Kajian Penelitian yang Relevan

siswa dalam peningkatan prestasi belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

2.7 Kerangka Berpikir

Pembelajaran BTV selama ini belum menggunakan LKPD, sehingga kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Veda masih rendah. Tujuan p engembangan bahan ajar LKPD untuk meningkatkan efektivitas , efisiensi dan kemenarikan dalam pembelajaran BTV. Penulis membuat suatu rangkaian kerangka pikir dan kerangka kerja yang berfungsi sebagai penuntun dan panduan alur pikir agar tidak keluar dari tema penelitian digambarkan dalam gambar berikut: Keterbatasan bahan ajar Buku panduan digunakan sebagai sumber belajar rendahnya kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Veda Hasil belajar siswa rendah Pengembangan bahan ajar LKPD sebagai komplemen LKPD efektif , efisien dan memiliki kemenarikan yang digunakan dalam pembelajaran BTV Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Berdasarkan pembahasan kajian teori di atas, dapat diasumsikan bahwa pengembangan LKPD dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan materi BTV. Oleh karena itu, hipotesis penelitian yang terkait dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho: Penggunaan LKPD tidak dapat meningkatkan efektifitas prestasi belajar BTV. Ha: Penggunaan LKPD dapat meningkatkan efektifitas prestasi belajar BTV.

2.8 Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dirancang dengan metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono 2011 :407 metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development R D Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Revisi Produk Revisi Desain Validasi Desain Uji coba Produk Revisi Produk Uji coba Pemakaian Produksi Masal Borg dan Gall 2003:175 dalam Susanti 2013 mengajukan serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation. Penelitian untuk keperluan penelitian tesis ataupun disertasi merupakan penelitian skala kecil sehingga penelitian dapat dilakukan melalui tahapan yang lebih sederhana. Peneliti dapat menghentikan penelitian pada tahapan ke tujuh, karena tahapan ke delapan, sembilan dan sepuluh membutuhkan biaya yang mahal, cakupan yang sangat luas, dan waktu yang lama Sukmadinata, 2005: 169. Merujuk pada literatur di atas, dari sepuluh langkah yang dikembangkan oleh Borg and Gall, pada penelitian kali ini implementasinya hanya sampai pada langkah ke tujuh. Hal ini dilakukan karena keterbatasan, baik dari segi waktu maupun biaya. Adapun tujuh tahapan yang dilakukan adalah: 1 Melakukan penelitian pendahuluan prasurvei untuk mengumpulkan informasi kajian pustaka dan pengamatan kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan; 2 Melakukan perencanaan. Aspek yang penting dalam perencanaan adalah pernyataan tujuan yang harus dicapai pada produk yang akan dikembangkan; 3 Mengembangkan jenisbentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi; 4 Melakukan uji coba tahap awal, yaitu evaluasi pakar bidang desain pembelajaran, teknologi informasi, dan multimedia; 5 Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal; 6 Melakukan uji coba lapangan, digunakan untuk mendapatkan evaluasi atas produk. Angket dibuat