Aspek Pasar Aspek Teknis

Tabel 7. Prosedur perhitungan nilai tambah Metode Hayami No Variabel Nilai 1. Output kghari A 2. Bahan baku kghari B 3. Tenaga kerja HOKhari C 4. Faktor konversi D = AB 5. Koefisien tenaga kerja HOKkg E = CB 6. Harga output Rpbungkus F 7. Upah rata-rata tenaga kerja RpHOK G Pendapatan dan keuntungan 8. Harga bahan baku Rpkg H 9. Sumbangan input lain Rpkg I 10. Nilai output Rpkg J = D x F 11. a. Nilai tambah Rpkg K = J – I – H b. Rasio nilai tambah L = KJ x 100 12. a. Imbalan tenaga kerja Rpkg M = E x G b. Bagian tenaga kerja N = MK x 100 13. a. Keuntungan Rpkg O = K – M b. Tingkat keuntungan P = OK x 100 Balas jasa untuk faktor produksi 14. Margin keuntungan Rpkg Q = J – H a. Keuntungan R = OQ x 100 b. Tenaga kerja S = MQ x 100 c. Input lain T = IQ x 100 Sumber : Hayami, 1987 dalam Agustina, 2015 Keterangan : A = Output atau total produksi yang dihasilkan agroindustri tempe B = Input atau bahan baku yang digunakan untuk memproduksi tempe C = Tenaga kerja untuk memproduksi tempe dihitung dalam bentuk HOK Hari Orang Kerja dalam satu periode analisis F = Harga produk yang berlaku pada satu periode analisis G = Jumlah upah rata-rata yang diterima oleh pekerja dalam setiap satu periode produksi yang dihitung berdasarkan per HOK H = Harga input bahan baku utama yaitu kedelai per kilogram pada saat periode analisis I = Sumbangan atau biaya input lainnya yang terdiri dari biaya bahan baku penolong, biaya penyusutan. Kriteria nilai tambah NT adalah : a. Jika NT 0, berarti pengembangan agroindustri tempe memberikan nilai tambah positif b. Jika NT 0, berarti pengembangan agroindustri tempe tidak memberikan nilai tambah negatif.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kecamatan Pringsewu

1. Kondisi Umum

Kecamatan Pringsewu menurut Kecamatan Pringsewu dalam angka 2015 yaitu salah satu Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, pada masa penjajahan Belanda masih berupa wilayah kawedanaan. Pada masa itu, Kecamatan Pringsewu masih menyatu dengan wilayah Kecamatan Pagelaran, sedangkan Kecamatan Pringsewu sendiri terbentuk pada saat ada peleburan kawedanaan, dimana Kecamatan Pringsewu menjadi kecamatan definitif berdasarkan Undang-undang No.14 tahun 1964. Administrasi Kecamatan Pringsewu dibagi menjadi 10 Pekon desa dan 5 Kelurahan, yaitu : a. Wilayah berupa Pekon, antara lain : 1 Margakaya 2 Waluyojati 3 Sidoharjo 4 Podomoro 5 Bumi Arum 6 Fajar Agung 7 Rejosari 8 Bumi Ayu