3.4 Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam melakukan penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu kesadaran wajib pajak dalam
membayar pajak hiburan Kota Semarang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama. Data ini diperoleh dari proses penyebaran angket. Sumber data
sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama. Data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal, internet, Koran, laporan-
laporan yang dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi:
1. Metode dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang mempunyai arti barang-
barang tertulis. Arikunto 2006: 231 mengemukakan bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi diperlukan untuk menambah informasi
dan pengetahuan yang disampaikan informan. Dokumen yang akan dipakai
dalam penelitian ini adalah buku, laporan target dan realisasi pajak hiburan Kota Semarang, catatan, dan leaflet.
2. Metode wawancara Arikunto 2006: 155 mengatakan bahwa wawancara adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Teknik ini dipilih karena dengan menggunakan teknik
wawancara penulis bisa mendapatkan informasi secara langsung dari narasumber. Apabila terjadi pertanyaan atau jawaban yang kurang jelas maka
dapat diulang sehingga menghasilkan data yang benar-benar bermakna. Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2007: 186 mengatakan bahwa maksud
mengadakan wawancara antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain
kebulatan, merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan
untuk dialami pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun
bukan manusia, dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
3. Metode angket kuesioner Angket adalah sejumlah pertnyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang dia ketahui. Angket yang akan digunakan peneliti yaitu dalam
bentuk pilihan ganda, dimana hasil angket yang diperoleh digunakan untuk
mengetahui tariff pajak, pelayanan petugas pajak, dan pengetahuan wajib pajak mempengaruhi kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak di Kota
Semarang.
3.6 Validitas dan Reliabilitas