2.3 Kerangka Berfikir
Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak hiburan Kota Semarang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain besarnya tarif pajak hiburan dan
pelayanan petugas pengelola pajak serta pengetahuan wajib pajak. Tarif pajak yang ditentukan oleh pemerintah akan mempengaruhi minat penyelenggara
untuk menyelenggarakan hiburan, juga akan mempengaruhi kesadaran penyelenggara pajak sebagai wajib pajak untuk membayar pajak hiburan.
Selain tarif pajak yang ditetapkan pemerintah, pelayanan yang diberikan oleh petugas pelayanan pajak juga akan mempengaruhi kesadaran wajib pajak
untuk membayar pajak. Pengetahuan wajib pajak juga dapat memengaruhi kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Asumsi tersebut didukung oleh
pendapat dari Moenir yang mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pribadi dalam membayar pajak
penghasilan adalah pemahaman sistem Self Assessment, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, pelayanan informasi perpajakan, persepsi wajib pajak
terhadap sanksi perpajakan, Moenir 2001: 197-200. Pendapat tersebut juga didukung hasil penelitian Noerhadi yang menyimpulkan bahwa kesadaran
wajib pajak dalam membayar PBB di wilayah kelurahan Panggung Lor dan Panggung Kidul kecamatan Semarang Utara Kotamadya Semarang
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan wajib pajak, penghasilan wajib pajak, jumlah tanggungan wajib pajak, pengalaman wajib pajak, penyuluhan tentang
PBB, lokasi tempat pembayaran PBB, dan prosedur administrasi pembayaran PBB, Noerhadi: 1996: 45. Wajib pajak juga ingin memaksimalkan manfaat
yang diperoleh, seperti apa yang diungkapkan oleh Appelgren 2008: 2 yang mengatakan a natural starting point in design of audit is to assume that the
taxpayer behaves rationally, in other words, maximizes his expected utility. Titik awal pada desain audit adalah mengasumsikan bahwa wajib pajak
berperilaku rasional, yaitu memaksimalkan manfaat yang diharapkannya. Keterkaitan besarnya tarif pajak hiburan dan pelayanan petugas pajak
serta pengeathuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak hiburan adalah seperti dalam bagan berikut ini:
Gambar 2 Skema Kerangka Berfikir
2.4 Hipotesis Penelitian