PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
LISTRIKDINAMIS DI KELAS X SEMESTERGENAP
SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh :
David Patar Manurung
NIM. 4123121009
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii


RIWAYAT HIDUP
David Patar Manurung dilahirkan di Tapian Nauli, Sidikalang, pada
tanggal 29 Januari 1995. Ibu bernama Dermawan Gustina Sirait, B.Sc dan ayah
bernama Pdt. Samsul Sarjono Manurung, S.Th, dan merupakan anak kedua dari
empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 173332 Sijuguk
dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 3 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Siborongborong dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012, penulis mengikuti ujian SNMPTN dan penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 23
Juni 2016. Dan di semester 8 penulis ikut menjadi Asisten Laboratorium Fisika
UNIMED untuk mata kuliah Praktikum Gelombang dan Optik.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
LISTRIKDINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP
SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2015/2016


David Patar Manurung
(NIM : 4123121009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X
semester genap SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan populasi seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 8 kelas. Sampel penelitian ini
terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu
kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry training dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada
dua, yaitu instrumen pertama tes hasil belajar dalam bentuk soal essay test yang
telah divalidasi sebelumnya oleh 3 orang validator dan instrumen kedua observasi
aktivitas belajar siswa.
Dari hasil penelitian sebelum pembelajaran dilakukan diperoleh data nilai
rata-rata pretes kelas eksperimen 22,80 dan pada kelas kontrol doperoleh nilai
rata-rata pretes 26,00. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas
diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen sebesar 75,60 dan rata-rata

postes kelas kontrol sebesar 62,18. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung
> ttabel yaitu 5,669 > 1,667 pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil pengamatan
observer diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas n-gain siswa cukup baik dari
pertemuan I ke pertemuan II sebesar 0,58 dengan kategori sedang dan dari
pertemuan II ke pertemuan III sebesar 0,86 dengan kategori tinggi. Hal ini berarti
Ha diterima, yang menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model
pembelajaran inquriry training terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik
dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016.
Kata Kunci

: Model Pembelajaran Inquiry Training,
Konvensional, Aktivitas, Hasil Belajar.

Pembelajaran

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karuniaNya yang memberi kesehatan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di
Kelas X Semester Genap SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada
Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran dan perbaikan kepada penulis sejak awal
penyusunan proposal hingga akhir penyusunan skripsi ini. Saya juga
mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Drs. Abdul Hakim S, M.Si,
Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd selaku dosen
penguji yang telah banyak memberi masukan dan saran yang bersifat membangun
dalam perbaikan penulisan skripsi ini. Dan juga saya mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Yul Ifda Tanjung, M.Pd selaku dosen pembawa acara dalam acara
seminar proposal dan acara sidang meja hijau. Ucapan terimakasih juga penulis
ucapkan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si dan Bapak Drs.Ratelit
Tarigan, M.Pd selaku validator untuk soal yang penulis gunakan saat penelitian.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Abdul Rais, S.Pd.,
S.T., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing saya

sejak kuliah di UNIMED. Terimakasih juga penulis ucapakan kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak

Alkhafi Maas

Siregar, M.Si selaku ketua jurusan fisika, dan semua jajaran fungsionaris jurusan
fisika FMIPA UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada
seluruh jajaran fungsionaris SMA Negeri 11 Medan terkhusus Ibu Ederiana
Sidebang, S.Pd selaku guru bidang studi sekaligus validator yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 11 Medan.

