Faktor Risiko Kanker Servik

kadang-kadang diartikan bahwa perdarahan yang terjadi dikarenakan haid yang berlangsung lama dan banyak. Pada kasus kanker servik juga biasa dijumpai keputihan yang banyak dan berbau busuk berasal dari tumor tersebut Imam Rasjidi, 2007:10. Pada stadium lanjut ketika tumor telah menyebar ke rongga panggul dapat dijumpai tanda-tanda lain berupa nyeri yang menjalar ke panggul atau kaki. Beberapa penderita mengeluh nyeri saat berkemih, kencing berdarah, perdarahan saat buang air besar. Penyebaran ke kelenjar getah bening tungkai bawah dapat menimbulkan bengkak pada tungkai bawah Imam Rasjidi, 2007:10. Gejala yang timbul setelah terjadi karsinoma insitu yaitu keputihan, perdarahan pasca senggama dan pengeluaran cairan encer dari vagina. Jika sudah menjadi karsinoma invasive akan ditemukan gejala seperti perdarahan spontan, perdarahan pasca senggama, keluar cairan keputihan dan rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual M.N.Bustan,2002:177.

2.1.6 Faktor Risiko Kanker Servik

Insiden CIN meningkat pada usia sekitar 30 tahun, sedangkan untuk karsinoma invasif adalah sekitar 45 tahun. Lesi prakanker memerlukan waktu bertahun-tahun, mungkin berpuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker nyata. Faktor risiko penting terhadap terjadinya CIN dan karsinoma invasif adalah sebagai berikut: 1 Usia dini saat berhubungan seksual 2 Memiliki banyak pasangan seksual 3 Pasangan laki-laki mempunyai riwayat banyak pasangan 4 Infeksi oleh Human Papilloma Virus HPV Banyak faktor lain yang dikaitkan dengan keempat faktor di atas, termasuk peningkatan insidensi pada kelompok sosioekonomi lemah, jarang timbul pada perawan, dan keterkaitan wanita yang sering hamil jumlah paritas. Faktor ini menunjukan secara kuat kemungkinan penularan seksual suatu agen penyebab. HPV ditemukan pada 85 sampai 90 lesi prakanker dan neoplasma invasif dan secara lebih spesifik. Meskipun banyak wanita yang menderita virus ini, hanya sebagian yang menderita kanker, yang menandakan bahwa adanya faktor lain yang berpengaruh pada risiko kanker servik. Diantara berbagai faktor risiko yang sudah dipastikan adalah merokok dan imunodefisiensi eksogen ataupun endogen. Misalnya karsinoma ini meningkat pada perempuan terinfeksi imunodefisiensi manusia Stanley Robbins, 2007: 767-768. Tingginya angka kejadian kanker servik ditemukan pada perempuan yang menikah pada usia muda. Terdapat pula peningkatan dua kali lipat pada perempuan yang mulai berhubungan seksual sebelum usia 16 tahun. Perempuan yang menikah dengan seorang laki-laki yang pernah mempunyai istri yang mempunyai riwayat penyakit kanker servik, kejadian kanker servik pada kelompok perempuan itu jadi meningkat M.N.Bustan,2002:78. Menurut Imam Rasjidi 2007, terdapat faktor lain yang berhubungan dengan kanker servik yaitu aktivitas seksual yang terlalu muda 16 tahun, jumlah pasangan banyak 4 orang, dan adanya riwayat pernah menderita kondiloma. Karena hubungannya yang erat dengan insfeksi Human Papilloma Virus HPV, wanita yang menderita penurunan sistim imun atau menggunakan obat untuk menekan sistim imunnya sangat berisiko untuk terjadinya kanker servik Imam Rasjidi,2007:9. Faktor lain adalah bahan karsinogenik spesifik dari tembakau yang terdapat pada servik pada wanita perokok. Bahan ini merusak DNA sel epitel skuamosa dan bersama infeksi Human Papilloma Virus HPV dapat mengakibatkan keganasan Imam Rasjidi,2007:9. Dari penelitian Sapto Wiyono 2008 dapat diketahui bahwa faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker servik adalah perempuan yang melakukan pernikahan dini, hal tersebut disebabkan karena pada usia tersebut terjadi perubahan lokasi sambungan skuamokolumner sehingga relatif lebih peka terhadap stimulasi onkogen. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Sapto Wiyono 2008, ada faktor lain penyebab kanker servik yaitu jumlah paritas lebih dari 3 mengakibatkan frekuensi kanker servik menjadi 3 kali dan pekerja seksual merupakan kelompok risiko tinggi oleh karena tingginya kemungkinan infeksi HPV. Studi epidemiologik menunjukan 90-95 kanker servik berkaitan dengan infeksi HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual.

2.1.7 Derajat Keparahan Kanker Servik

Dokumen yang terkait

Faktor- faktor yang berhubungan dengan hasil inspeksi visual asam asetat positif di puskesmas Rengasdengklok kabupaten Karawang tahun 2009

1 14 60

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Pasangan Usia Subur Dalam Mengikuti Upaya Pencegahan CA Serviks Melalui Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Uptd. Puskesmas Sangkrah.

0 3 7

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Pasangan Usia Subur Dalam Mengikuti Upaya Pencegahan CA Serviks Melalui Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Uptd. Puskesmas Sangkrah.

0 3 4

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat Oleh Wanita Pasangan Usia Subur di Puskesmas Mengwi I.

3 33 45

63 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI

0 0 13

Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) terhadap Deteksi Kanker Servik pada WUS di Wilayah Kerja Puskesmas Paninggahan Kabupaten Solok Factors Related to Visual Inspection of Acetic Acid (IVA) Inspection of Ce

0 1 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN PEMERIKSAAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN LEPO-LEPO KOTA KENDARI

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT ( IVA) DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2 BANTUL

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL TAHUN 2016 Naskah Publikasi - FAKTOR -FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL TAHUN 2016 - D

0 0 14

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUAYAN KEBUMEN

0 0 17