5. Korupsi di BUMN tidak bisa dijerat UU Tipikor namun hanya dijerat dengan pidana biasa atau korporasi.
6. Masyarakat tidak bisa mengawasi BUMN untuk tujuan kesejahteraan.
BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN YANG DILAKUKAN OLEH BUMN PERSERO
A. Ruang Lingkup Badan Usaha Milik Negara
Pendirian Badan Usaha Milik Negara selanjutnya disebut BUMN di Indonesia dilatarbelakangi oleh periode pendiriannya dan kebijaksanaan pemerintah yang
berkuasa. Beberapa BUMN merupakan kelanjutan dari perusahaan-perusahaan yang didirikan pada jaman sebelum kemerdekaan, beberapa didirikan pada jaman perjuangan
kemerdekaan, dan banyak pula yang didirikan setelah tahun 1950 dengan motivasi bermacam-macam. Misalnya saja, perusahaan-perusahaan yang didirikan dengan
pembiayaan Bank Industri Negara seperti PT Natour, Perusahaan Tinta Cetak “Tjemani”, Perusahaan Kertas Blabak. Di samping itu ada perusahaan-perusahaan yang
tumbuh akibat pengambilalihan perusahaan Belanda.
40
Badan Usaha Milik Negara telah memberikan sumbangan yang besar pada Negara terutama terhadap pembangunan nasional. Lima dasawarsa yang lalu, sektor
korporasi di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh perseroan-perseroan
40
Pandji Anoraga, BUMN Swasta dan Koperasi, Tiga Pelaku Ekonomi Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, hlm.12.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis dan pembahasan mengenai fungsi pengawasan pengelolaan keuangan BUMN oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Badan Usaha Milik Negara BUMN berdiri dilatarbelakangi dengan kebijakan pemerintah dalam melaksanakan nasionalisasi. BUMN Persero mulai
berkembang pada saat sebelum kemerdekaan sampai dengan sekarang. BUMN Persero diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 1998 jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001 dan dalam hal tertentu BUMN Persero juga tunduk pada UU PT. Pengelolaan
keuangan negara oleh BUMN Persero tidak secara langsung dilakukan melainkan dipegang oleh RUPS dan dari segi kedudukannya negara hanya
sebatas sebagai pemegang saham. 2.
Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan lembaga negara yang kedudukannya sederajat dengan lembaga negara lainnya dalam struktur
ketatanegaraan. Kewenangan BPK dalam memeriksa keuangan BUMN tidak dilakukan secara langsung karena BUMN sebagai badan hukum privat tidak
dikategorikan dalam cakupan pengaturan keuangan negara dan juga untuk hal
Universitas Sumatera Utara
tertentu BUMN juga tunduk pada UU PT yang dimana pada Pasal 68 ayat 1 mengatur bahwa direksi wajib menyerahkan laporan keuangan persero kepada
akuntan publik. Pemeriksaan keuangan BUMN hanya boleh dilakukan oleh BPK setelah menerima hasil laporan dari akuntan publik tersebut.
3. Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan BPK Mmempunyai
kedudukan yang strategis dalam menentukan terciptanya transpatansi akuntabilitas dalam keuangan negara serta fungsi pengawasan lainnya yaitu
untuk pengelolaan keuangan negara agar tidak disorientasi dan tepat guna.
B. Saran