Hukum Overload Hukum Reversibilitas

2.1.3 Latihan

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya. Tujuan melakukan latihan olahraga adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi fisik atau kesegaran jasmani. Dengan kesegaran jasmani yang baik maka akan: 1 terjadi peningkataan sistem sirkulasi darah dan kerja jantung, 2 terjadi peningkatan kekuatan, kelentukan, daya tahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, kelincahan dan kecepatan, 3 terjadi peningkatan kemampuan peningkatan gerak secara efisien, 4 terjadi peningkatan kemampuan pemulihan organ-organ tubuh setelah latihan, 5 terjadi peningkatan kemampuan merespon dengan cepat Rubianto Hadi: 2007: 51. Menurut Ria Lumitiarso 2007: 44 latihan merupakan sistematika dan program yang baik yang memungkinkan berbagai pencapaian prestasi terbaik. Proses latihan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak terhindar untuk menganut hukum dan prinsip tertent. Oleh sebab itu hasil latihan tidak selalu positif dan optimal bila pembebenan tidak diberikan dengan kaidah yang baik.

2.1.3.1 Hukum Overload

Overload maksudnya beban latihanintensitas latihan yang harus sesuai dengan kemampuan masing-masing individu sehingga mampu mendapatkan overkompensasi yang optimal, kemudian program dilanjutkan berdasarkan hasil dari overkompensasi tersebut. Latihan kondisi fisik diharapkan efektif hasilnya, maka volume latihannya harus ditambah dan kondisi fisik yang diberikan harus spesifik sifatnya. Pemberian beban terhadap tubuh, akan direspon oleh tubuh itu sendiri. Jawaban dari tubuh merupakan penyesuaian diri terhadap rangsangan yang diterimanya Ria Lumintuarso, 2007: 47. Program latihan dengan menerapkan prinsip overload ini menyarankan agar peningkatan beban dalam suatu program latihan harus dirancang seperti tangga. Perencanaan latihan untuk jangka waktu yang cukup lama adalah berbentuk ombak atau gelombang yang semakin tinggi namun di dalamnya selalu ada perubahan antara peningkatan beban latihan dan penurunan beban latihan. Beban latihan banyak bentuknya, tapi secara umum dapat diartikan berupa materi latihan, yang di dalamnya termasuk jenis latihannya, beratnya, lamanya, jumlah setnya, jumlah repetisinya, intensitasnya, waktu istirahatnya dan sebagainya http:.blogspot.co.id201308prinsip-prinsip-latihan.html .

2.1.3.2 Hukum Reversibilitas

Prinsip ini menggambarkan bahwa apabila tubuh kita diberikan waktu istirahat yang tertalu lama, maka kemampuan atau kesegaran tubuh yang sudah dimiliki melalui proses latihan sebelumnya, akan kembali ke tingkat semula, atau sama seperti ketika tidak melakukan latihan.Menuntut untuk berlatih secara berkelanjutan dan progresif. Latihan yang berkelanjutan akan mendapatkan tingkat kebugaran yang semakin meningkat. Sebaliknya apabila latihan dihentikan akan menurun, latihan sebaiknya dilakukan minimal dua hari sekali, sebab setelah 2x24 jam kebugaran seseorang akan mengalami penurunan Djoko Pekik Irianto, 2004: 12. Prinsip reversibilitas menggambarkan bahwa apabila tubuh kita diberikan waktu istirahat yang tertalu lama, maka kemampuan atau kesegaran tubuh yang sudah dimiliki melalui proses latihan sebelumnya, akan kembali ke tingkat semula, atau sama seperti ketika tidak melakukan latihan. Istirahat yang dilakukan jangan terlalu lama, karena kalau terlalu lama maka kondisi tubuh akan kembali ke asal, dan sebaliknya bila tidak diberi istirahat sama sekali, juga tidak akan meningkat http:.blogspot.co.id201308prinsip-prinsip-latihan.html .

2.1.3.3 Hukum Kekususan