5 pembelajaran di sekolah maupun aktifitas diluar sekolah. Pembinaan kesegaran
jasmani di lingkungan sekolah perlu dibina untuk menunjang terciptanya kegiatan belajar mengajar yang optimal, karena siswa yang mempunyai kesegaran jasmani
yang baik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik Engkos Kosasih, 1995: 10.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka dipandang penting adanya pengembangan model pembelajaran penjasorkes dengan
pendekatan atau memanfaatkan lingkungan fisik di luar sekolah, sebagai wahana penciptaan pembelajaran penjasorkes yang inovatif, untuk menjadikan
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, yang sekaligus bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.
Dengan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan diadakan penelitian dengan judul “Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak
Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Hutan Pinus pada Siswa Kelas III di SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang
tahun pelajaran 20102011 ”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dalam penelitian pengembangan dapat di
rumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimanakah model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui pendekatan
lingkungan hutan pinus pada siswa kelas III di SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 20102011
?”
6
1.3 Tujuan Pengembangan
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui pendekatan
lingkungan hutan pinus pada siswa kelas III di SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 20102011.
1.4 Spesifikasi Produk
Penelitian ini ingin mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah. Produk yang dibuat
diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa model pembelajaran keseimbangan gerak melalui pendekatan lingkungan hutan pinus
pada siswa kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Produk tersebut juga diharapkan dapat mengembangkan semua aspek
pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotor secara efektif dan efisien, dan dapat meningkatkan intensitas fisik sehingga derajat kebugaran jasmani dapat
terwujud, serta dapat mengatasi kesulitan dalam pengajaran keseimbangan gerak di sekolah, karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki. Dengan
demikian tidak akan menghambat jalannya proses pembelajaran yang ada. Model pembelajaran keseimbangan gerak melalui lingkungan hutan
pinus sebagai produk yang akan dihasilkan dalam penelitian diharapkan akan bermanfaat sebagai referensi tambahan dalam dunia pendidikan terutama bagi
guru Penjasorkes di sekolah. Manfaat produk tersebut antara lain : 1.4.1
Sebagai informasi ilmiah dalam ranah pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui pendekatan lingkungan
7 hutan pinus pada siswa kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan
Belik Kabupaten Pemalang. 1.4.2
Sebagai dasar bagi guru penjasorkes bila ingin mengadakan penelitian sejenis dengan berbagai variabel yang ada.
1.4.3 Bagi guru penjasorkes di Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang sebagai
upaya dalam meningkatkan pembelajaran Penjasorkes yang inovatif dan menyenangkan dengan memanfaatkan lingkungan hutan pinus.
1.4.4 Dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, keterampilan bagi peneliti
melalui praktik di lapangan dalam rangka penyempurnaan pembelajaran di masa yang akan datang.
1.5 Pentingnya Pengembangan