Oleh karena nilai D-W 1,827 lebih besar dari batas atas du 1,778 dan kurang dari 4 – 1,778 = 2,222 4 – du, maka dapat disimpulkan tidak terdapat masalah autokorelasi positif atau
negatif du d 4 – du atau 1,778 1.827 2,222 atau dengan kata lain terdapat autokorelasi
b. Uji Lagrange Multiplier LM Test
Uji LM test lebih tepat digunakan dibandingkan uji DW terutama bila sampel yang digunakan relatif besar. Uji LM akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey BG Test. Untuk
menguji BG Test langkah awal yang harus dilakukan ialah mendapatkan nilai residual. Setelah nilai residual diperoleh, kemudian membentuk variabel Lag residual Ut dengan cara melakukan
transformasi data. Adapun tampilan output BG Test yang diperoleh peneliti dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi LM Test
P e
n g
a m
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Std. Error
Beta
1 Constant
28,262 1,882
15,020 ,000
DPK 1,069E-013
,000 ,577
4,849 ,000
LDR ,028
,009 ,303
3,156 ,002
CAR -,032
,026 -,163
-1,227 ,224
NPL ,087
,056 ,207
1,566 ,122
ROA -,084
,064 -,144
-1,326 ,189
SBI -,269
,280 -,103
-,959 ,341
a. Dependent Variable:
Unstandardized Residual
Universitas Sumatera Utara
Pada tampilan output terlihat bahwa koefisien parameter untuk variabel Auto Lag menunjukkan probabilitas signifikan 0.341 di atas 0.05. Dalam hal ini berarti data tidak
terdapat autokorelasi.
c. Uji Run Test
Metode ini diperkenalkan oleh Geary sebagai uji nonparametrik dengan tanda positif dan negatif. Kaidah keputusan dalam metode ini adalah; tidak menolak hipotesis nol jika taksiran R
berada pada jarak interval, dan menolak hipotesis nol jika taksiran R di luar batas interval. Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk
menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis.
H0 : residual res_1 random acak HA : residual res_1 tidak random Ghozali, 2013:120.
Dibawah ini adalah tampilan output SPSS mendeteksi autokorelasi dengan Run Test.
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Run Test
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
,19015 Cases Test Value
39 Cases = Test
Value 39
Total Cases 78
Number of Runs 34
Z -1,368
Asymp. Sig. 2- tailed
,171 a. Median
Universitas Sumatera Utara
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0.19015 dengan probabilitas 0.171. signifikan pada 0.05 yang berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual adalah random acak atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Beberapa pengujian di atas telah dilakukan oleh peneliti untuk mendeteksi terdapat atau
tidaknya autokorelasi. Dan hasilnya menunjukkan bahwa melalui ketiga pengujian tersebut tidak ditemukan terjadi autokorelasi pada data sehingga data dapat digunakan ke pengujian
selanjutnya. Beberapa pengujian di atas telah dilakukan oleh peneliti untuk mendeteksi terdapat atau tidaknya autokorelasi. Dan hasilnya menunjukkan bahwa melalui ketiga pengujian tersebut
tidak ditemukan terjadi autokorelasi pada data sehingga data dapat digunakan ke pengujian selanjutnya.
4.2.3 Analisis Regresi
Dari hasil uji asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan
layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan program SPSS Statistics 21.0.
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh
Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, Suku Bunga SBI terhadap Jumlah Penyaluran Kredit. Berikut ini adalah hasil
regresi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
28,262 1,882
15,020 ,000
DPK 1,069E-013
,000 ,577
4,849 ,000
LDR ,028
,009 ,303
3,156 ,002
CAR -,032
,026 -,163
-1,227 ,224
NPL ,087
,056 ,207
1,566 ,122
ROA -,084
,064 -,144
-1,326 ,189
SBI -,269
,280 -,103
-,959 ,341
a. Dependent Variable: LN_KR
Berdasarkan tabel di atas di peroleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 28,262 + 1,069X1 + 0.28X
2
– 0,32X
3
+ 0.87X
4
– 0.84X
5
– 2.69X
6
+ ε
Keterangan: 1. Konstanta sebesar 28,262 menunjukkan bahwa apabila tidak variabel independen Dana
Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, Suku Bunga SBI = 0 maka Jumlah Kredit yang yang di berikan oleh
Bank BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI adalah sebesar Rp 28,262. 2.
β
1
sebesar 1,069 dan X
1
adalah Dana Pihak Ketiga, menunjukkan bahwa DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta
yang terdaftar di BEI 3.
β
2
sebesar 0,28 dan X
2
adalah Loan to Deposit Ratio, menunjukkan bahwa LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta
yang terdaftar di BEI
Universitas Sumatera Utara
4. β
3
sebesar -0,32 dan X
3
adalah Capital Adequacy Ratio, menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN
dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI 5.
β
4
sebesar 0,87 dan X
4
adalah Non Performing Loan, menunjukkan bahwa NPL memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta
yang terdaftar di BEI 6.
β
5
sebesar -0,84 dan X
5
adalah Return On Asset, menunjukkan bahwa ROA memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank
Swasta yang terdaftar di BEI 7.
β
6
sebesar -2,69 dan X
6
adalah Suku Bunga SBI, menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN
dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI
4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menguji keempat hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model
regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test dan uji F F test.