v

Teristimewa penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada orang-orang yang sangat penulis sayangi, Ayahanda Pdt. Samsul S
Manurung, S.Th dan Ibunda Dermawan G Sirait, B.Sc yang selalu memberikan
dukungan baik dari segi materi, motivasi, nasihat dan terkhusus untuk doa dan
kasih sayangnya. Dan terimakasih juga untuk abang dan adik yang sangat penulis
sayang, untuk abang Elisa F Manurung, adik Luqitawati Manurung dan adik Josua
Manurung yang juga selalu memberikan dukungan dan terkhusus doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di UNIMED tepat waktu. Tidak lupa
juga penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada seseorang yang menjadi
teman dekat, dan juga penulis sayangi Minis Novel Fitrya Tampubolon, AM.Keb
yang telah memberi dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan
ini. Penulis mengucapakan banyak terimakasih kepada semua sahabat yang telah
mendukung saya, terkhusus Erisal Siburian, Febrin Sihombing, Faldo Hia,
Aleksander Sihotang, Cihur Ujung, Masrida Gultom, Monika Simanjuntak, Derlin
Lumbantoruan, Jenni Puspita. Terkhusus penulis mengucapkan terimakasih
kepada teman seperjuangan seluruh mahasiswa Fisika Dik. A 2012 dan
terimakasih juga kepada semua pembimbing fisika di departemen fisika Bimbel
Medica yang juga telah memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperluas wawasan ilmu pendidikan.

Medan,

Juni 2016


Penulis

David Patar Manurung
NIM. 4123121009

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Halaman
i

ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6

Manfaat Penelitian

1
1
5
6
6
6
7

BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.1.4 Model Pembelajaran
2.1.5 Model Pembelajaran Inquiry
2.1.6 Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional

2.2
Materi Pembelajaran
2.2.1 Arus Listrik
2.2.1.1 Alat Ukur Arus Listrik
2.2.1.2 Beda Potensial
2.2.2 hukum Ohm
2.2.3 Hambatan Listrik
2.2.3.1 Jenis-Jenis Hambatan
2.2.3.2 Hambatan jenis
2.2.4 Rangkaian Sederhana
2.2.4.1 Rangkaian Hambatan Seri
2.2.4.2 Rangkaian Hambatan Paralel
2.2.5 Hukum Kirchoff
2.2.5.1 Hukum I Kirchoff
2.2.5.2 Hukum II Kirchoff
2.2.6 Daya dan Energi Listrik
2.2.6.1 Energi Listrik
2.2.6.2 Daya Listrik
2.2.7 Penerapan Listrik AC dan DC


8
8
8
9
10
11
13
14
19
20
20
22
22
23
24
24
26
26
27
28
28
28
29
30
30
31
31

vii

2.3
2.4

Kerangka Konseptual
Hipotesis

34
35

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1 Instrumen 1 Tes Hasil Belajar
3.6.2 Instrumen 2 Lembar Aktivitas Belajar Siswa
3.7
Teknik Analisis Data
3.7.1 Menghitung Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
3.7.2 Uji Normalitas
3.7.3 Uji Homogenitas
3.7.4 Uji Hipotesis
3.7.4.1 Uji Rata-Rata Pretest (Uji t Dua Pihak)
3.7.4.2 Uji Kesamaan Rata-Rata (Uji t Satu Pihak)

36
36
36
36
36
36
37
37
38
38
39
41
41
42
43
43
43
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
4.1.2 Pengujian Analisis Data
4.1.2.1 Uji Normalitas Data
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data
4.1.2.3 Uji Hipotesis Penelitian
4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian

46
46
49
49
50
51
52
54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran

58
58

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

60
62

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20

Halaman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
62
Lembar Kerja Siswa
89
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
95
Soal Tes Hasil Belajar
104
Instrumen Aktivitas Belajar Siswa
107
Lembar Angket
109
Lembar Validasi
112
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
117
Perhitungan Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku
122
Uji Normalitas Data
126
Uji Homogenitas
130
Pengujian Hipotesis
133
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
137
Lembar Aktivitas Belajar Siswa
139
Analisis Data Uji Gain Untuk Aktivitas Belajar
150
Lembar Dokumentasi
156
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
159
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
160
Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
161
Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
163

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kode Warna Resistor
Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Tes Uraian
Tabel 3.3 Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar
Tabel 4.1 Data Hasil Pretes Kelas Sampel
Tabel 4.2 Data Hasil Postes Kelas Sampel
Tabel 4.3 Uji Normalits Data
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t Post test
Tabel 4.5 Analisis Aktivitas Belajar Siswa

