6 + H 2 C 6 H 14 O 6 Universitas Sumatera Utara Hasil yang diperoleh terdiri dari sorbitol, air, maltosa, dextrin dan hidrogen. Setelah reksi terjadi pendinginanpun dilakukan dengan menggunakan Cooler E- 301. Sebelum larutan campuran sorbitol didinginkan terlebih dahulu diturunkan tekanannya dengan menggunakan reducer sampai mencapai kondisi 10 atm, dimana larutan campuran sorbitol akan melewati reducer dan kemudian akan mengalir menuju cooler untuk didinginkan terlebuh dahulu sampai suhu 90 o C sebelum masuk ke Flash drump.

3. Tahap Pemurnian

Pada tahap ini akan dilakukan pemurnian H 2 dan larutan campuran sorbitol. Setelah melalui cooler larutan campuran sorbitol akan menuju ke Flash drump D-302 untuk memisahkan gas hidrogen dari campuran sorbitol. Dimana hidrogen akan menuju unit pemurnian hidrogen Unit Pressure Swing Adsorbtion untuk dimurnikan kembali. Setelah pemurnian dilakukan gas H 2 akan melewati Blower G-403 agarelanjutnya gas H 2 tersebut akan mengalir menuju Heater dan digunakan kembali di reaktor. Sedangkan campuran sorbitol akan keluar dari bawah separator dan akan mengalir menuju reducer untuk terlebih dahulu diturunkan tekanannya sampai 1 atm kemudian dengan menggunakan pompa akan dialirkan menuju Evaporator V-501. Proses ini bertujuan untuk memekatkan larutan campuran sorbitol kondisi operasi di evaporator tekanan 1 atm dan suhu 110 o C, dimana pada tahap ini air yang terkandung di dalam larutan akan diuapkan sebanyak 20 dari total kandungan air pada bahan baku. Untuk selanjutnya produk berupa larutan sorbitol dialirkan menuju tangki produk. Universitas Sumatera Utara

BAB III NERACA MASSA

Pra Rancangan Pabrik Sorbitol direncanakan beroperasi dengan kapasitas 50 tonhari selama 330 haritahun. Unit peralataninstrument yang menghasilkan adanya perubahan massa pada proses produksi minyak makan merah tersebut adalah sebagai berikut :  Evaporator V-501  Separator D-302  Adsorber D-401  Reaktor R-201 Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan basis 1 jam operasi pada Lampiran A, maka didapat hasil perhitungan neraca massa pada Tabel 3.1 sd Tabel 3.3 di bawah ini :

3.1 Evaporator V-501

Tabel 3.1 Hasil perhitungan neraca massa pada Evaporator V-501 Komponen Masuk kgjam; F Keluar kgjam 8 F F 9 10 Sorbitol 1458,3333 1458,3333 Glukosa 11,6666 11,6666 Universitas Sumatera Utara