26
3 mempersiapkan kertas, pena, dan pensil warna yang akan memudahkan siswa untuk membuat peta pikiran yang indah.
4 memberi waktu siswa untuk mengembangkan peta pikiran mereka. 5 siswa saling membagi hasil peta pikirannya kepada siswa lain.
2.1.6. Teori Belajar yang Mendukung Model Mind Mapping
Teori belajar yang mendukung model Mind Mapping adalah teori belajar konstruktivisme. Teori belajar konstruktivisme merupakan teori belajar yang
berpendapat bahwa peserta didik harus menemukan dan mentransfornasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Anni, 2011: 137
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk
mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri serta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari.
Pembelajaran kontruktivisme merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif. Guru harus mampu untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan menerapkan gagasannya sendiri. Guru juga harus mendorong peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan penjelasan di atas, model pembelajaran Mind Mapping sesuai
dengan teori belajar konstruktivisme. Pembelajaran ini berpusat pada siswa. Karena kosakata yang ditemukan siswa sesuai dengan penemuan mereka sendiri.
Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing.
27
Melalui penggunaan
model Mind Mapping
siswa akan mampu menemukan pengetahuan mereka sendiri, sehingga pengetahuan yang diperoleh
akan lebih bermakna.
2.1.7. Media Pembelajaran
Media sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberikan gambaran secara konkret kepada peserta didik sehingga lebih mudah menerima
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Heinich dalam Winataputra 2002: 5.3 kata media merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau perangkat terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Menurut
Schramm dalam Winataputra 2002: 5.4 media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Anni 2009: 196 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alatwahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk
membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran.
Menurut Briggs dalam Winataputra 2002: 5.4 media merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti buku, film, video,
slide, dan sebagainya. Secara umum kegunaan-kegunaan media dalam proses belajar mengajar
adalah: 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis dalam bentuk kata-
kata tertulis maupun lisan saja.
28
2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Misalnya objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, film, atau model.
3 Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik
4 Penggunaan media pendidikan dapat menyamakan persepsi pada tiap siswa. Sadiman, 2011: 17-18
Media Pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam: 1 Media Visual
Merupakan media yang bersifat visual dan hanya mampu dilihat dengan menggunakan indra penglihatan.
2 Media Audio Merupakan media yang bersifat auditif hanya dapat didengar yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
3 Media Audio-visual Merupakan kombinasi dari audio dan visual atau sering disebut dengan media
pandang-dengar Winataputra, 2002: 5.18
Pembelajaran kosakata bahasa Jawa menggunakan model Mind Mapping membutuhkan media pembelajaran, dalam penelitian ini media yang digunakan
berupa media visual, yaitu berupa gambar untuk memudahkan siswa membuat Mind Mapping
.
29
2.1.8. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jawa melalui Model Mind Mapping di