PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SASANA
TRESNA WERDHA JELAMBAR JAKARTA BARAT
Nur Fitriah1, Yudha Anggit Jiwantoro2
1
Mahasiswa STIKes Pertamedika
2
Dosen STIKes Pertamedika
ABSTRAK
Senam lansia sangat baik bagi penderita hipertensi karena dapat meningkatkan
kesehatan pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Senam
Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Panti
Sosial Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat. Instrumen yang digunakan peneliti
untuk mengukur tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer, stetoskop
dan lembar observasi. Serta menggunakan video senam lansia. Penelitian ini
menggunakan metode Quasi Eksperiment. Sampel dalam penelitian ini 30 lansia.
Metode pengambilan sampel Total Sampling. Berdasarkan hasil penelitian tekanan
darah pre sistol distol sebesar 0,600 dan penurunan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi diperoleh post sistol diastol sebesar 0,667. Hasil uji statistik
dengan menggunakan uji Paired Sampel t-test diperoleh nilai p value 0,000 (p
value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sasana Tresna
Werdha Jelambar Jakarta Barat. Saran dari penelitian ini diharapkan dalam
penanganan lansia yang mengalami hipertensi dengan pemberian intervensi senam
lansia.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: Lansia, Senam Lansia, Hipertensi
: 44 (Tahun 2007-2015)
PENDAHULUAN
Hipertensi atau penyakit tekanan
atau diastolik ≥ 90 mmHg (Yunita,
darah tinggi merupakan salah satu
2014).
Menurut World Health Organization
penyakit yang paling sering muncul
(2014), proporsi penduduk di atas 60
di
seperti
tahun di dunia tahun 2000 sampai
dikatakan
2050 akan berlipat ganda dari sekitar
hipertensi dan berisiko mengalami
11% menjadi 22%, atau secara
hipertensi apabila setelah dilakukan
absolut meningkat dari 605 juta
beberapa
nilai
menjadi 2 milyar lansia. Prevalensi
tekanan darah tetap tinggi. Nilai
kejadian hipertensi berkisar antara 5-
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg
35 % di berbagai negara di Asia
Negara
Indonesia.
berkembang
Seseorang
kali
pengukuran,
1
sedangkan di daerah Asia Pasifik,
tinggi dapat menyebabkan pecahnya
prevalensi
berkisar
pembuluh darah otak (stroke). stroke
antara 5-47% pada pria dan 7-38%
adalah kematian jaringan otak yang
pada wanita.
Di Indonesia masalah hipertensi
terjadi karena berkurangnya aliran
kejadiannya
cenderung
Kesehatan
meningkat.
Dasar
Riset
mendapatkan
darah dan oksigen ke otak.
Olahraga seperti senam lansia yang
teratur
sangat
dianjurkan
untuk
prevalensi hipertensi pada penduduk
mencegah lansia terkena penyakit
umur 18 tahun keatas. di Indonesia
kronis seperti peningkatan tekanan
cukup
26,5%
darah atau hipertensi. Persentase
dengan penduduk yang mengetahui
penduduk lansia yang melakukan
dirinya menderita hipertensi hanya
kegiatan
7,2% dan yang minum obat anti
perkotaan sebesar 12,90% jauh lebih
hipertensi hanya 9,4%. (Riskesdas,
tinggi daripada penduduk lansia di
2013). DKI Jakarta yang merupakan
pedesaan
yaitu
salah satu provinsi di Indonesia
(Komisi
Nasional
memiliki angka prevalensi hipertensi
2010).
Senam lansia merupakan serangkaian
tinggi
mencapai
yang cukup tinggi, yaitu sebesar
28,8%.
Menurut
kabupaten/kota,
prevalensi hipertensi tertinggi di
temukan di Jakarta pusat (12,6%)
dengan prevalensi tertinggi terdapat
pada
kelompok
usia
lanjut.
(Riskesdas Indonesia, 2007).