4.2.4.1 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien dete rminasi R Square R
2
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah dari nol sampai satu. Nilai R square
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
Universitas Sumatera Utara
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan R square adalah setiap penambahan variabel independen kedalam model maka R square pasti
meningkat meskipun variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai
adjusted R square saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. Dibawah ini akan ditampilan hasil analisis koefisien determinasi yang diperoleh peneliti.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Mode l
R R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 ,983
a
,966 ,964 1790015574
0083,24000 a. Predictors: Constant, SBI, CAR, ROA, LDR, DPK,
NPL b. Dependent Variable: LN_KR
Sumber: hasil pengolahan SPSS
Pada tabel diatas, model summary besarnya adjusted R square adalah 0,983, hal ini berarti bahwa 98,3 dari variasi atau perubahan dalam Jumlah Penyaluran Kredit dapat
dijelaskan oleh variabel independennya Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, Suku Bunga SBI, sedangkan sisanya
1,7 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.2 Uji Regresi Parsial Uji t
Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya secara individu. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima
atau ditolak digunakan statistik t uji t. Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
28,262 1,882
15,020 ,000
DPK 1,069E-013
,000 ,577
4,849 ,000
LDR ,028
,009 ,303
3,156 ,002
CAR -,032
,026 -,163
-1,227 ,224
NPL ,087
,056 ,207
1,566 ,122
ROA -,084
,064 -,144
-1,326 ,189
SBI -,269
,280 -,103
-,959 ,341
a. Dependent Variable: LN_KREDIT
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
a. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Dana Pihak Ketiga X
1
sebesar 4,849 dengan nilai signifikansi 0,000. T tabel adalah 1,976, sehingga t hitung t tabel 4,849 1,976 . Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih
kecil dari 0,05 0.000 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan DPK X
1
berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y yang mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi DPK yang di peroleh maka semakin tinggi
pula Jumlah Penyaluran Kredit, begitu juga sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
b. Dari tabel regresi dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variable Loan To Deposit
Ratio X
2
sebesar 3,156 dengan nilai signifikansi 0,02, sedangkan t tabel adalah 1,976, sehingga t hitung t tabel 3,156 1,976. Signifikansi penelitian ini menunjukkan
angka yang lebih kecil dari 0,05 0,02 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Loan to Deposit Ratio X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y yang mengidentifikasikan bahwa semaikin tinggi LDR yang di peroleh maka
semakin tinggi pula Jumlah Penyaluran Kredit Y. c.
Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Capital Adequacy Ratio X
3
sebesar -1.227 dengan nilai signifikansi 0,224. Hasi uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 1,227 dimutlakkan, sedangkan t tabel adalah 1,976
sehingga t hitung t tabel 1,227 1,976. Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,224 0,05, maka dapat disimpulkan Ho diterima
bahwa Capital Adequacy Ratio X
3
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
d. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Non Performing Loan
X
4
sebesar 1,566 dengan nilai signifikansi 0,122. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 1,566, sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t
hitung t tabel 1,566 1,976. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,122 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima bahwa
Non Performing Loan X
4
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y
e. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Return on Asset X
5
sebesar -1,326 dengan nilai signifikansi 0,189. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa t hitung adalah 1,326 dimutlakkan, sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t hitung t tabel 1,326 1,976. Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang
lebih besar dari 0,05 0,189 0,05, maka dapat disimpulkan H0 diterima bahwa Return On Asset X
5
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
f. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Suku Bunga SBI X
6
sebesar -0,959 dengan nilai signifikansi 0,341. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 0,959 dimutlakkan, sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t
hitung t tabel 0,959 1,976. Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,341 0,05, maka dapat disimpulkan H0 diterima bahwa Suku
Bunga SBI X
6
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
4.2.4.3 Uji Regresi Simultan Uji f
Uji signifikan simultan yang sering disebut dengan uji F ini dilakukan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh keseluruhan variabel independen yang ada dalam model
terhadap variabel dependennya. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Uji f
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
1254652601 7011420000
0000000000
0,000 6 2091087669
5019035000 0000000000,
000 652,617
,000
b
Residual 4421734942
1654425000 000000000,0
00 138 3204155755
1923494000 0000000,000
Total 1298869951
1227964000 0000000000
0,000 144
a. Dependent Variable: KREDIT b. Predictors: Constant, SBI, CAR, ROA, LDR, DPK, NPL
Hasil uji ANOVA atau F test menunjukkan F hitung sebesar 652,617dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,0986 dengan signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak , artinya bahwa dana pihak ketiga X
1
, loan to deposit ratio X
2
, capital adequacy ratio X
3
, non performing loan X
4
, return on asset X
5
, dan suku bunga SBIX
6
secara Ba simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y karena
F hitung F tabel 652,617 2,0986 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji variabel secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata Jumlah Penyaluran Kredit
Y adalah 28,9960 dengan nilai minimum 21,19 dan maksimum 33,79. 2. Pengaruh Dana Pihak Ketiga X
1
terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y adalah variabel ukuran perusahaan dengan nilai β1 sebesar 4,849 menunjukkan hubungan yang
searah, dimana setiap bertambahnya dana pihak ketiga yang di terima oleh perusahaan perbankan X
1
maka akan memperbanyak Jumlah Penyaluran Kredit Y. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga X
1
berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit pada Bank BUMN dan
Bank Swasta . 3. Pengaruh Loan to Deposit Ratio X
2
terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y adalah variabel Loan to Deposit Ratio
dengan nilai β2 sebesar 3,156 menunjukkan hubungan yang searah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Loan to Deposit Ratio X
2
berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y. Hal ini dikarenakan bahwa nilai LDR semakin tinggi maka menunjukkan kemampuan
kredit yang telah disalurkan oleh bank juga semakin tinggi guna memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan sebaliknya, semakin rendah nilai LDR yang ada menunjukkan
bahwa kemampuan kredit yang disalurkan oleh bank juga semakin rendah guna memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Galih 2011 dan Yuwono 2012 LDR berpengaruh
positif terhadap jumlah penyaluran kredit perbankan
Universitas Sumatera Utara
4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio X
3
terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y adalah variabel Capital Adequacy Ratio
dengan nilai β3 sebesar –1,227 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy
Ratio berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y. Hal ini dikarenakan jika nilai CAR tinggi maka akan meningkatkan
kemampuan dalam hal finansial termasuk mengantisipasi kerugian yang timbul dari aktivitas penyaluran kredit perbankan. Dengan tingkat CAR yang besar sekaligus akan meningkatkan
kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan kreditnya. Oleh karena itu semakin tinggi kecukupan modal, maka semakin besar pula kemampuan perbankan dalam menyalurkan
kreditnya. Menurut Satria dan Subegti 2010 dan Oktaviani 2012 CAR berpengaruh positif terhadap jumlah penyaluran kredit perbankan.
