25
9. Sopan Menikah Sumbang Perempo
Menikah merupakan sesuatu yang sakral bagi masyarakat Karo. Untuk menikah ada adat istiadatnya, oleh karena itu di buat larangan agar tidak
terjadi pelanggaran atau penyimpangan. Sebelum menikah, tentu pasangan tersebut menjalin hubungan asmara. Pada tahap ini pasangan tersebut sudah
terikat oleh aturan adat karena tujuan akhir dari hubungan tersebut merupakan pernikahan. Ada beberapa aturan yang perlu diketahui sebagai syarat
perkawinan bagi masyarakat Karo yang disampaikan oleh Prinst 2014, yaitu:
1. Tidak berasal dari satu merga, kecuali untuk merga Peranginangin dan
Sembiring 2.
Bukan yang menurut adat dilarang untuk berkawin karena erturang bersaudara, sepemeren, erturang impal.
3. Sudah dewasa. Dalam hal ini untuk mengukur kedewasaan sesorang tidak
dikenal batas usia yang pasti, tetapi berdasarkan pada kemampuan untuk bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk laki-laki, hal ini di
ukur dengan sudah mampu membuat peralatan rumah tangga, peralatan bertani, dan sudah mengetahui adat berkeluarga meteh mehuli. Sedangkan untuk
perempuan hal ini di ukur dengan telah akil balik, telah mengetahui adat meteh tutur, dan sebagainya. Sedangkan UU No. 1 1974 tentang perkawinan
menentukan seorang perempuan boleh menikah apabila telah berusia 16 tahun dan laki-laki berumur minimal 19 tahun. h.75
Erturang bersaudara, misalnya masih satu ayah dan satu ibu. sepemeren ,misalnya Ibu mereka bersaudara atau beru ibu mereka sama, erturang impal
maksudnya putri dari anak beru-nya.
Pernikahan menjadi penting bagi masyarakat Karo karena fungsinya untuk melanjutkan keluarga, menjalin hubungan kekeluargaan apabila sebelumnya
belum ada hubungan kekeluargaan, melanjutkan keturunan, menghindarkan berpindahnya harta kekayaan kepada keluarga lain, mempertahankan dan
memperluas hubungan kekeluargaan Prinst, 2014, h.75. Oleh karena itu, tidak boleh sembarangan menjalin hubungan asmara dan menikahi seseorang,
harus diketahui dahulu hubungan kekerabatan-nya agar tidak menjadi masalah.
Yang paling perlu dihindari dan fatal dampaknya adalah pernikahan dengan merga yang sama semerga. Adat istiadat Masyarakat Karo melarang
pernikahan semarga. Bagi yang melanggar akan dikucilkan oleh masyarakat, bahkan ada yang dipaksa untuk berpisah oleh keluarganya. Apabila pasangan
tersebut tidak mau berpisah, maka pasangan tersebut biasanya akan memutuskan sendiri untuk meninggalkan tempat asalnya dan mencari tempat
tinggal baru dan melanjutkan keluarganya ditempat tersebut. Oleh karena itu, jarang ada yang berani melanggar larangan ini. Agar tidak menjadi masalah,
maka ikutilah aturan adat yang benar saat menikah karena pernikahan menentukan hubungan yang akan di jalani oleh pasangan tersebut seumur
hidupnya.
26
10. Sopan Bekerja Sumbang Pendahin