Menurut WHO batas tekanan darah
olahraga
di
sebesar
Lanjut
daerah
2,63%
Usia,
gerak nada yang teratur, terarah dan
terencana dalam bentuk latihan fisik
yang berpengaruh terhadap aktifitas
fisik pada lansia. Senam lansia
termasuk senam aerobic low impact
dengan intensitas
ringan sampai
sedang, serta bersifat menyeluruh
yang normal adalah 140/90 mmHg.
dengan gerakan yang melibatkan
Ada beberapa faktor yang dapat
sebagian besar otot tubuh. Manfaat
mempengaruhi hipertensi yaitu jenis
gerakan-gerakan dalam senam lansia
kelamin,
merokok,
dapat meningkatkan kebugaran tubuh
kurang
kekuatan dan ketahanan otot, dan
olahraga dan usia (Tilong, 2014).
kelenturan tubuh. Senam lansia di
Komplikasi hipertensi yang timbul
lakukan sampai 2 kali seminggu
yaitu : Tekanan darah yang terlalu
dengan waktu pelaksanaan 15-20
obesitas,
keturunan,
stress,
alkohol,
2
menit.
Gerakan
meliputi
senam
lansia
pemanasan,
180/100
mmHg.
Berdasarkan
dan
wawancara di dapatkan jumlah lansia
pendinginan. (Handayani, 2013).
Hasil penelitian Ferdinand (2008)
yang mengalami hipertensi sebanyak
dengan judul pengaruh senam lansia
terhadap penurunan tekanan darah
pada
lansia
penelitian
dengan
ini
hipertensi.
menggunakan
rancangan penelitian pre eksperiment
dengan
One-group
pre-post
test
design. didapatkan jumlah sampel 30
orang dengan menggunakan teknik
pengambilan
populasi.
sampel
Hasil
yaitu
uji
total
normalitas
menunjukkan data tidak berdistribusi
nomal sehingga tidak memenuhi uji
T berpasangan dan digunakan uji
alternatif
yaitu
uji
wilcoxon.
Didapatkan nilai p value yaitu 0,023
(p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat
pengaruh
senam
lansia
10
orang.
kejadian
3
Dengan
prevalensi
orang
mengalami
hipertensi ringan, 2 orang yang
mengalami hipertensi normal, jika 5
orang yang mengalami hipertensi
berat. Dari 10 lansia beberapa lansia
mengatakan merasa gelisah, susah
tidur, mudah marah dan tersinggung.
Hasil wawancara dengan petugas
panti, dampak serius dari hipertensi
pada lansia adalah terkena stroke,
Lansia tersebut akan di berikan obat
rutin cantropril atau amlodipin dari
dokter.
Dan
berdasarkan
hasil
wawancara dengan petugas panti,
lansia di Panti Sasana Tresna Wredha
Jelambar
Jakarta
Barat
yang
memiliki riwayat hipertensi sebanyak
30 orang.
terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia hipertensi di PSTW Budi
METODE PENELITIAN
Desain rancangan yang di gunakan
Sejahtera Martapura.
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dalam penelitian ini yaitu dengan
dilakukan pada tanggal 14 November
2017 di Panti Sasana Tresna Wredha
Jelambar
Jakarta
melakukan
Barat.
peneliti
pemeriksaan
tekanan
darah secara langsung 10 lansia yang
mengalami hipertensi, tekanan darah
antara
140/90
mmHg,
sampai
one group pretest posttest without
control.
Populasi dalam penelitian ini adalah
warga
lansia
yang
menderita
hipertensi di Panti Sasana Tresna
Werdha
sebanyak
Jelambar
30
Jakarta
orang.
Barat
Peneliti
3
menjadikan
seluruh
populasi
pre sistol distol sebesar 0,600 dan
menderita hipertensi yaitu sebanyak
tekanan darah pada post sistol diastol
30 orang. Dengan kriteria inklusi
sebesar 0,833. Dan didapatkan p
lansia
value 0,000 (p value < 0,05) dengan
dapat
berjalan
tanpa
membutuhkan alat bantu. Lansia
kesimpulan
bersedia menjadi responden dan
terdapat
mengikuti
terhadap penurunan tekanan darah
prosedur
penelitian
Ho
ditolak,
yaitu
senam
lansia
pengaruh
sampai tahap akhir penelitian.
pada lansia dengan hipertensi.
Instrumen penelitian menggunakan
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Sphygmomanometer dan Stetoskop,
video senam, dan lembar observasi.