5. Pengaruh tingkat Non Performing Loan X
4
terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y adalah variabel Non Performing Loan
dengan nilai β4 sebesar 1,566 menunjukkan hubungan yang searah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Non Performing Loan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit Y. Hal ini dikarenakan jika NPL searah dengan jumlah penyaluran kredit akan terlihat jelas bahwa kredit yang
disalurkan tersebut memiliki tingkat resiko kredit gagal bayar yang tinggi sehingga ini akan membuat laba perusahaan perbankan terkhusus Bank BUMN dan Bank Swasta akan
mendapatkan laba sedikit.
6. Pengaruh Return On Asset X
5
terhadap jumlah penyaluran kreditY adalah variabel Return On Asset
dengan nilai β5 spebesar – 1,326 menunjukkan hubungan yang berlawanan
Universitas Sumatera Utara
arah
. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
reputasi Return On Asset X
5
berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit Y. Hasil ini menunjukkan semakin kecil ROA maka semakin kecil pula tingkat
keuntungan yang dicapai oleh bank, dan artinya semakin tidak baik pula posisi dana tersebut sebagai penggunaan asset. Dengan kata lain bank tersebut tidak optimal dalam penggunan
aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Sebaiknya kegiatan kredit yang dilakukan oleh bank harus dilakukan secara optimal untuk memperoleh pendapatan yang optimal.
7. Pengaruh tingkat suku bunga SBI X
6
terhadap jumlah penyaluran kredit adalah variabel suku bunga SBI dengan nilai
β6 sebesar -0,959 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
suku bunga SBI X
6
berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit Y. Hal
ini menunjukkan bahwa jika suku bunga SBI rendah maka penyaluran kredit perbankan akan meningkat, serta sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil perhitungan dan analisis yang telah diperoleh menunjukkan bahwa terdapat tujuh kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
1. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga X
1
secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
2. Loan to Deposit Ratio LDR X
2
secara parsial berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
3. Capital Adequacy Ratio CAR X
3
secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y
4. Non Performing Loan LDR X
4
secara parsial berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
5. Retrun On Asset ROA X
5
secara parsial berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
6.
Suku Bunga SBI X
6
, secara parsial berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Y.
5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran, antara lain:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel penelitian lainnya dan memperpanjang periode penelitian sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat lagi.
Universitas Sumatera Utara
2.
Penelitian selanjutnya dapat lebih menjelaskan secara spesifik tentang kecukupan modal,karena penelitian yang telah dilakukan langsung kepada cadangan modal CAR kurang menjelaskan pada
cadangan modal inti dan cadangan modal pelengkap
3.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel yang berkaitan dengan tingkat kesehatan bank metode CAMEL, dalam penelitian ini hanya melakukan penelitian pada capital, earnings dan
liquidity. Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat melanjutkan dari segi
asset
dan management pada perusahaan perbankan yang akan diteliti.
4. Bagi manajemen bank agar dapat memperhatikan data-data yang dimasukkan ke dalam BEI agar data-data tersebut dapat sinkron dengan faktor-faktor yang lain. Sehingga data tersebut
dapat digunakan sesuai kebutuhan penulis.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2006. Statistik Untuk Ekonomi dan Bisnis. edisi ketiga. cetakan pertama. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Francisca dan Siregar, 2009, Menguji Pengaruh Faktor Internal Bank Terhadap Volume Kredit.
SKRIPSI Stata Satu Manajemen.Sumatera Utara : USU. Dendawijaya, Lukman.2000.Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia
Galih, Tito Adhitya.2011. Pengaruh dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan, Return On Asset, dan Loan to deposit Ratio terhadap jumlah Penyaluran Kredit pada Bank Indonesia. SKRIPSI Strata Satu.Ekonomi. Semarang :
Unversitas Diponegoro
Triasdini, Himaniar. 2010. Pengaruh CAR, NPL, Dan ROA Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja.SKRIPSI Strata Satu. Ekonomi. Semarang : Unversitas Diponegoro
Pratama, Billy Arma.2010.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan.TESIS Strata Dua. Magister Manajemen.Semarang : Unversitas
Diponegoro.
Agoes, Sukirno, 2004. Auditing, Edisi kedua, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jilid I, Jakarta
Meydianawathi, Luh Gede. 2007.Analisis Perilaku Penawaran Kredit PerbankanKepada Sektor UMKM di Indonesia 2002-2006. Buletin Studi Ekonomi Vol.12 No.2
Febryani, Anita dan Rahadian Zulfadin. 2003. Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia.Kajian Ekonomi dan keuangan Vol.7 No.4. 38 – 54
Dendawijaya, Lukman.2003 “Manajemen Perbankan”. Jakarta:Penerbit Ghalia Indonesia. Kasmir.2002. Dasar – Dasar Perbankan. Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Oktaviani.2012.Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran Kredit
Perbankan Studi Pada Bank UmumGo Publicdi Indonesia Periode 2008-2011. SKRIPSI Strata Satu. Ekonomik dan Bisnis. Unversitas Diponegoro.Semarang
Warjiyo, Perry.2005. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
Universitas Sumatera Utara
Arisandi, Desi.2008. Analisis Faktor Penawaran Kredit Pada Bank Umum Di Indonesia. SKRIPSI Strata Satu. Manajemen Perbankan. Unversitas Gunadarma.
