Uji Simultan Uji F Uji Parsial Uji t Analisis Jalur Koefisien Determinasi

e : standar error

3.4.4. Uji Hipotesis

Ghozali 2011 menjelaskan untuk mengetahui Kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, maka dilakukan pencarian nilai koefisien determinasi adjusted R 2 . Uji F juga digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan pengujian untuk mendukung hipotesis adalah dengan uji t yaitu seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

3.4.4.1 Uji Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama – sama dengan melihat nilai F nya. Tingkat signifikan dalam penelitian ini sebesar 5 Ghozali, 2011. Kriteria pengambilan keputusan terhadap uji F adalah sebagai berikut: Jika F hitung F tabel, maka H0 ditolak Jika F hitung F tabel, maka H0 diterima

3.4.4.2. Uji Parsial Uji t

Uji statistik t di lakukan untuk menunjukan seberapa jauh satu variabel idependen secara individual dalam menerangkan variabel independen. Dasar pengambilan keputusan Ghozali,2011 adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan jika angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.4.4.3. Analisis Jalur

Metode analisis jalur Path Analysis digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Untuk mengetahui pengaruh mediasi ini diuji menggunakan sobel test Ghozali, 2011. Model persamaan yang digunakan adalah : Y kk = α + β 1KL +β 2CSR +e4……….4

3.4.4.4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel –variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskriptif Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang mengikuti PROPER tahun 2009, 2010, dan 2011 yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, dari populasi yang berjumlah 460 perusahaan terdapat 108 perusahaan yang layak dijadikan sebagai objek penelitian. Proses pengambilan sampel dijelaskan pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Penentuan Sampel Penelitian Kriteria 2009 2010 2011 Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 149 153 148 460 Perusahaan yang tidakbelum mengikuti PROPER 118 118 106 342 Perusahaan yang mengikuti PROPER dan menerbitkan annual report 31 35 42 108 Sumber: data sekunder yang diolah,2013

4.1.2 Analisis Deskriptif

Uji analisis deskriptif dilakukan terhadap data kinerja lingkungan, Corporate Social Responsibility CSR dan kinerja keuangan. Berikut ini disajikan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 9 55

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 7 56

PENGARUH KINERJA SOSIAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

2 9 33

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE (CFP) DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

0 6 24

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 10

Pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Intervening.

0 0 120

PENGARUH ORIENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 0 14

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 11 14