Halaman
24
33
37
38
39
39
46
48
49
50
51
51
52

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dampak Langsung dan Iringan Inquiry Training
Gambar 2.2 Arah arus listrik dan elektron
Gambar 2.3 Amperemeter
Gambar 2.4 Muatan Listrik Pada Benda
Gambar 2.5 Simbol Penghambat
Gambar 2.6 Resistor
Gambar 2.7 Resistor Variabel
Gambar 2.8 Rangkaian Hambatan Seri
Gambar 2.9 Rangkaian hambatan paralel
Gambar 2.10 Hukum I Kirchoff
Gambar 2.11 Arah Loop
Gambar 2.12 Daya Pada Baterai
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol
Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
Gambar 4.5 Diagram Batang n-gain

Halaman
17
21
22
22
24
24
26
27
28
29
29
31
47
47
48
49
54

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas
pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan semua
potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya manusia ke arah positif baik
bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan mempunyai
daya saing. Pembangunan nasional di bidang pengembangan sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang
sungguh-sungguh dan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia
indonesia seutuhnya. Sumber daya yang berkualitas akan menentukan mutu
kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa dalam rangka mengantisipasi,
mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam
masyarakat pada kini dan masa depan.
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
(sisdiknas) mendefenisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan untuk

peranannya pada

masa-masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan perlu adanya program
peningkatan pendidikan yaitu dengan mengatur peningkatan pendidikan dalam
suatu perundangan. Setiap elemen yang terlibat dalam peningkatan pendidikan,
baik pemerintah, masyarakat termasuk orangtua, dan siswa serta pihak yang
terlibat langsung dalam dunia pendidikan yaitu sekolah harus dapat menunjang
berhasilnya sebuah pendidikan. Keberhasilan pendidikan tesebut dapat dilihat
dalam suatu sistem penilaian pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2

bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai, maka dalam proses pembelajarannya menuntut agar siswa berperan aktif
dalam pembelajaran terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang
semula bertindak sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi fasilitator
kegiatan pembelajaran yang berperan mengarahkan atau membimbing siswa
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar atau
menemukan sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari. Namun kenyataannya
tidak semua tujuan pembelajaran tersebut berjalan sesuai pemahaman dan target
yang sudah dibuat, dan berbagai masalah selalu kita temukan pada perwujudan
tujuan pembelajaran tersebut.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal atau sekolah
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih besifat
konvensional atau selalu berpusat pada guru dan tidak menyentuh ranah dimensi
pesera didik itu sendiri yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk
belajar). Artinya, proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2011:5).
Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang
diharapkan seperti halnya pada pembelajaran IPA yaitu pada mata pelajaran
fisika.
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang
melibatkan proses dan sikap ilmiah. Pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran
yang cukup menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata dan
juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataannya, pelajaran
fisika hingga saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipelajari
dan dipahami.