Maulidina, Defi.2006. Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPl, dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan. SKRIPSI Strata Satu. Ekonomi dan Bisnis. Semarang : Unversitas
Diponegoro.
Satria, Dias dan Subegti, Rangga Bagus. 2010. Determinasi Penyaluran Kredit Bank Umum di Indonesia Periode 2006-2009. JurnalKeuangan dan Perbankan, 143, 415-424.
SKNo.167DIKTIKep2007. Dahlan Siamat, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter dan Perbankan”,
Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu. Husein Umar, 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, edisi ketiga. Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2004.Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba
Empat,edisi revisi 2000. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi Ketiga Cetakan
Kelima. Semarang : Universitas Diponegoro
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 DAFTAR POPULASI PERUSAHAAN
NO KODE
BANK NAMA BANK
Kriteria Sample
Sampel
1 2
3
1 AGRO BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK
Sampel 1
2 BABP
BANK ICB BUMIPUTERA TBK
Sampel 2 3
BACA BANK CAPITAL INDONESIA TBK
Sampel 3
4 BAEK
BANK EKONOMI RAHARJA TBK
Sampel 4 5
BBCA BANK CENTRAL ASIA TBK
Sampel 5
6 BBKP
BANK BUKOPIN TBK
Sampel 6 7
BBMD BANK MESTIKA DHARMA TBK
X X
- 8
BBNI BANK NEGARA INDONESIA TBK
Sampel 7
9 BBNP
BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK
Sampel 8 10
BBRI BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK
Sampel 9
11 BBTN
BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK
Sampel 10 12
BCIC BANK MUTIARA TBK
Sampel 11
13 BDMN BANK DANAMON INDONESIA TBK
Sampel 12
14 BEKS
BANK PUNDI INDONESIA TBK
Sampel 13 15
BINA PT BANK INA PERDANA TBK
Sampel 14
16 BKSW BANK QNB KESAWAN TBK
Sampel 15
17 BMRI
BANK MANDIRI PERSERO TBK
Sampel 16 18
BNBA BANK BUMI ARTA TBK
Sampel 17
19 BNGA BANK CIMB NIAGA TBK
Sampel 18
20 BNII
BANK INTERNASIONAL INDONESIA TB
Sampel 19 21
BNLI BANK PERMATA TBK
Sampel 20
22 BSIM
BANK SINARMAS TBK
X
- 23
BSWD BANK OF INDIA INDONESIA
Sampel 21
Universitas Sumatera Utara
24 BTPN
BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK
Sampel 22 25
BVIC BANK VICTORIA INTERNASIONAL TBK
Sampel 23
26 INPC
BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK
Sampel 24 27
MAYA BANK MAYAPADA INTERNASIONAL TBK
Sampel 25 28
MCOR BANK WINDU KENTJANA INTERNASIONAL TBK
Sampel 26 29
NAGA PT BANK MITRANIAGA TBK
X
- 30
NISP BANK OCBC NISP TBK
Sampel 27
32 NOBU PT BANK NATIONALNOBU TBK
X
-
33 SDRA
BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 TBK
Sampel 28 34
MEGA BANK MEGA TBK
Sampel 29
LAMPIRAN 2
DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN
NO KODE
BANK NAMA BANK
1 AGRO BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK
2 BABP
BANK ICB BUMIPUTERA TBK 3
BACA BANK CAPITAL INDONESIA TBK
4 BAEK
BANK EKONOMI RAHARJA TBK 5
BBCA BANK CENTRAL ASIA TBK
6 BBKP
BANK BUKOPIN TBK 7
BBNI BANK NEGARA INDONESIA TBK
8 BBNP
BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK 9
BBRI BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK
10 BBTN
BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK 11
BCIC BANK MUTIARA TBK
12 BDMN BANK DANAMON INDONESIA TBK
13 BEKS
BANK PUNDI INDONESIA TBK
Universitas Sumatera Utara
14 BINA
PT BANK INA PERDANA TBK 15
BKSW BANK QNB KESAWAN TBK 16
BMRI BANK MANDIRI PERSERO TBK
17 BNBA
BANK BUMI ARTA TBK 18
BNGA BANK CIMB NIAGA TBK 19
BNII BANK INTERNASIONAL INDONESIA TB
20 BNLI
BANK PERMATA TBK 21
BSWD BANK OF INDIA INDONESIA 22
BTPN BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK
23 BVIC
BANK VICTORIA INTERNASIONAL TBK 24
INPC BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK
25 MAYA BANK MAYAPADA INTERNASIONAL TBK
26 MCOR BANK WINDU KENTJANA INTERNASIONAL TBK
27 NISP
BANK OCBC NISP TBK 28
SDRA BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 TBK
29 MEGA BANK MEGA TBK
Sumber: hasil olahan peneliti
LAMPIRAN 3 DATA VARIABEL PENELITIAN