Pada penelitian ini menggunakan Uji
Paired t-test.
uji paired t-test
bertujuan untuk menguji beda mean
dari
2
hasil
pengukuran
pada
peneliti Miratina Junita Sundari,
Suhadi, Maryati (2014) dengan judul
pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia
di
panti
wreda
usia
“bethany”
semarang. Tekanan darah sistolik
kelompok yang sama.
yang paling tinggi adalah hipertensi
HASIL PENELITIAN
stage 2 yaitu 3 (21.4%) mengalami
1. Pengaruh senam lansia terhadap
penurunan
menjadi
2
(14.3%).
penurunan tekanan darah pada
Tekanan darah sistolik yang paling
lansia dengan hipertensi di Panti
banyak adalah hipertensi stage 1
Sasana Tresna Werdha Jelambar
yaitu
Jakarta Barat
penurunan
Variab
el
Pre
sistoldiastol
Post
sistoldiastol
Paired differences
Selis
Std.
Std.Er
ih
Deviati
or
on
Mean
.600
.498
.091
.833
.379
.069
T
6.59
5
12.0
42
d
f
Si
g
2
9
.
00
0
11
(78.6%)
menjadi
mengalami
7
(50.0%).
Mengalami penurunan pada tekanan
darah pre hipertensi yaitu 5 (35.7%)
sesudah senam lansia.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
peneliti Miratina Junita Sundari,
Suhadi, Maryati (2014) dengan judul
Berdasarkan tabel 5.5 hasil analisis
Pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia
pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia
di
panti
wreda
usia
“bethany”
dengan hipertensi diperoleh selisih
4
semarang. Tekanan darah diastolik
terhadap tekanan darah diastolik
yang paling tinggi adalah hipertensi
dengan nilai P (0,000) < 0,05.
SIMPULAN
stage 2 yaitu 1 (7.1%). Tekanan
darah diastole yang paling banyak
adalah hipertensi stage 1 yaitu 13
(92,9%)
mengalami
penurunan
menjadi pre hipertensi 8 (57.1%).
Tekanan
darah
diastolik
yang
mengalami penurunan setelah senam
lansia adalah pada tekanan darah
normal yaitu 6 (42.9%) sesudah di
lakukan.
Berdasarkan
penelitian
di
Panti
Sasana Tresna Werdaha Jelambar
Jakarta Barat menunjukkan selisih
1. Karateristik responden di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar
Jakarta
Barat
didapatkan
mayoritas berusia 60-74 tahun dan
berjenis kelamin perempuan.
2. Tekanan darah lansia di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar
Jakarta Barat sebelum melakukan
senam mayoritas tinggi.
3. Tekanan darah lansia di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar
Jakarta Barat sesudah melakukan
senam mayoritas normal.
pre sistol distol sebesar 0,600 dan
tekanan darah pada post sistol diastol
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 0,833. Dan didapatkan
Adib.M. (2009). Cara Mudah
Memahami dan Menghindari
Hipertensi Jantung dan Stroke.
Yogyakarta : Dianloka.
p
value 0,000 (p value < 0,05) dengan
kesimpulan
terdapat
Ho
ditolak,
yaitu
senam
lansia
pengaruh
terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.
Penelitian ini sejalan dengan
penilitian dari Astari (2014) tentang
Pengaruh Senam Lansia Terhadap
Tekanan
Darah
Lansia
dengan
Hipertensi pada Kelompok Senam
lansia
di
Denpasar
Banjar
Kaja
Selatan,
Sesetan
penelitian
menunjukkan bahwa senam lansia
berpengaruh
secara
signifikan
Aisyah, F. N. (2009). Faktor risiko
hipertensi
pada
empat
Kabupaten/Kota
dengan
prevalensi hipertensi tertinggi
di Jawa dan Sumatera. Jakarta:
Balitbangkes Depkes RI 2.
Astari, P. D. (2013). Pengaruh
Senam
Lansia
Terhadap
Tekanan Darah Lansia dengan
Hipertensi pada Kelompok
Senam Lansia di Banjar Kaja
Sesetan Denpasar Selatan.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/copin
g/article/download/6132/4623
diakses tanggal 17 September
2014
5
Azizah, L. (2011). Keperawatan
LanjutUsia.
Edisi
1.
Yogyakarta : GrahaIlmu
Azizah, L. (2007). Hipertensi: The
Sillent Killer. Jakarta: Ikatan
Dokter Indonesia.
Basha, A. (2009). Hipertensi: Faktor
risiko dan penatalaksanaan.
