59 5
Melakukan revisi I terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran- saran dari hasil uji lapangan awal.
6 Melakukan uji coba lapangan utama uji coba II, yang dilakukan terhadap
seluruh subyek penelitian. Tes atau penelitian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sesudah proses pembelajaran.
7 Melakukan revisi II terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba
lapangan. 8
Hasil akhir model pembelajaran keseimbangan gerak dalam penjasorkes yang dihasilkan melalui revisi setelah dilakukan uji coba lapangan uji coba II.
4.1.3 Validasi Ahli
Sebelum draf model pembelajaran lebih jauh diujicobakan kepada siswa, maka model pembelajaran keseimbangan gerak melalui pendekatan lingkungan
hutan Pinus pada siswa kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang terlebih dahulu perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang
sesuai dengan bidang penelitian ini. Untuk memvalidasi produk yang dihasilkan, peneliti melibatkan 2 dua
orang teman sejawat yaitu : Moh. Sofihin, S.Pd. dan Budi Nurokhman, S.Pd. Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model
pembelajaran keseimbangan gerak melalui pendekatan lingkungan hutan Pinus dengan disertai lembar evaluasi untuk teman sejawat. Lembar evaluasi berupa
kuesioner yang berisi aspek kualitas model pembelajaran, saran, serta komentar
60 dari ahli Penjasorkes dan guru Penjasorkes terhadap model pembelajaran yang
dibuat. Hasil evaluasi berupa komentar. Dua validasi ahli diperoleh dari pengisian kuesioner oleh teman sejawat
merupakan pedoman untuk menyatakan apakah produk model pembelajaran keseimbangan gerak dapat digunakan untuk uji coba I dan uji coba II. Berikut ini
adalah hasil pengisian kuesioner dari para ahli dan guru Penjasorkes yang telah berhasil penulis himpun :
Komentar Teman Sejawat No
Teman Sejawat Hail Penilaian
1. Teman Sejawat 1
Baik 2.
Teman Sejawat 2 Baik
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh teman sejawat Pen
jasorkes dan guru Penjasorkes didapat dalam kategori penilaian ”baik”. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran keseimbangan gerak
siswa kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang dapat digunakan untuk uji coba I.
Berbagai masukan berupa saran dan komentar baik oleh ahli maupun oleh guru Penjasorkes mengenai produk model pembelajaran keseimbangan gerak
sangat diperlukan untuk perbaikan dan kesempurnaan terhadap model yang dibuat dan diujicobakan pada siswa baik ujicoba I maupun ujicoba II. Adapun saran dan
masukan dari para ahli dan komentar umum untuk kualitas model dapat dilihat pada lampiran.
61
4.2 Penyajian Data Hasil Uji Coba I
4.2.1 Pertemuan I
Uji coba I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 9 Mei 2011. Kegiatan uji coba I dilaksanakan pada 10 siswa kelas III SD Negeri 03
Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 20102011. Pada kegiatan uji coba I dilaksanakan pembelajaran keseimbangan gerak di
lingkungan hutan pinus, yaitu: 4.2.1.1
Meniti Dua Bambu Miring dan Memukul Kaleng Hasil tes keseimbangan gerak untuk kegiatan meniti dua bambu miring
dan memukul kaleng dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Analisis Deskripsi Hasil Tes Meniti Dua Bambu Miring dan
Memukul Kaleng Siswa Kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 20102011
Ujicoba I Pertemuan I
No Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
1. 4
Baik Sekali -
- 2.
3 Baik
3 30.00
3. 2
Sedang 5
50,00 4.
1 Kurang
2 20,00
∑ F = 10 100
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori meniti dua bambu miring dan memukul kaleng sebagai berikut:
1. Meniti dua bambu miring dan memukul kaleng siswa Kelas III SD Negeri 03
Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 20102011 dengan kategori baik sekali tidak ada.