Data Jumlah Penyaluran Kredit pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 Sebelum Logaritma
NO KODE
Volume Kredit Tahun
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
1.993.629.864.000 2.050.444.172.000
1.823.057.271.000 2.531.073.097.000
3.698.592.953.000 2
BABP 5.196.420.000.000
6.028.296.000.000 4.944.114.000.000
5.043.065.000.000 5.378.179.000.000
3 BACA
1.217.152.000.000 1.830.462.000.000
1.758.729.000.000 2.831.618.000.000
3.743.319.000.000 4
BAEK 8.670.000.000.000
11.447.000.000.000 14.026.000.000.000
17.218.000.000.000 19.625.000.000.000
5 BBCA
123.901.000.000.000 153.923.000.000.000 202.255.000.000.000 256.778.000.000.000 312.290.000.000.000 6
BBKP 24.604.000.000.000
30.173.000.000.000 40.748.000.000.000
45.531.000.000.000 48.461.000.000.000
7 BBNI
12.084.300.000.000 136.357.000.000.000 163.533.000.000.000 200.742.000.000.000 250.638.000.000.000
8 BBNP
2.562.722.000.000 3.657.670.000.000
4.810.027.000.000 5.884.623.000.000
7.066.300.000.000
Universitas Sumatera Utara
9 BBRI
208.123.000.000.000 252.489.000.000.000 294.515.000.000.000 362.007.000.000.000 448.345.000.000.000 10
BBTN 38.737.000.000.000
48.703.000.000.000 59.338.000.000.000
75.411.000.000.000 92.386.000.000.000
11 BCIC
4.864.097.000.000 6.302.264.000.000
9.397.094.000.000 11.148.050.000.000
11.131.807.000.000 12
BDMN 63.278.000.000.000
82.658.000.000.000 101.859.000.000.000 116.583.000.000.000 135.383.000.000.000
13 BEKS
1.036.060.000.000 612.751.000.000
3.554.336.000.000 5.654.001.000.000
6.788.775.000.000 14
BINA 587.863.000.000
598.397.000.000 1.127.012.000.000
1.083.551.000.000 1.052.068.000.000
15 BKSW
1.417.669.000.000 1.682.306.000.000
1.983.974.000.000 3.168.908.000.000
8.197.682.000.000 16
BMRI 198.546.617.000.000 246.200.576.000.000 314.380.848.000.000 388.830.299.000.000 472.435.041.000.000
17 BNBA
974.639.000.000 1.170.144.000.000
1.634.316.000.000 2.240.561.000.000
2.827.422.000.000 18
BNGA 83.390.446.000.000
104.893.277.000.000 125.701.743.000.000 145.399.129.000.000 156.984.105.000.000 19
BNII 39.643.435.000.000
53.735.835.000.000 67.185.892.000.000
80.948.717.000.000 102.029.615.000.000
20 BNLI
49.454.836.000.000 65.011.039.000.000
68.204.434.000.000 93.705.893.000.000
118.368.843.000.000 21
BSWD 981.358.000.000
1.071.643.000.000 1.436.293.000.000
1.838.288.000.000 2.569.319.000.000
22 BTPN
15.722.830.000.000 23.328.089.000.000
30.310.157.000.000 38.844.096.000.000
46.105.437.000.000 23
BVIC 2.713.514.000.000
3.187.219.000.000 5.558.636.000,00
7.580.958.000,00 11.076.019.000,00
24 INPC
10.986.322.000.000 11.180.951.000.000
13.399.447.000.000 15.212.135.000.000
15.431.270.000.000 25
MAYA 5.060.200.000,00
6.111.000.000,00 8.758.300.000,00
12.216.200.000,00 17.683.600.000,00
26 MCOR
1.593.590.000,00 2.962.103.000,00
4.626.933.000,00 4.525.245.000,00
5.483.875.000,00 27
NISP 23.981.196.000,00
31.540.561.000,00 41.275.778.000,00
52.896.715.000,00 63.967.113.000,00
28 SDRA
1.925.240.000,00 2.555.780.000,00
3.341.780.000,00 5.260.840.000,00
6.199.380.000,00 29
MEGA 18.039.000.000,00
23.891.000.000,00 31.796.000.000,00
26.986.000.000,00 30.125.000.000,00
Data Jumlah Penyaluran Kredit pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 Sesudah Logaritma
No. KODE
TAHUN 2009
2010 2011
2012 2013
1 AGRO
28,32 28,35
28,23 28,56
28,94 2
BABP 29,28
29,43 29,23
29,25 29,31
3 BACA
27,83 28,24
28,20 28,67
28,95 4
BAEK 29,79
30,07 30,27
30,48 30,61
5 BBCA
32,45 32,67
32,94 33,18
33,37
Universitas Sumatera Utara
6 BBKP
30,83 31,04
31,34 31,45
31,51 7
BBNI 30,12
32,55 32,73
32,93 33,16
8 BBNP
28,57 28,93
29,20 29,40
29,59 9
BBRI 32,97
33,16 33,32
33,52 33,74
10 BBTN
31,29 31,52
31,71 31,95
32,16 11
BCIC 29,21
29,47 29,87
30,04 30,04
12 BDMN
31,78 32,05
32,25 32,39
32,54 13
BEKS 27,67
27,14 28,90
29,36 29,55
14 BINA
27,10 27,12
27,75 27,71
27,68 15
BKSW 27,98
28,15 28,32
28,78 29,73
16 BMRI
32,92 33,14
33,38 33,59
33,79 17
BNBA 27,61
