Kapita Selekta
10
26. Pertanyaan : Kami di sekolah rasanya seperti kelinci percobaannya orang pusat. Ketika
orang pusat yang sangat ahli memperoleh ilmu baru, kita buru-buru langsung menanggapi dan melakukan perombakan. Nanti pembaharuan yang satu
belum lagi dilaksanakan dengan sempurna ada lagi perintah menjalankan sesuatu yang baru. Terus kapan pendidikan yang sedang berlangsung di
sekolah kami bisa aman dari gangguan pembaharuan itu?
Jawab : Jika permbaharuan yang dilakukan menuju ke arah yang lebih baik, kenapa
harus berhenti.
27. Pertanyaan : Pada silabus ada indikator yang harus dibuat sendiri oleh kami. Pada
kurikulum KBK sudah ada indicator. Sebenarnya yang enak adalah KBK karena kami tidak perlu menyusun indicator lagi. Apakah kami diperbolehkan
menggunakan kurikulum KBK untuk mengambil indokatornya?
Jawab : Bagi SK dan KD yang sama boleh saja.
28. Pertanyaan : Menurut saya mulok adalah meningkatkan potensi yang ada di daerah bukan
mata pelajaran yang sifatnya internasional seperti bahasa inggris. Tetapi di beberapa daerah dan beberapa sekolah ada yang muloknya adalah bahasa
inggris dan computer. Ini bagaimana? Dimana muloknya?
Jawab : Apabila sekolah beranggapan bahasa inggris merupakan suatu kebutuhan
yang relevan untuk kebutuhan lokal boleh-boleh saja, misalnya di sekolah- sekolah di sekitar pantai Kute Bali menjadikan bahasa inggris sebagai muatan
lokal.
29. Pertanyaan : Berapa banyakkah mulok yang diperbolehkan dilaksanakan di sekolah?
Jawab : Dalam struktur kurikulum dicantumkan bahwa muatan lokal setara dengan 2
jam pelajaran. 30. Pertanyaan
: Apakah setiap siswa harus mengikuti mulok yang sama? Jawab
: Ya, karena muatan lokal disusun dan diimplementasikan oleh sekolah 31. Pertanyaan
: Mengapa mulok harus ada silabusnya yang juga memuat SK dan KD?
Mengapa penyusunan SK dan KD nya dibebankan kepada sekolah?
Jawab : Karena mulok dikembangkan oleh sekolah, maka sekolah yang lebih tahu SK
dan KD yang akan dicapai.
33. Pertanyaan : Pada penentuan tema-tema untuk tematik, apakah kita hanya menggunakan
acuan yang telah ada atau boleh menetapkan sendiri?
Jawab : Tema-tema yang ada panduan yang ada adalah contoh, jadi sekolah dapat
memilih tema-tema yang relevan dengan situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungan sekolah.
34. Pertanyaan : Bagaimana mengkaitkan tema-tema yang telah ada dalam bentuk silabus dan
rpp? Apakah kalau melihat contoh yang ada khususnya pada rpp-nya seolah- olah dalam satu hari siswa akan mengikuti lima mata pelajaran, padahal pada
jadwal yang juga ada pada contoh kelas satu satu harinya hanya 3 mata pelajaran? Bila satu hari siswa mengikuti lima mata pelajaran berarti sama
dengan anak smp atau sma, belum lagi beban buku yang harus dibawa siswa ke sekolah, apakah ini tidak mengganggu kesehatan anak?
Jawab : Satu tema dapat dijabarkan beberapa RPP, dan satu RPP digunakan untuk
satu kali pertemuan, jadi satu tema tidak dipelajari dalam satu hari.
Kapita Selekta
11
35. Pertanyaan : Penilaian yang sekarang kan ada bermacam-macam, seperti ada performans,
ada produk, ada portofolio dan sebagainya. Padahal kita semua tahu bahwa ujian yang sifatnya nasional nantinya hanya bersifat pilihan ganda saja. Lalu
apa gunanya kita melakukan penilaian seperti itu semuanya?
Jawab : Hal ini karena yang diujikan secara nasional tidak semua SK dan KD yang
terdapat dalam satu mata pelajaran.
36. Pertanyaan : Mata pelajaran apa saja yang ada penilaian produknya? Kalau kita akan
melakukan penilaian produk, apa saja yang harus kami siapkan? Apakah setiap satu KD harus ada penilaian produknya?
Jawab : Mata pelajaran yang cendrung menerapkan penilaian produk adalah mata
pelajaran seni dan budaya, IPA, dan bahasa Indonesia Inggris.
37. Pertanyaan : Apakah benar bahwa penilaian proyek itu mencakup berbagai mata pelajaran?