Stakeholder Theory LANDASAN TEORI

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Stakeholder Theory

Konsep tanggung jawab sosial mulai dikenal sejak tahun 1970an, yang secara umum dikenal dengan teori stakeholder. Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan stakeholder Ghozali dan Chariri dalam Sudaryanto 2009. Pramelasari 2010 menjelaskan bahwa manajemen sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang diangap penting oleh stakeholder mereka dan kemudian melaporkan kembali aktivitas – aktivitas tersebut kepada para stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana aktivitas organisasi berperan dalam lingkungan sekitar Deegan dalam Ulum, 2009. Organisasi memiliki banyak stakeholder seperti karyawan, masyarakat, negara, pasar modal dan lain-lain. Gray et al dalam Rawi menyatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder. Oleh karena itu, jika perusahaan tidak memperhatikan stakeholder bukan tidak mungkin akan menuai protes Hadi, 2011. Teori stakeholder telah menjelaskan mengenai apa yang menyebabkan perusahaan melakukan pengungkapan tanggungjawab sosial kepada masyarakat dimana perusahaan itu melakukan kegiatannya. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan bertujuan untuk menunjukan kepada masyarakat tentang aktivitas sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Dalam hal ini keamanan perusahaan yang pada akhirnya berujung pada kepentingan pemilik perusahaan merupakan motivasi untuk manajer dalam melakukan pengungkapan sosial. Stakeholder theory sangat mendasari dalam praktek Corporate Social Responsibility dan lingkungan karena adanya hubungan antara perusahaan dengan stakeholder,dimana stakeholder memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. dalam pemenuhan kepuasan kepada stakeholder maka pihak manajemen membuat pengungkapan sukarela diantaranya yaitu Corporate Social Responsibility, dimana dari pengungkapan inilah para stakeholder dapat mengendalikan pemakaian sumber daya untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan.

2.2. Legitimacy Theory

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 9 55

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 7 56

PENGARUH KINERJA SOSIAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

2 9 33

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE (CFP) DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

0 6 24

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 10

Pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Intervening.

0 0 120

PENGARUH ORIENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 0 14

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 11 14