27,79 28,12
28,44 28,67
18 BNGA
32,05 32,28
32,46 32,61
32,69 19
BNII 31,31
31,62 31,84
32,02 32,26
20 BNLI
31,53 31,81
31,85 32,17
32,40 21
BSWD 27,61
27,70 27,99
28,24 28,57
22 BTPN
30,39 30,78
31,04 31,29
31,46 23
BVIC 28,63
28,79 22,44
22,75 23,13
24 INPC
30,03 30,05
30,23 30,35
31,46 25
MAYA 22,34
22,53 22,89
23,23 23,13
26 MCOR
21,19 21,81
22,26 22,23
30,37 27
NISP 23,90
24,17 24,44
24,69 23,60
28 SDRA
21,38 21,66
21,93 22,38
22,43 29
MEGA 23,62
23,90 24,18
24,02 24,88
Universitas Sumatera Utara
Data Dana Pihak Ketiga DPK pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 Sebelum Logaritma
NO KODE
Dana Pihak Ketiga Tahun
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
2.454.297.263.000 2.386.868.473.000
2.766.325.916.000 3.054.289.337.000
4.120.253.833.000 2
BABP 5.942.777.000.000
7.213.672.000.000 6.011.364.000.000
6.433.765.000.000 6.834.891.000.000
3 BACA
2.451.525.000.000 3.617.301.000.000
3.957.641.000.000 4.778.019.000.000
5.893.147.000.000 4
BAEK 19.012.000.000.000
18.396.000.000.000 20.072.000.000.000
20.961.000.000.000 23.347.000.000.000
5 BBCA
245.140.000.000.000 277.531.000.000.000
323.428.000.000.000 370.274.000.000.000 409.486.000.000.000 6
BBKP 31.916.000.000.000
41.377.000.000.000 47.929.000.000.000
53.958.000.000.000 55.822.000.000.000
7 BBNI
188.469.000.000.000 194.375.000.000.000
231.296.000.000.000 257.661.000.000.000 291.890.000.000.000 8
BBNP 3.473.107.000.000
4.544.400.000.000 5.653.943.000.000
6.925.186.000.000 8.358.395.000.000
9 BBRI
255.928.000.000.000 333.652.000.000.000
384.264.000.000.000 450.166.000.000.000 504.281.000.000.000 10
BBTN 40.215.000.000.000
47.546.000.000.000 61.970.000.000.000
80.668.000.000.000 96.208.000.000.000
11 BCIC
5.949.549.000.000 8.900.800.000.000
11.199.974.000.000 13.461.508.000.000
11.558.081.000.000 12
BDMN 72.014.000.000.000
88.190.000.000.000 97.688.000.000.000
101.697.000.000.000 126.556.000.000.000 13
BEKS 1.308.017.000.000
1.159.818.000.000 5.322.511.000.000
6.756.642.000.000 7.673.461.000.000
14 BINA
722.799.000.000 811.444.000.000
1.281.927.000.000 1.327.812.000.000
1.183.101.000.000 15
BKSW 2.139.959.000.000
2.372.318.000.000 2.644.465.000.000
3.633.084.000.000 7.244.934.000.000
16 BMRI
319.550.381.000.000 362.212.154.000.000
422.250.404.000.000 552.638.110.000.000 556.341.661.000.000 17
BNBA 1.927.093.000.000
2.150.541.000.000 2.420.016.000.000
2.874.841.000.000 3.367.520.000.000
18 BNGA
86.248.005.000.000 117.833.233.000.000
131.814.304.000.000 151.015.119.000.000 163.737.362.000.000 19
BNII 47.341.248.000.000
59.901.960.000.000 70.322.917.000.000
85.946.647.000.000 107.239.558.000.000
20 BNLI
45.720.638.000.000 59.385.311.000.000
82.738.287.000.000 104.914.477.000.000 133.074.926.000.000
21 BSWD
1.210.111.000.000 1.226.476.000.000
1.675.845.000.000 1.972.256.000.000
2.740.214.000.000 22
BTPN 18.514.788.000.000
25.526.479.000.000 35.618.000.000.000
45.072.603.000.000 52.195.859.000.000
23 BVIC
5.658.976.000,00 8.896.067.000,00
9.249.008.000,00 11.515.732.000,00
15.132.257.000,00 24
INPC 13.071.296.000.000
14.681.980.000.000 16.296.638.000.000
17.399.114.000.000 17.363.406.000.000
25 MAYA
60.406.000.000,00 77.964.000.000,00
106.673.000.000,00 151.606.000.000,00
206.570.000.000,00 26
MCOR 2.421.260.000,00
3.625.685.000,00 5.813.692.000,00
5.598.481.000,00 6.571.488.000,00
27 NISP
32.732.997.000,00 39.425.954.000,00
47.419.539.000,00 69.769.680.000,00
68.936.691.000,00 28
SDRA 2.027.790.000,00
2.550.810.000,00 4.087.990.000,00
6.226.710.000,00 6.802.260.000,00
29 MEGA
32.840.000.000,00 42.084.000.000,00
49.139.000.000,00 50.265.000.000,00
52.379.000.000,00
Universitas Sumatera Utara
Data Dana Pihak Ketiga DPK pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 Sesudah Logaritma
No. KODE
TAHUN 2009
2010 2011
2012 2013
1 AGRO
28,53 28,50
28,65 28,75
29,05 2
BABP 29,41
29,61 29,42
29,49 29,55
3 BACA
28,53 28,92
29,01 29,20
29,40 4
BAEK 30,58
30,54 30,63
30,67 30,78