Jakarta: Dian Rakyat.
Centers for Disease Control and
Prevention,
(2007)
U.S.
Department of Health and
Human Services. The Seventh
Report of the Joint National
Committee
on
Prevention,
Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood
Pressure. National Institute of
Health.
Corwin, E. J. (2009). Patofisiologi:
buku saku Edisi 3. Jakarta :
EGC
Dalyoko, D. A. P. (2010). Faktorfaktor
yang
berhubungan
dengan upaya pengendalian
hipertensi pada lansia di
posyandu lansia wilayah kerja
Puskesmas Mojosongo Boyolali.
Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar
Keperawatan
Gerontik.
Yogyakarta:
Penerbit
Deepublish.
Dharma, K.K. (2011). Metodologi
Penelitian
KeperawatanPanduan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasl Penelitian.
Jakarta: Trans Infomedia.
Ferdinand K. (2008). Diagnosis and
management of hypertension
and cardiovascular risk factors
in African-American patients.
Journal
of
Hypertension
Research 23(2), 1-8.
Gunawan, L. (2007). Hipertensi
Tekanan
Darah
Tinggi.
Yogyakarta: Kanisus.
Handayani S. (2013). Perbedaan
Kebugaran Lansia Sebelum dan
Sesudah Di Lakukan Senam
Lansia Di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten
Semarang.
Semarang:
Stikes
Ngudi
Waluyo.
Hidayat, A.A. (2013). Metode
Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hopkinson, A. (2011). Risk for in
high blood pressure. Blog blood
pressure
England.
http://www.minusbloodpressure.
com
Jiwantoro, Y. A. (2017). Riset
Keperawatan Analisa Data
Statistic Menggunakan Spss.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Kaplan. (2006). Kaplan’s Clinical
Hypertension, Ninth Edition,
Lippincott williams & Wilkins
Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Buletin Jendela Data Dan
Informasi Kesehatan : Jakarta
Kunti. J. (2016). Pengaruh Senam
Lansia
Terhadap
Tekanan
Darah Pada Lanjut Usia
Dengan Hipertensi Di Posyandu
Lanjut Usia Di Desa Wotgaleh
Sukoharjo.
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
6
7
DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SASANA
TRESNA WERDHA JELAMBAR JAKARTA BARAT
Nur Fitriah1, Yudha Anggit Jiwantoro2
1
Mahasiswa STIKes Pertamedika
2
Dosen STIKes Pertamedika
ABSTRAK
Senam lansia sangat baik bagi penderita hipertensi karena dapat meningkatkan
kesehatan pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Senam
Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Panti
Sosial Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat. Instrumen yang digunakan peneliti
untuk mengukur tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer, stetoskop
dan lembar observasi. Serta menggunakan video senam lansia. Penelitian ini
menggunakan metode Quasi Eksperiment. Sampel dalam penelitian ini 30 lansia.
Metode pengambilan sampel Total Sampling. Berdasarkan hasil penelitian tekanan
darah pre sistol distol sebesar 0,600 dan penurunan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi diperoleh post sistol diastol sebesar 0,667. Hasil uji statistik
dengan menggunakan uji Paired Sampel t-test diperoleh nilai p value 0,000 (p
value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sasana Tresna
Werdha Jelambar Jakarta Barat. Saran dari penelitian ini diharapkan dalam
penanganan lansia yang mengalami hipertensi dengan pemberian intervensi senam
lansia.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: Lansia, Senam Lansia, Hipertensi
: 44 (Tahun 2007-2015)
PENDAHULUAN
Hipertensi atau penyakit tekanan
atau diastolik ≥ 90 mmHg (Yunita,
darah tinggi merupakan salah satu
2014).
Menurut World Health Organization
penyakit yang paling sering muncul
(2014), proporsi penduduk di atas 60
di
seperti
tahun di dunia tahun 2000 sampai
dikatakan
2050 akan berlipat ganda dari sekitar
hipertensi dan berisiko mengalami
11% menjadi 22%, atau secara
hipertensi apabila setelah dilakukan
absolut meningkat dari 605 juta
beberapa
nilai
menjadi 2 milyar lansia. Prevalensi
tekanan darah tetap tinggi. Nilai
kejadian hipertensi berkisar antara 5-
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg
35 % di berbagai negara di Asia
Negara
Indonesia.
berkembang
Seseorang
kali
pengukuran,
1
sedangkan di daerah Asia Pasifik,
tinggi dapat menyebabkan pecahnya
prevalensi
berkisar
pembuluh darah otak (stroke). stroke
antara 5-47% pada pria dan 7-38%
adalah kematian jaringan otak yang
pada wanita.