3

Hal ini terbukti berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Praktek
PPLT di SMP N 1 Balige, banyak siswa yang mengatakan bahwa pelajaran fisika
itu merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan pelajaran yang
membosankan. Mereka juga cenderung menganggap pelajaran fisika selalu identik
dengan rumus yang banyak dan susah untuk diingat. Guru lebih sering
menggunakan pola mengajar dengan menyajikan materi dan penyelesaian soalsoal dengan rumus. Siswa hanya dapat menghitung tetapi tidak dapat mengerti
konsep fisika sebenarnya. Permasalahan lain yang dijumpai di SMP Negeri 1
Balige adalah kurangnya keterampilan siswa di dalam penggunaan alat-alat
laboratorium. Siswa SMP Negeri 1 Balige masih banyak yang belum bisa
menggunakan peralatan-peralatan yang ada di dalam laboratorium bahkan masih
banyak siswa yang belum mengenal alat-alat dan bahan apa saja yang ada di
dalam laboratorium dikarenakan saat pembelajaran sangat jarang sekali
menggunakan metode eksperimen/ percobaan di laboratorium. Kenyataan lain
yang dapat membuktikan bahwa siswa cenderung menganggap fisika merupakan
pelajaran yang sulit adalah ketika peneliti berada di lingkungan bimbingan belajar
Medica. Saat peneliti mengajar dan berdiskusi dengan siswa di bimbingan belajar
Medica, sangat banyak dan sangat sering siswa mengeluh dan mengatakan bahwa
fisika itu sulit.
Kenyataan tersebut juga dapat dibuktikan berdasarkan observasi yang telah
peneliti lakukan di SMA Negeri 11 Medan yang menunjukkan bahwa minat dan
motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fisika masih tergolong
rendah. Dari data hasil observasi yang telah peneliti lakukan tentang pendapat
siswa terhadap mata pelajaran fisika menerangkan bahwa 56,4% dari 39 orang
siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa saja dan disamping itu 33,3%
dari 39 orang siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan kurang
menarik.
Ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran fisika disebabkan oleh banyak
faktor yaitu diantaranya kurang beragamnya model pembelajaran dan media
pembelajaran yang digunakan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hal ini dibuktikan dari hasil data observasi di SMA Negeri 11 Medan yang

4

menunjukkan 46,1% dari 39 orang siswa mengatakan bahwa kegiatan belajar
mengajar fisika selama ini di sekolah hanya dengan mencatat dan mengerjakan
soal. Dengan kegiatan belajar mengajar seperti ini maka siswa akan cepat bosan
dan jenuh terhadap mata pelajaran fisika. Disamping itu, faktor lain yang
menyebabkan siswa kurang suka belajar fisika adalah karena kurangnya
pembelajaran menggunakan metode praktikum atau eksperimen saat belajar. Hal
ini dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan yang menunjukkan bahwa
92,3% dari 39 orang siswa mengatakan bahwa siswa tidak pernah melakukan
praktikum saat pembelajaran berlangsung. Hal ini juga dibenarkan oleh guru yang
peneliti wawancarai yang mengatakan guru tersebut tidak pernah melakukan
percobaan di laboratorium saat pembelajaran berlangsung padahal menurut hasil
wawancara terhadap guru tersebut, di SMA Negeri 11 Medan terdapat sebuah
laboratorium serta peralatan-peralatan laboratorium yang cukup lengkap. Dari
informasi siswa dan guru yang diwawancarai tersebut yang mengatakan tidak
pernah melakukan percobaan, maka kemungkinan besar keterampilan siswa di
dalam penggunaan alat-alat laboratorium masih relatif rendah. Hal inilah yang
dapat menimbulkan anggapan pada siswa bahwa fisika itu terkesan hanya rumus
dan terkesan kurang menarik atau cukup membosankan.
Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika berakibat
pada nilai siswa yang masih relatif rendah. Hal ini dibuktikan berdasarkan
observasi yang dilakukan yang menunjukkan bahwa 79,5% atau 31 orang
mengatakan nilai mereka hanya berada di rentan nilai 60-80 yaitu nilai yang tidak
jauh dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan hanya mendapat nilai
tepat lulus KKM dan bahkan 10,3% siswa mengatakan nilai mereka berada di
rentan nilai 0-60 atau dengan kata lain nilai mereka masih di bawah KKM. Dan
kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Untuk menyikapi masalah
di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk menggunakan model
dan metode yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang disampaikan.

5

Salah satu alternatif yang diduga dapat menciptakan kegiatan belajar
mengajar yang menyenangkan, serta yang bersifat dapat melatih siswa melakukan
penelitian untuk menemukan konsep adalah menerapkan model pembelajaran
inquiry training. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam
meneliti, menjelaskan fenomena dan memecahkan masalah secara ilmiah. Model
inquiry training juga sangat penting untuk mengembangkan nilai dan sikap dalam
berpikir ilmiah (Toenas, 2012). Dan juga model pembelajaran inquiry training
dipilih berdasarkan rekomendasi Sanjaya, (2010) bahwa: Model Pembelajaran
inquiry training merupakan model yang sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di Kelas X Semester Genap SMA Negeri
11 Medan T.P 2015/2016”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari fisika.
2. Pembelajaran fisika di sekolah masih bersifat verbal, yaitu guru yang lebih
aktif berperan sehingga kurang mendorong siswa untuk berpikir ilmiah
dan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
3. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, identik
dengan rumus, tidak menarik dan membosankan.
4. Kurangnya keterampilan siswa di dalam penggunaan laboratorium
5. Masih rendahnya hasil belajar siswa