5 BBCA
33,13 33,26
33,41 33,55
33,65 6
BBKP 31,09
31,35 31,50
31,62 31,65
7 BBNI
32,87 32,90
33,07 33,18
33,31 8
BBNP 28,88
29,14 29,36
29,57 29,75
9 BBRI
33,18 33,44
33,58 33,74
33,85 10
BBTN 31,33
31,49 31,76
32,02 32,20
11 BCIC
29,41 29,82
30,05 30,23
30,08 12
BDMN 31,91
32,11 32,21
32,25 32,47
13 BEKS
27,90 27,78
29,30 29,54
29,67 14
BINA 27,31
27,42 27,88
27,91 27,80
15 BKSW
28,39 28,49
28,60 28,92
29,61 16
BMRI 33,40
33,52 33,68
33,95 33,95
17 BNBA
28,29 28,40
28,51 28,69
28,85 18
BNGA 32,09
32,40 32,51
32,65 32,73
19 BNII
31,49 31,72
31,88 32,08
32,31 20
BNLI 31,45
31,72 32,05
32,28 32,52
21 BSWD
27,82 27,84
28,15 28,31
28,64
Universitas Sumatera Utara
22 BTPN
30,55 30,87
31,20 31,44
31,59 23
BVIC 22,46
22,91 22,95
30,49 23,44
24 INPC
30,20 30,32
30,42 30,49
30,49 25
MAYA 24,82
25,08 25,39
25,74 26,05
26 MCOR
21,61 22,01
22,48 22,45
22,61 27
NISP 24,21
24,40 24,58
24,97 24,96
28 SDRA
21,43 21,66
22,13 22,55
22,64 29
MEGA 24,21
24,46 24,62
24,64 24,68
Data Loan to Deposi Ratio LDR pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013
NO KODE
LOAN TO DEPOSIT RATIO TAHUN
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
80,99 85,68
65,79 82,48
87,11 2
BABP 89,64
84,96 84,93
79,48 80,14
3 BACA
49,65 50,6
44,24 59,06
63,35 4
BAEK 45,54
62,44 70,06
81,82 83,07
5 BBCA
49,65 50,6
44,24 59,06
63,35 6
BBKP 75,99
71,85 85,01
83,81 85,8
7 BBNI
64,1 70,2
70,4 77,5
85,3 8
BBNP 84,44
84,94 85,02
84,94 84,44
9 BBRI
80,88 75,17
76,2 79,85
85,54 10
BBTN 101,29
108,42 102,56
100,9 104,42
11 BCIC
81,66 70,86
83,9 82,81
96,31 12
BDMN 88,8
93,8 98,3
100,7 95,1
13 BEKS
79,21 52,83
66,78 83,68
88,46 14
BINA 81,33
73,74 87,92
81,6 87,17
15 BKSW
66,97 71,65
75,48 87,37
113,3 16
BMRI 59,15
65,44 71,65
77,66 82,97
17 BNBA
50,53 54,18
67,53 77,95
85,96 18
BNGA 95,11
88,04 94,41
95,04 94,49
19 BNII
82,93 89,03
95,07 92,97
93,24 20
BNLI 90,6
87,5 83,06
89,52 889,26
21 BSWD
8,11 87,36
85,71 93,21
93,76
Universitas Sumatera Utara
22 BTPN
85 91
85 86
88 23
BVIC 50,43
40,22 63,62
67,59 74,73
24 INPC
84,04 76,13
82,21 87,42
88,87 25
MAYA 83,77
78,38 82,1
80,58 75,61
26 MCOR
65,81 81,29
79,3 80,22
82,73 27
NISP 71,94
77,12 83,61
84,73 83,75
28 SDRA
94,94 100,2
81,7 84,39
90,59 29
MEGA 56,82
56,03 63,75
52,39 52,47
Data Capital Adequacy Ratio CAR pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013
NO KODE
Capital Adequacy Ratio TAHUN
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
19,63 14,95
16,39 14,8
21,6 2
BABP 11,19
12,55 10,12
11,21 13,09
3 BACA
44,62 29,29
21,58 18
20,13 4
BAEK 21,75
19,05 16,37
14,21 13,1
5 BBCA
15,3 13,5
12,7 14,2
15,7 6
BBKP 14,36
13,02 14,33
18,45 17,07
7 BBNI
13,8 18,6
17,6 16,7
15,1 8
BBNP 12,56
12,76 13,45
12,17 15,75
9 BBRI
13,2 13,76
14,96 16,95
16,99 10
BBTN 21,54
16,74 15,03
17,69 15,62
11 BCIC
10,02 11,16
9,41 10,09
14,03 12
BDMN 33
40 41
47 48
13 BEKS
8,02 41,42
12,02 13,27
11,43 14
BINA 23,5
24,82 15,05
16,05 16,71
15 BKSW
12,56 10,72
45,75 27,76
18,73 16
BMRI 15,43
13,36 15,34
15,48 14,93
17 BNBA
24,68 21,78
17,57 17,59
14,86 18
BNGA 13,88
13,47 13,16
15,16 15,36
19 BNII
14,9 12,64
11,95 13,13
12,81 20
BNLI 12,2
14,1 14,07
15,86 14,28
21 BSWD
3,29 26,91
23,19 21,1
15,26 22
BTPN 18,5
23,4 20,5
21,5 23,1
23 BVIC
16,92 13,72
14,92 17,97
18,25 24
INPC 13,77
13,65 12,65
16,45 15,82
25 MAYA
17,05 20,4
14,68 10,93
14,07 26
MCOR 17,88
17,9 12,66
15,19 15,88
Universitas Sumatera Utara
27 NISP
20,45 17,63
13,75 16,49
19,28 28
SDRA 14,1
23 17,37
17,77 16,14
29 MEGA
18,84 24,78
11,7 19,18
11,72
Data Non Performing Loan NPL pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013
NO KODE
Non Performig Loan TAHUN
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
7,48 8,82
3,55 3,68
2,27 2
BABP 5,63
4,34 6,25
5,78 4,88
3 BACA
0,24 0,99
0,69 2,11
0,37 4
BAEK 1,11
0,35 0,74
0,28 0,92
5 BBCA
0,7 0,6
0,5 0,4
0,4 6
BBKP 2,81
3,22 2,88
2,66 2,26
7 BBNI
4,7 4,3
3,6 2,8
2,2 8
BBNP 1,81
0,63 0,78
0,58 0,45
9 BBRI
3,52 2,78