Di Indonesia masalah hipertensi
terjadi karena berkurangnya aliran
kejadiannya
cenderung
Kesehatan
meningkat.
Dasar
Riset
mendapatkan
darah dan oksigen ke otak.
Olahraga seperti senam lansia yang
teratur
sangat
dianjurkan
untuk
prevalensi hipertensi pada penduduk
mencegah lansia terkena penyakit
umur 18 tahun keatas. di Indonesia
kronis seperti peningkatan tekanan
cukup
26,5%
darah atau hipertensi. Persentase
dengan penduduk yang mengetahui
penduduk lansia yang melakukan
dirinya menderita hipertensi hanya
kegiatan
7,2% dan yang minum obat anti
perkotaan sebesar 12,90% jauh lebih
hipertensi hanya 9,4%. (Riskesdas,
tinggi daripada penduduk lansia di
2013). DKI Jakarta yang merupakan
pedesaan
yaitu
salah satu provinsi di Indonesia
(Komisi
Nasional
memiliki angka prevalensi hipertensi
2010).
Senam lansia merupakan serangkaian
tinggi
mencapai
yang cukup tinggi, yaitu sebesar
28,8%.
Menurut
kabupaten/kota,
prevalensi hipertensi tertinggi di
temukan di Jakarta pusat (12,6%)
dengan prevalensi tertinggi terdapat
pada
kelompok
usia
lanjut.
(Riskesdas Indonesia, 2007).
Menurut WHO batas tekanan darah
olahraga
di
sebesar
Lanjut
daerah
2,63%
Usia,
gerak nada yang teratur, terarah dan
terencana dalam bentuk latihan fisik
yang berpengaruh terhadap aktifitas
fisik pada lansia. Senam lansia
termasuk senam aerobic low impact
dengan intensitas
ringan sampai
sedang, serta bersifat menyeluruh
yang normal adalah 140/90 mmHg.
dengan gerakan yang melibatkan
Ada beberapa faktor yang dapat
sebagian besar otot tubuh. Manfaat
mempengaruhi hipertensi yaitu jenis
gerakan-gerakan dalam senam lansia
kelamin,
merokok,
dapat meningkatkan kebugaran tubuh
kurang
kekuatan dan ketahanan otot, dan
olahraga dan usia (Tilong, 2014).
kelenturan tubuh. Senam lansia di
Komplikasi hipertensi yang timbul
lakukan sampai 2 kali seminggu
yaitu : Tekanan darah yang terlalu
dengan waktu pelaksanaan 15-20
obesitas,
keturunan,
stress,
alkohol,
2
menit.
Gerakan
meliputi
senam
lansia
pemanasan,
180/100
mmHg.
Berdasarkan
dan
wawancara di dapatkan jumlah lansia
pendinginan. (Handayani, 2013).
Hasil penelitian Ferdinand (2008)
yang mengalami hipertensi sebanyak
dengan judul pengaruh senam lansia
terhadap penurunan tekanan darah
pada
lansia
penelitian
dengan
ini
hipertensi.
menggunakan
rancangan penelitian pre eksperiment
dengan
One-group
pre-post
test
design. didapatkan jumlah sampel 30
orang dengan menggunakan teknik
pengambilan
populasi.
sampel
Hasil
yaitu
uji
total
normalitas
menunjukkan data tidak berdistribusi
nomal sehingga tidak memenuhi uji
T berpasangan dan digunakan uji
alternatif
yaitu
uji
wilcoxon.
Didapatkan nilai p value yaitu 0,023
(p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat
pengaruh
senam
lansia
10
orang.
kejadian
3
Dengan
prevalensi
orang
mengalami
hipertensi ringan, 2 orang yang
mengalami hipertensi normal, jika 5
orang yang mengalami hipertensi
berat. Dari 10 lansia beberapa lansia
mengatakan merasa gelisah, susah
tidur, mudah marah dan tersinggung.
Hasil wawancara dengan petugas
panti, dampak serius dari hipertensi
pada lansia adalah terkena stroke,
Lansia tersebut akan di berikan obat
rutin cantropril atau amlodipin dari
dokter.