6

1.3

Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan

mengingat keterbatasan kemampuan, materi dan waktu yang tersedia, maka perlu
adanya batasan masalah yang peneliti lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry
Training.
2. Objek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P
2015/2016.
3. Hasil belajar yang akan diteliti yaitu pada aspek kognitif , psikomotorik
dan afektif
4. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian adalah listrik dinamis.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016 dinyatakan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry training ?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan didalam penggunaan model
pembelajaran inquiry training ?
4. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training?

1.5

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016 ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional.

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training.
3. Untuk mengetahui pengaruh yang siginifikan penggunaan model
pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa.
4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training?

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model
pembelajaran inquiry training yang dapat digunakan nantinya dalam
mengajar.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk
mempertimbangkan model pembelajaran inquiry training sebagai salah
satu alternatif pengajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar dan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fisika.
3. Bagi siswa, menambah pengalaman siswa tentang variasi model
pembelajaran khususnya model pembelajaran inquiry training.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
dengan model yang sama atau topik materi yang sama.

58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P
2015/2016, diperoleh nilai rata-rata post test sebesar 62,18.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry
training pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 11
Medan T.P 2015/2016, diperoleh nilai rata-rata post test sebesar 75,60.
3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model
pembelajaran inquiry training diperoleh nilai gain pertemuan I ke
pertemuan II terjadi rata-rata peningkatan n-gain sebesar 0,58 dengan
kategori sedang dan dari pertemuan II ke pertemuan III diperoleh rata-rata
peningkatan n-gain sebesar 0,86 dengan kategori tinggi.
4. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran inquiry training
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016.

5.2

Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training, sebaiknya lebih
menguasai lagi terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model,
supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam
mengontrol kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas
menjadi lebih kondusif.

59

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model pembelajaran inquiry
training lebih lanjut, disarankan untuk memperhatikan efisiensi waktu
sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.
4. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya memilih kelompok siswa yang mempunyai kemampuan ratarata berfikir cukup tinggi. Pelaksanaan model pembelajaran

inquiry

training akan lebih baik jika siswa dalam pembelajaran aktif dan berani
mengeluarkan pendapat untuk pemecahan masalah.

60

DAFTAR PUSTAKA

Indahwati, & Toenas S. 2012. Penerapan Model Inquiry Training Melalui Teknik
Peta Konsep dan Teknik Puzzle Ditinjau Dari Tingkat Keberagaman
Aktivitas Belajar Dan Kemampuan Memori, Jurnal Inkuiri Volume 1
Nomor 3 2012
Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. 2009. Model-Model Pembelajaran, Edisi
Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Kanginan, M. 2007. Fisika SMA X. Jakarta: Erlangga
Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran, Aswajah Pressindo:
Yogyakarta
Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
(e-book)
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sani, R.A. dan Syihab, M. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
(Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika SIswa Kelas X
SMA Negeri 1 Tanjung Beringin, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran
Fisika Volume 2 nomor 2 Desember 2010
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Prenada Media: Jakarta.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasai Standar proses
Pembelajaran Pendidikan, Kencana: Jakarta
Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit, PT Raja
Grafindo Persada
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi Ke 6, Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Vaishnav, R S. 2013. Effectiveness of Inquiry Training Model for Teaching
Science,
Scholarly
Research
Journal
For
Interdisciplinary
StudiesVolume-1, ISSUE-V

61

Wahyuni, I dan Desri S. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis, Jurnal
Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Volume 1 Nomor 1
Oktober 2015