3.5 Kerangka Berpikir
Kehidupan politik suatu negara merupakan sebuah struktur politik. Struktur politik berarti pelembagaan hubungan antara komponen-komponen
yang membentuk sistem politik. Dimana struktur politik antara yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Artinya bahwa berfungsinya satu bagian
struktur tidak dapat dipahami tanpa memperhatikan cara berfungsinya keseluruhan bagian yang lain. Komponen struktur politik di bedakan menjadi
dua komponen pokok yaitu Suprastruktur politik dan Infrastruktur politik. Suprastruktur politik berkenaan dengan suasana kehidupan politik
pemerintah yang merupakan kompleks hal yang bersangkutan dengan lembaga-lembaga negara yang ada, fungsi dan wewenang lembaga negara
tersebut, serta hubungan kerja antara lembaga yang satu dengan lembaga yang lain. Dan Infrastruktur politik berkenaan dengan pengelompokan anggota
masyarakat ke dalam berbagai macam golongan yang biasanya di sebut kekuatan sosial politik dalam masyarakat. Dalam sistem politik Indonesia,
komponen organisasi Infrastruktur ini meliputi: 1.
Yang secara formal diakui oleh pemerintah dan ikut menjadi kontestan pemilu yaitu partai politik.
2. Yang secara formal tidak ikut serta menjadi kontestan dalam pemilu, akan
tetapi sedikit banyak mempengaruhi hasil pemilu, seperti organisasi agama dan organisaisi-organisasi yang mandiri.
3. Tokoh Masyarakat yang memiliki peran penting dalam dukungan massa.
Di pedesaan peran elite agama dan elite penguasa cukup menonjol dalam perubahan sosial. Argumentasi posisi strategis elite agama dapat di
cermati di bidang sosial keagaman, pendidikan, pengembangan masyarakat dan bidang politik. Tradisi pesantren dalam perubahan sosial politik dapat
dilihat dari dua aspek , yaitu tradisi pesantren sebagai basis cultural dan tradisi pesantren senagai mediator antara kepentingan partai politik dengan para
pendukunngnya. Tradisi yang kedua ini menempatkan posisi politik kiai menjadi signifikan untuk di perebutkan partai politik dalam rangka
memperoleh dukungan suara. Tradisi pesantren merupakan bentuk sistem sosial yang tumbuh di
lingkungan pesantren melalui sistem kekerabatan yang di bangun kiai. Sistem kekerabatan yang di kembangkan kiai di bangun di atas landasan yang kuat
melalui hubungan kekerabatan geneologi sosial kiai, jaringan aliansi perkawinan, geneologi intelektual, dan aspek hubungan antara guru murid
atau kiai dengan santri yang tidak hanya di batasi pada lingkungan pesantren dan persoalan keagaman saja tetapi bisa keluar dari lingkungan pesantren.
Di mata pemerintah, peranan pondok pesantren telah berhasil menggali potensi desanya dengan modal materi semurah-murahnya, bisa
memberi pendidikan bagi rakyat, perbaikan lingkungan, menjalin kegotong royongan maupun pembinaan spirtual. Gerakan seperti ini membuat hubungan
antara kiai dengan masyarakat dan pemerintah lebih dekat dan intim.
Gambar 2. Kerangka Berpikir Kyai
Tokoh politik Pemerintah
Masyarakat
Preferensi Politik Masyarakat dalam Pemilu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Hasil Penelitian
Sebelum mengkaji hasil penelitian dan pembahasan, terlebih dahulu akan penulis kemukakan gambaran secara umum mengenai daerah
yang menjadi lokasi penelitian. Alasan kecamatan Wangon dipilih sebagai lokasi penelitian karena kehidupan masyarakat kecamatan wangon secara
umum masih cukup sederhana yaitu bermata pencaharian sebagai petani. Pendidikan masyarakatnya mayoritas hanya sekolah dasar. Sehingga pola
pikir masyarakat kecamatan wangon masih cukup sederhana, seperti masih percaya pada hal-hal mistis, beberapa masyarakat kecamatan wangon
percaya bahwa hari Sabtu paing adalah hari sial dan sebagainya. Dengan keadaan yang demikian maka sifat kepemimpinannya masih tradisional.
Dan kepemimpinan seperti ini masih banyak diikuti oleh masyarakat setempat. Salah satu tokoh yang dianggap kharismatik dan dipercaya oleh
masyarakat desa kecamatan Wangon adalah kyai. Sehingga petuah kyai sering diikuti oleh masyarakat desa yang masih bersifat tradisional
tersebut.yaitu: a.
Letak, luas, batas-batas dan pembagian wilayah 1
Letak Kecamatan Secara administratif Kecamatan Wangon termasuk dalam
wilayah kabupaten Banyumas. Letak kecamatan Wangon ada di bagian barat kabupaten Banyumas.