Dan
berdasarkan
hasil
wawancara dengan petugas panti,
lansia di Panti Sasana Tresna Wredha
Jelambar
Jakarta
Barat
yang
memiliki riwayat hipertensi sebanyak
30 orang.
terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia hipertensi di PSTW Budi
METODE PENELITIAN
Desain rancangan yang di gunakan
Sejahtera Martapura.
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dalam penelitian ini yaitu dengan
dilakukan pada tanggal 14 November
2017 di Panti Sasana Tresna Wredha
Jelambar
Jakarta
melakukan
Barat.
peneliti
pemeriksaan
tekanan
darah secara langsung 10 lansia yang
mengalami hipertensi, tekanan darah
antara
140/90
mmHg,
sampai
one group pretest posttest without
control.
Populasi dalam penelitian ini adalah
warga
lansia
yang
menderita
hipertensi di Panti Sasana Tresna
Werdha
sebanyak
Jelambar
30
Jakarta
orang.
Barat
Peneliti
3
menjadikan
seluruh
populasi
pre sistol distol sebesar 0,600 dan
menderita hipertensi yaitu sebanyak
tekanan darah pada post sistol diastol
30 orang. Dengan kriteria inklusi
sebesar 0,833. Dan didapatkan p
lansia
value 0,000 (p value < 0,05) dengan
dapat
berjalan
tanpa
membutuhkan alat bantu. Lansia
kesimpulan
bersedia menjadi responden dan
terdapat
mengikuti
terhadap penurunan tekanan darah
prosedur
penelitian
Ho
ditolak,
yaitu
senam
lansia
pengaruh
sampai tahap akhir penelitian.
pada lansia dengan hipertensi.
Instrumen penelitian menggunakan
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Sphygmomanometer dan Stetoskop,
video senam, dan lembar observasi.
Pada penelitian ini menggunakan Uji
Paired t-test.
uji paired t-test
bertujuan untuk menguji beda mean
dari
2
hasil
pengukuran
pada
peneliti Miratina Junita Sundari,
Suhadi, Maryati (2014) dengan judul
pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia
di
panti
wreda
usia
“bethany”
semarang. Tekanan darah sistolik
kelompok yang sama.
yang paling tinggi adalah hipertensi
HASIL PENELITIAN
stage 2 yaitu 3 (21.4%) mengalami
1. Pengaruh senam lansia terhadap
penurunan
menjadi
2
(14.3%).
penurunan tekanan darah pada
Tekanan darah sistolik yang paling
lansia dengan hipertensi di Panti
banyak adalah hipertensi stage 1
Sasana Tresna Werdha Jelambar
yaitu
Jakarta Barat
penurunan
Variab
el
Pre
sistoldiastol
Post
sistoldiastol
Paired differences
Selis
Std.
Std.Er
ih
Deviati
or
on
Mean
.600
.498
.091
.833
.379
.069
T
6.59
5
12.0
42
d
f
Si
g
2
9
.
00
0
11
(78.6%)
menjadi
mengalami
7
(50.0%).
Mengalami penurunan pada tekanan
darah pre hipertensi yaitu 5 (35.7%)
sesudah senam lansia.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
peneliti Miratina Junita Sundari,
Suhadi, Maryati (2014) dengan judul
Berdasarkan tabel 5.5 hasil analisis
Pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia
pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia
di
panti
wreda
usia
“bethany”
dengan hipertensi diperoleh selisih
4
semarang. Tekanan darah diastolik
terhadap tekanan darah diastolik
yang paling tinggi adalah hipertensi
dengan nilai P (0,000) < 0,05.
SIMPULAN
stage 2 yaitu 1 (7.1%). Tekanan
darah diastole yang paling banyak
adalah hipertensi stage 1 yaitu 13
(92,9%)
mengalami
penurunan
menjadi pre hipertensi 8 (57.1%).
Tekanan
darah
diastolik
yang
mengalami penurunan setelah senam
lansia adalah pada tekanan darah
normal yaitu 6 (42.9%) sesudah di
lakukan.
Berdasarkan
penelitian
di
Panti
Sasana Tresna Werdaha Jelambar
Jakarta Barat menunjukkan selisih
1. Karateristik responden di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar
Jakarta
Barat
didapatkan
mayoritas berusia 60-74 tahun dan
berjenis kelamin perempuan.
