Tujuan Penelitian Kegunaan penelitian
2.1.3 PAH menekankan refleksi Panca Sradha yaitu keimanan akan BrahmanTuhan , Atman, Karmaphala, Punarbhawa, dan Moksa. Interaksi
dan komonikasi iman yang naratif-eksperiensial antara guru dengan para peserta didik-nya dan antara peserta didik satu sama lain, dengan bertitik
tolak dari pengalaman dan pergumulan hidup berimannya dalam masyarakat yang pluralis relegi dan berbudaya. Pengalaman dan pergumulan hidup ber-
sradha dan ber-bhakti dimulai dengan menyajikan teks, mantram, sloka, cerita, itihasa Ramayana, Mahabharata , purana kidung atau nyanyian suci
upacara agama, upakara agama, symbol-simbol agama gerak tubuh perjalanan hidup para Rsi , perjalanan hidup tokoh hindu dan praktek-
praktek keagamaan kemudian mendalami maknanya bagi hidup pribadi dan hidup bermasyarakat. PAH menekankan pada proses pengembangan
karakter peserta didik. PAH harus mampu mendorong peserta didik agar memiliki motivasi , kemandirian, rasa percaya diri, ketekunan, ketabahan,
tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif, energik, dan berinisiatif tinggi serta berlandaskan pada dharma.
2.1.4 PAH membangun kesadaran akan persoalan bukan saja hidup sesudah mati tetapi juga apa yang harus diperbuat selama hidup di dunia ini. Kesadaran
yang dibangun meningkat mulai dari kesadaran a hidup untuk mencari makan, b hidup untuk mendapatkan rasa aman, c hidup untuk diterima
oleh masyarakat, d hidup untuk mendapatkan status dan kehormatan, e hidup untuk menemukan makna hidup , f hidup untuk tidak hidup kembali
baca tidak lahir kembali sesuai dengan tingkat kehidupannya mulai dari masa Brahmacarya, Grihasta, Wanaprasta, dan Bhiksuka.
2.1.5 PAH diarahkan untuk membangun kualitas mental pribadi peserta didik agar memiliki visi yang jelas, wawasan dan pengetahuan yang kontekstual,
tujuan hidup yang jelas, komitmen terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup yang tinggi, rasa harga diri, rasa kompeten, kemampuan hidup secara
harmonis dan kreatif dalam masyarakat yang pluralistic, kepedulian terhadap lingkungan, serta kompetensi teknik sesuai dengan swadharma
hidupnya. Kualitas mental tersebut menjadi penentu arah, penghela, motivator dan dinamisator dalam pengembangan dan pemanfaatan
kecakapan teknik. 2.1.6 Tema-tema esensi dalam PAH bersumber pada Weda yaitu Sruti, Smerti,
Sila, Acara dan Atmanastuti sehingga peserta didik memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman, berakhlak mulia atau berbudhi pekerti luhur,
memahami jati dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan, tekad kerja keras, mandiri dan bertanggungjawab yang tercermin dalam pola hidup sehari-hari
dalam hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia, dan alam sekitar Tri Hita Karana.
2.1.7 Pembelajaran PAH menggunakan pola pendekatan terpadu, demokratis, humanistis, fungsional, dan kontekstual sesuai dengan dinamika
perkembangan berbangsa dan bernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistic dan turbulent. Pendidikan Agama Hindu agar lebih
fungsional dan bermaknan bagi peserta didik maka strategi pembelajaran yang digunakan meliputi lima dimensi pendekatan yaitu :
a Pendekatan dengan menggunakan dimensi kosekuensial yaitu pola pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan dan fungsi