3.3.2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kinerja Lingkungan. Kinerja lingkungan diukur melalui prestasi perusahaan dalam mengikuti PROPER.
Program yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup KLH untuk mendorong penataan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui instrument informasi Rakhiemah, 2009. Sistem peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringkat perusahaan dalam 5
warna yaitu: 1. Emas
: sangat sangat baik skor = 5
2. Hijau : sangat baik
skor = 4 3. Biru
: baik skor = 3
4. Merah : buruk
skor = 2 5. Hitam
: sangat buruk skor = 1
Tabel 3.1 Kriteria Peringkat PROPER
Peringkat Keterangan
Emas Telah secara konsisten menunjukan keunggulan
lingkungan dalam
proses produksi
atau jas,
melaksanakan bisnis
yang beretika
dan bertanggungjawab terhadap masyarakat.
Hijau Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari
yang dipersyaratkan
dalam peraturan
melalui pelaksanaan
sistem pengelolaan
lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melallui upaya
4R reduce,
reuse, recycle,dan
recoverydan melakukan tanggungjawab sosial dengan baik.
Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang
dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam perundang –
undangan. Merah
Pengelolaan lingkungan hidup tidak dilakukan dengan persyaratan sebagaimana di atur dalam UU
Sumber: Laporan PROPER, 2011
3.3.3 Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel penyela atau antara yang terletak antara variabel independen dan variabel independen Sugiyono, 2007. Variabel
intervening bertujuan untuk mengetahui apakah besarnya pengaruh X ke Y lebih besar atau lebih kecil dari X ke Y dengan melalui variabel intervening. Jika
besarnya pengaruh X ke Y melalui intervening lebih besar dari pada pengaruh X ke Y maka variabel tersebut dapat diterima sebagai variabel intervening. Variabel
Intervening yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Corporate Social Responsibility CSR. Corporate Sosial Responsibility disini diukur menggunakan
index CSR. Apabila pengaruh kinerja lingkungan ke kinerja keuangan melalui CSR lebih besar dari pada pengaruh kinerja lingkungan ke kinerja keuangan
secara langsung maka variabel CSR dapat diterima sebagai variabel intervening. Disini variabel intervening yang berupa CSR yaitu lingkungan, energi, kesehatan
dan keselamatan kerja, lain – lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat,
dan umum. Pendekatan untuk menghitung CSR menggunakan variabel dummy dimana, jika perusahaan mengungkapkan diberi nilai 1 namun jika tidak
mengungkapkan diberi nilai 0. Selanjutnya skor dari item – item yang
Peringkat Keterangan
Hitam Sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang
mengakibatkan pencemaran
atau kerusakan
lingkungan atau pelanggaran terhadap peraturan undang
– undang atau tidak melaksanakan sangsi asministrasi.
diungkapkan dijumlah. Rahmawati,2011menjelaskan rumus dalam menghitung CSR yaitu:
Keterangan: CSR: index pengungkapan CSR
V : Jumlah item yang diungkapkan perusahaan M : Jumlah item yang sehausnya diungkapkan
3.4. Teknik Analisis Data 3.4.1. Analisis Deskriptif