2,3 1,78
1,55 10
BBTN 3,36
3,26 2,75
4,09 4,05
11 BCIC
9,53 4,84
4,46 3,16
3,61 12
BDMN 20,7
16 17,6
18,9 17,9
13 BEKS
27,9 5,96
9,12 9,95
6,75 14
BINA 0,44
2,32 1,1
0,36 0,38
15 BKSW
5,33 1,91
1,56 0,73
0,23 16
BMRI 2,62
2,21 2,18
1,74 1,6
17 BNBA
2,15 2,25
1,07 0,63
0,21 18
BNGA 3,06
2,59 2,64
2,29 2,23
19 BNII
2,42 3,09
2,14 1,7
2,11 20
BNLI 4
2,7 2,04
1,37 1,04
21 BSWD
1,82 3,55
1,98 0,14
1,59 22
BTPN 0,5
1,1 0,7
0,6 0,7
23 BVIC
3 5,04
2,38 2,3
0,92 24
INPC 2,83
2 1,85
0,8 1,76
25 MAYA
0,96 3,27
2,51 3,02
1,04 26
MCOR 2,11
2,08 2,18
1,98 1,69
27 NISP
3,12 1,99
1,26 0,91
0,73 28
SDRA 1,29
1,76 1,65
1,99 2,64
29 MEGA
1,7 0,9
0,98 2,09
2,11
Universitas Sumatera Utara
Data Return on Asset ROA pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2009-2013
NO KODE
Return on Asset TAHUN
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
0,18 0,67
1,39 1,63
1,66 2
BABP 0,18
0,51 -1,64
0,09 -0,93
3 BACA
1,42 0,74
0,84 1,32
1,59 4
BAEK 2,21
1,78 1,49
1,02 1,19
5 BBCA
3,4 3,5
3,8 3,6
3,8 6
BBKP 1,46
1,62 1,87
1,83 1,75
7 BBNI
1,7 2,5
2,9 2,9
3,4 8
BBNP 1,02
1,5 1,53
1,57 1,58
9 BBRI
3,73 4,64
4,93 5,15
5,03 10
BBTN 1,47
2,05 2,03
1,94 1,79
11 BCIC
3,84 2,53
2,17 1,06
-7,58 12
BDMN 2,6
2,86 3,03
3,11 3,08
13 BEKS
-7,88 -12,9
-4,75 0,98
1,23 14
BINA 2,57
1,1 0,32
1,22 2,57
15 BKSW
0,3 0,17
0,46 -0,81
0,07 16
BMRI 3,13
3,5 3,37
3,55 3,66
17 BNBA
2,05 1,52
2,11 2,47
2,05 18
BNGA 2,1
2,75 2,85
3,18 2,76
19 BNII
0,07 1,14
1,13 1,62
1,71 20
BNLI 1,4
1,9 1,66
1,7 1,55
21 BSWD
3,53 2,93
3,66 3,14
3,8 22
BTPN 3,4
4 4,4
4,7 4,5
23 BVIC
1,1 1,71
2,65 2,17
1,99 24
INPC 0,44
0,76 0,72
0,66 1,39
25 MAYA
0,9 1,22
2,07 2,41
2,53 26
MCOR 1
1,11 0,96
2,04 1,74
27 NISP
1,91 1,29
1,91 1,79
1,81 28
SDRA 2,41
2,78 3
2,78 2,23
29 MEGA
1,77 2,45
2,29 2,74
1,14
Universitas Sumatera Utara
Data Suku Bunga SBI pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013
No KODE
SUKU BUNGA SBI TAHUN
2009 2010
2011 2012
2013
1 AGRO
6,5 6,5
6 5,8
7,5 2
BABP 6,5
6,5 6
5,8 7,5
3 BACA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
4 BAEK 6,5
6,5 6
5,8 7,5
5 BBCA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
6 BBKP 6,5
6,5 6
5,8 7,5
7 BBNI 6,5
6,5 6
5,8 7,5
8 BBNP 6,5
6,5 6
5,8 7,5
9 BBRI 6,5
6,5 6
5,8 7,5
10 BBTN 6,5
6,5 6
5,8 7,5
11 BCIC 6,5
6,5 6
5,8 7,5
12 BDMN 6,5
6,5 6
5,8 7,5
13 BEKS 6,5
6,5 6
5,8 7,5
14 BINA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
15 BKSW 6,5
6,5 6
5,8 7,5
16 BMRI 6,5
6,5 6
5,8 7,5
17 BNBA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
18 BNGA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
19 BNII 6,5
6,5 6
5,8 7,5
20 BNLI 6,5
6,5 6
5,8 7,5
21 BSWD 6,5
6,5 6
5,8 7,5
22 BTPN 6,5
6,5 6
5,8 7,5
23 BVIC 6,5
6,5 6
5,8 7,5
24 INPC 6,5
6,5 6
5,8 7,5
25 MAYA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
26 MCOR 6,5
6,5 6
5,8 7,5
27 NISP 6,5
6,5 6
5,8 7,5
28 SDRA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
29 MEGA 6,5
6,5 6
5,8 7,5
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4 DATA HASIL PENGOLAHAN SPSS
1. Analisis Statistik Deskriptif a. Deskriptive
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
LN_DPK 145
21,43 33,95 29,2406
3,37674 LDR
145 8,11
889,26 84,0866 69,08342
CAR 145
3,29 48,00 17,4652
7,33237 NPL
145 ,14
27,90 3,1210
4,02934 ROA
145 -12,90
5,15 1,7486
2,13934 SBI
145 5,80
7,50 6,4600
,59060 LN_KREDIT
145 21,19
33,79 28,9960 3,42658
Valid N listwise
145
b. Frequence
Statistics
LN_DPK LDR
CAR NPL
ROA SBI
LN_KREDIT N
Valid 145
145 145
145 145
145 145
Missing
2. Pengolahan Data a. Normalitas
● Histrogram dan grefik Normal P-
Universitas Sumatera Utara
• Hasil Uji Normalitas K-S
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 78
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,12498977
Most Extreme Differences Absolute
,128 Positive
,090 Negative
-,128 Kolmogorov-Smirnov Z
1,132 Asymp. Sig. 2-tailed
,154 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
b. Multikolineritas