2. Tekanan darah lansia di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar
Jakarta Barat sebelum melakukan
senam mayoritas tinggi.
3. Tekanan darah lansia di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar
Jakarta Barat sesudah melakukan
senam mayoritas normal.
pre sistol distol sebesar 0,600 dan
tekanan darah pada post sistol diastol
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 0,833. Dan didapatkan
Adib.M. (2009). Cara Mudah
Memahami dan Menghindari
Hipertensi Jantung dan Stroke.
Yogyakarta : Dianloka.
p
value 0,000 (p value < 0,05) dengan
kesimpulan
terdapat
Ho
ditolak,
yaitu
senam
lansia
pengaruh
terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.
Penelitian ini sejalan dengan
penilitian dari Astari (2014) tentang
Pengaruh Senam Lansia Terhadap
Tekanan
Darah
Lansia
dengan
Hipertensi pada Kelompok Senam
lansia
di
Denpasar
Banjar
Kaja
Selatan,
Sesetan
penelitian
menunjukkan bahwa senam lansia
berpengaruh
secara
signifikan
Aisyah, F. N. (2009). Faktor risiko
hipertensi
pada
empat
Kabupaten/Kota
dengan
prevalensi hipertensi tertinggi
di Jawa dan Sumatera. Jakarta:
Balitbangkes Depkes RI 2.
Astari, P. D. (2013). Pengaruh
Senam
Lansia
Terhadap
Tekanan Darah Lansia dengan
Hipertensi pada Kelompok
Senam Lansia di Banjar Kaja
Sesetan Denpasar Selatan.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/copin
g/article/download/6132/4623
diakses tanggal 17 September
2014
5
Azizah, L. (2011). Keperawatan
LanjutUsia.
Edisi
1.
Yogyakarta : GrahaIlmu
Azizah, L. (2007). Hipertensi: The
Sillent Killer. Jakarta: Ikatan
Dokter Indonesia.
Basha, A. (2009). Hipertensi: Faktor
risiko dan penatalaksanaan.
Jakarta: Dian Rakyat.
Centers for Disease Control and
Prevention,
(2007)
U.S.
Department of Health and
Human Services. The Seventh
Report of the Joint National
Committee
on
Prevention,
Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood
Pressure. National Institute of
Health.
Corwin, E. J. (2009). Patofisiologi:
buku saku Edisi 3. Jakarta :
EGC
Dalyoko, D. A. P. (2010). Faktorfaktor
yang
berhubungan
dengan upaya pengendalian
hipertensi pada lansia di
posyandu lansia wilayah kerja
Puskesmas Mojosongo Boyolali.
Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar
Keperawatan
Gerontik.
Yogyakarta:
Penerbit
Deepublish.
Dharma, K.K. (2011). Metodologi
Penelitian
KeperawatanPanduan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasl Penelitian.
Jakarta: Trans Infomedia.
Ferdinand K. (2008). Diagnosis and
management of hypertension
and cardiovascular risk factors
in African-American patients.
Journal
of
Hypertension
Research 23(2), 1-8.
Gunawan, L. (2007). Hipertensi
Tekanan
Darah
Tinggi.
Yogyakarta: Kanisus.
Handayani S. (2013). Perbedaan
Kebugaran Lansia Sebelum dan
Sesudah Di Lakukan Senam
Lansia Di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten
Semarang.
Semarang:
Stikes
Ngudi
Waluyo.
Hidayat, A.A. (2013). Metode
Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hopkinson, A. (2011). Risk for in
high blood pressure. Blog blood
pressure
England.
http://www.minusbloodpressure.
com
Jiwantoro, Y. A. (2017). Riset
Keperawatan Analisa Data
Statistic Menggunakan Spss.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Kaplan. (2006). Kaplan’s Clinical
Hypertension, Ninth Edition,
Lippincott williams & Wilkins
Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Buletin Jendela Data Dan
Informasi Kesehatan : Jakarta
Kunti. J. (2016). Pengaruh Senam
Lansia
Terhadap
Tekanan
Darah Pada Lanjut Usia
Dengan Hipertensi Di Posyandu
Lanjut Usia Di Desa Wotgaleh
Sukoharjo.
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
6
7